30. Baper

249 41 16
                                    

"Assamualaikum" ucap kedua orang tua Rassya seraya berjalan masuk menghampiri Rassya yang tengah tidur termenung diatas kasur rumah sakit.

Mendengar ucapan salam dari Mama dan Papanya, sontak Rassya langsung mengalihkan pandangannya kearah mereka dan tersenyum. "Wa'alaikumsalam" balas Rassya.

"Alhamdulillah nak kamu sudah sadar" ucap Mama Reni tersenyum seraya mengelus-elus puncak kepala sang anak tunggal.

"Iya Ma Alhamdulillah" balas Rassya tersenyum.

"Gimana Sya ada yang masih sakit?" Tanya Papa Arry, dan dibalas gelengan kepala dari Rassya.

"Syukurlah" ucap kedua orang tua Rassya serempak kompak.

"Udah makan nak?" Tanya Mama Reni.

"Belum Ma, eheheh"

"Mau makan apa?"

"Terserah Mama, yang penting makanan"

"Oh yaudah Mama ke kantin rumah sakit dulu ya"

"Iya ma"

"Assalamualaikum"

Belum sempat Mama Reni melangkahkan kaki, tiba-tiba suara anak cewe terdengar sangat jelas dari arah pintu masuk rungan.

"Wa'alaikumsalam" jawab Rassya dan orang tuanya kompak seraya melihat kearah cewe tersebut.

"AZA?!" Sentak mereka bertiga kaget karena cewe itu adalah Aza.

"Loh Rey sama Kiesha mana Za?" Tanya Om Arry.

"Mereka di luar Om. Aza kesini cuman mau pamit pulang sama Om, Tante juga Rassya. Rey sama Kiesha juga"

"Oh kalian mau pulang? Yaudah, hati-hati ya" jawab Om Arry tersenyum.

"Iya Om. Aza sama Rey, Kiesha pamit ya Om, Tan, Sya, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Tunggu Za!"

Suara Rassya berhasil membuat Aza memberhentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya kembali menghadap Rassya. Kedua orang tua Rassya diam tak bergutik.

"Kenapa Sya?" Tanya Aza.

"Kamu disini aja, jangan pulang, temenin aku!" Ucap Rassya nada serius. Sedangkan Aza terdiam dan melirik kearah kedua orang tua Rassya secara bergantian.

"Kamu mau ditemenin Aza?" Tanya sang Mama dan dibalas anggukan senang dari Rassya.

"Yaudah. Aza, tolong jagain Rassya ya. Om sama Tante keluar sebentar mau beli makanan buat Rassya" ucap Om Arry tersenyum.

"B-boleh Om, Aza nemenin Rassya?" Tanya Aza girang.

"Ya boleh dong! Masa kita larang kalau kamu mau nemenin pacar sendiri" balas Tante Reni terkekeh. Rassya yang mendengar kata "Pacar sendiri" sontak kaget dan membelalakkan matanya. Ia terus menatap Aza, memberi kode pertanyaan darimana Mama dan Papanya tahu soal hubungan mereka. Aza yang melihat Rassya sedikit panik, ia hanya diam dan terkekeh, begitu juga dengan Mama dan Papa Rassya yang menyadari komuk sang anak yang begitu kaget dan panik.

"Hayoo kaget ya? Gak usah kaget kali! Mama sama Papa udah tau semuanya!" Ujar sang Mama terkekeh membuat Rassya menahan malu.

"Tenang Sya, kita restuin kok hubungan kalian! Intinya kalian harus tetap kompak, saling sayang, dan percaya satu sama lain!" Sambung Papa Arry tersenyum.

Rassya dan Aza yang mendengar itu sontak kaget dan kegirangan. Kalau saja tidak ada Mama dan Papa Rassya, mungkin mereka akan melompat setinggi-tingginya dan berteriak sekuatnya karena saking girangnya mendengar ucapan kedua orang tua Rassya. 

ZASYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang