24. Tragedi diluar dugaan

324 46 17
                                    

"Sya, aku tau kamu marah sama aku, kamu kecewa sama aku, tapi apa harus banget pake cara kasar kamu balas aku? Emang aku pernah ya berbuat kasar sama kamu? Kalau pun pernah, tapi aku gak pernah main fisik Sya, aku cuma pake mulut bukan pake tangan ataupun kaki" ujar Aza dengan suara lirih pelan, bibir gemetar dan kaki yang hampir tak bisa di injakkan ke lantai.

Bukannya menjawab, Rassya hanya diam dan tertunduk, matanya sama sekali tak melihay kearah Aza. Rey dan Kiesha ingin sekali membalas perbuatan Rassya pada Aza, namun mereka mengurungkan niatnya karena tak ingin memperburuk suasana. Terlihat para murid semakin berkerumunnan di depan dan didalam kelas Aza, Rassya, Rey dan Kiesha.

"AZA!!!"

Terdengar suara teriakan keras dari arah pintu masuk kelas. Aza yang merasa dirinya di panggil, segera ia mengalihkan pandangannya ke arah orang tersebut.

"Zayyan?" Gumamnya.

"Lo kenapa? Kok Lo berantakan gini? Lo berantem sama Rassya?" Tanya Zayyan dengan wajah amat sangat panik serta khawatir melihat keadaan Aza yang berantakan, lesuh dan lemas.

Aza tidak menjawab sama sekali pertanyaan Zayyan. Ia hanya diam dan menatap Rassya sedikit sinis. Zayyan yang tak ingin jika Aza di perlakukan kasar lagi oleh Rassya, akhirnya ia turun tangan dan...

"BRENGSEK LO!!!"

PLETAK!!!

Zayyan menampol kepala Rassya dengan amat sangat kerasnya, sehingga membuat sudut bibir kanan Rassya mengalir darah segar. Kini diri Zayyan tengah diselimuti oleh rasa amarah yang besar dan rasa dendam pribadi yang selama ini ia tahan-tahan. Rey, Aza dan Kiesha tersentak kaget melihat Zayyan yang seenak jidat menampol Rassya hingga lebam.

"WOY!! MAKSUD LO APA NAMPOL RASSYA SAMPE SEGITUNYA?!! URUSAN LO APA SAMA DIA?!!" sentak Rey seraya mendorong Zayyan kuat, karena tak terima sepupunya di perlakukan kasar oleh manusia tak berakhlak.

"HEH! Kasih tau ya sama sepupu Lo yang gak berguna ini, jangan bisanya main kasar sama cewe! Ajarin sopan santun tu sepupu Lo!" Tutur Zayyan menatap Rey sinis.

"SIALAN LO!!!"

PLETAK!!!

Rassya tak kuasa menahan rasa amarahnya, dan akhirnya ia membalas pukulan kuat tepat di kepala Zayyan dan membuat Zayyan jatuh tersungkur di lantai. Kini perdebatan antara Rassya dan Zayyan semakin memanas, tak ada yang mau mengalah satu sama lain. Mereka terus mementingkan ego mereka sendiri, tak perduli dengan keadaan sekitar. Sedangkan Aza, Rey, Kiesha serta Jampang yang baru datang, berusaha untuk melerai Rassya dan Zayyan, sebelum ada guru yang tau soal permasalahan ini.

"RASSYA, ZAYYAN STOPPP!!! STOPPPP!!!" teriak Aza dan segera beralih pindah tempat berdiri tepat di tengah-tengah Rassya dan Zayyan.

PLETAK!!!

Zayyan memukul salah sasaran, sehingga mengenai Aza. Akibat pukulan keras Zayyan, membuat Aza tak sadarkan diri dan kejadian itu disaksikan langsung tepat di depan Rassya. Karena hal itu, Rassya semakin murka dan kembali menghajar Zayyan. Sedangkan Jampang, Rey dan Kiesha membantu Aza untuk dibawa ke UKS.

"KURANG AJAR!!" gertak Rassya dan memukul Zayyan keras.

"RASYAAA, STOPPP!!! LO GILA YA?! MASIH MAU BERANTEM?!!! LO GAK MIKIR KEADAAN AZA, HAH?!!!" ketus Kiesha yang sedari tadi menahan emosi pada Rassya. Mendengar ucapan Kiesha, membuat Rassya memberhentikan aksinya dan memilih menggendong Aza ke UKS.

"Urusan kita belum selesai!" Kata Rassya sinis kearah Zayyan seraya menggendong Aza dan segera ia bawa ke UKS.

"Ngapain masih pada disini? BUBARRR!!!" sentak Kiesha dan Jampang pada semua murid yang masih setia melihat kejadian itu. Mendengar gertakan Kiesha dan Jampang, akhirnya semua murid bubar dan kembali ke kegiatan mereka masing-masing, dan Kiesha serta Jampang pergi menyusul Rassya dan Rey ke UKS. Zayyan? Sepertinya dia ikut menyusul ke UKS.

ZASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang