Bab 3

2 0 0
                                    

Setelah melaksanakan sholat Dhuha Nadya berpamitan kepada Aifa yang sedang berada di dapur.
"Fa gue ke kampus dulu ya, jangan lupa masak yang lezat nanti pulang dari kampus gue pasti lapar banget". Ucap Nadya menarik turunkan alis nya.
" Idih... Masak sendiri lah, gue habis ini mau keluar". Saut Aifa yang masih fokus ke masakan nya.
" Pergi kemana?".
" Ke toko buku doang sih".
" Lo nggak ngajak gue gitu ?".
" Nggak ah gue sendiri aja, nanti kalo pas elo pulang gue belum di rumah, nanti panasin ya sayur nya". Pesan Aifa kemudian berlalu dari dapur.
" Nyenyenye, yaudah deh gue berangkat dulu, bye Aifa sayanggg". Teriak Nadya sambil melambaikan tangannya. Matanya fokus pada nugget yang ada di atas meja, " Eh, enak nih, gue comot aja kali ya". Gumam Nadya " hmmmm...yummi...yummii..". Setelah itu dia keluar dari rumah.

Aifa memilih baju yang akan dikenakan nya untuk ke toko buku, sebenarnya tidak hanya ke toko buku saja, Aifa juga harus menghadiri acara meet up dengan beberapa partner nya dari berbagai penerbit.
" Oke sudah siap bajunya, cantik juga ya,". Gumamnya yang sedang melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Ia sedikit memoleskan make up agar terlihat fresh. " Wow !! Cantik sekali every body... Hahaha".

Ting!
"Ai, kamu hari ini di rumah aja kan ? Mau ikut aku nggak ?"
From : Raka

Mau ngajak kemana nih anak ?. Batin Aifa, ia masih belum menjawab pesan dari Raka.
Tak lama dari itu panggilan masuk dari Raka, mungkin ia kira Aifa lagi badmood kali ya pesannya hanya di read saja.

"Assalamualaikum Ai.. kamu sibuk hari ini ?".
" Waalaikumussalam.. aku hari ini mau keluar ke toko buku Sama ada acara juga sih".
" Acara apaan ? Dimana acaranya ?".
" Di ballroom hotel Cendana."
" Oh gitu..yaudah bareng aku aja, aku juga ada kepentingan di hotel Cendana."
" Beneran ? Hemat uang nih."
" Iya Ai gak bohong, aku otw kesana ya".
" Yaudah aku siap siap dulu ya".

Aifa menutup telfonnya, ia kembali melihat dirinya di cermin.
Sedangkan disisi lain, Raka sudah berada di dalam mobil, ia mencari undangan yang di berikan salah satu crew nya kemarin lusa.
Oh jadi Aifa perwakilannya untuk acara ini. Batin Raka kemudian kembali fokus pada jalanan.

Raka Muhammad Athaya, seorang Dokter muda sekaligus motivator ternama, sudah sejak lama ia mengagumi sosok Aifa, namun ia tidak berani melangkah lebih maju untuk bisa mendapatkan Aifa karena ia juga tahu Aifa sudah banyak menghindari laki laki yang secara terang-terangan menunjukkan cintanya, ia takut jika Aifa akan menjauhinya hanya karena itu. Menurutnya lebih baik untuk saat ini fokus pada kehidupan masing-masing tanpa melibatkan perasaan, mungkin juga belum saatnya ia mengungkapkan isi hatinya kepada Aifa.

Handphone Raka bergetar, ada panggilan masuk dari Aifa.
"Kamu masih lama ?".
"Nggak ini hampir sampai".
" Yaudah aku tunggu".
" Oke".

Sudah lima menit Aifa menunggu kedatangan Raka, untung saja hari ini tidak begitu panas. Semilir angin menerpa wajah manis dari sosok Aifa, ia duduk di bawah pohon rindang sambil membaca buku motivasinya. Tak lama kemudian mobil hitam milik Raka berhenti di depannya.

" Hai...langsung masuk aja". Ucap Raka begitu menurunkan kaca mobilnya.
" Oke".
" Cantik banget hari ini". Puji Raka ketika Aifa sudah duduk di sampingnya.
"Nggak juga tuh, biasa aja". Sahut Aifa yang menunduk kan kepalanya, sedikit salting dia di puji seperti itu.
" Hahaha.. tapi beneran loh kamu itu cantik...cantik lahir batin". Raka sedikit berbisik pada kalimat terakhirnya.
" Hah ?? Apa? Kamu bilang apa ? ". Tanya Aifa yang memang tidak mendengar apa yang diucapkan Raka pada kalimat terakhirnya.
"Nggak bilang apa apa..eh ini langsung ke hotel Cendana aja ya, pulang dari sana baru ketoko buku".
" Iya gak papa, terserah kamu aja".

Sekitar 20 menitan mereka sampai di hotel Cendana. Setelah keluar dari mobil, Raka dan Aifa segera masuk karena acara nya sebentar lagi di mulai.

" Loh kamu juga di acara ini ?".
Tanya Aifa begitu melihat undangan yang ada di tangan kanan Raka.
" Iya, makanya sekalian kita berangkat barengan". Jelas Raka memberikan undangan nya kepada petugas sebelum memasuki ruangan.
" Kok nggak bilang dari awal sih ?".
Raka hanya tersenyum, di dalam ruangan sudah banyak orang dan hampir seluruh meja sudah penuh.

"Selamat datang Aifa, langsung ke meja depan saja yuk".
Sambut kak Arsyi sekaligus partner dari Aifa sendiri.
" Iya kak Arsyi duluan aja nanti saya kesana".
Tutur Aifa dengan sopan.
"Yaudah kalau begitu duluan ya".
"Iya kak".

Aifa menoleh kesamping, Raka hanya diam mendengarkan obrolannya dengan kak Arsyi.
" Raka kamu mau ikut aku atau gimana?".
" Kamu kedepan dulu aja,lagian kita juga beda agency, nanti kita ketemu lagi".
"Yaudah kalau begitu aku kedepan dulu ya..permisi".
Ucap Aifa kemudian berjalan sedikit membungkukkan badannya.
Raka tersenyum begitu saja, sungguh langka perempuan seperti Aifa di era sekarang. Begitu sopan dan sangat menghargai.
Raka menggelengkan kepala, bisa gila lama- lama dia memikirkan Aifa, yang belum tentu Aifanya sendiri juga memikirkan nya. Ia berjalan mencari temannya diantara tamu undangan yang lain.

Acara berjalan dengan sangat lancar, setelah memberikan sambutan dan sedikit motivator Raka turun dari panggung dan berjalan kemeja yang ditempati Aifa dan beberapa partner nya.
Raka bergabung dan menyapa semua orang yang ada dimeja tersebut, memperkenalkan dirinya sebagai teman dari Aifa.
"Salam kenal semuanya". Ucapnya kemudian melihat Aifa yang memberikan jempol untuk nya. "Bagus banget sambutannya". Puji Aifa membuat Raka tersenyum senang. " Terimakasih, kamu udah makan ?".
" Sudah tadi, oh iya inikan acaranya selesai, gimana kalau langsung ke toko buku ?".
" Boleh juga, yaudah ayo".
Mereka bangkit dari tempat duduk dan berpamitan terlebih dahulu.
" Kak Arsyi saya pamit duluan ya takut nya nanti kesorean pulangnya".
"Iya Aifa terimakasih ya untuk hari ini".
" Sama sama kak, kami pamit dulu semuanya terimakasih".

Setelah berpamitan mereka undur diri dari ruangan tersebut berjalan ke parkiran dan langsung menuju toko buku.









Terimakasih.


Sajak LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang