Bab 1

8 2 0
                                    

                      

   Aku terlalu bermimpi untuk memiliki mu selamanya
namun aku lupa akan semua hal yang menyangkut tentang dirimu.

Salam rindu untukmu tuan.


Tulisan yang ada di buku merah itu masih terlihat sangat rapi, tidak ada coretan pena hitam. Razky Azzamir, hanya ada 1 nama itu saja yang tertulis dibukunya. Laki - laki yang entah itu akan menjadi takdirnya atau bukan, namun perempuan ini tetap ber sikukuh dengan doa' nya disetiap sujudnya untuk bisa bersatu dengan sosok lelaki itu.
" Hai Aifa  lagi ngapain ? ".
" Eh, Nadya.. hehehe gak ngapa- ngapain kok ".
Oke. Kedua perempuan itu bernama Arcilla Aifa Al quds dan yang satunya lagi bernama putri Nadya.  Mereka sudah berteman sejak lama, mulai dari mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama sampai lulus sekolah menengah atas. Mereka tiga bersahabat, namun sahabat mereka yang satu lagi sudah bekerja di salah satu perkantoran swasta.

" Nad ngomong - ngomong hari ini sepi juga ya kampus nya ". Ucap Aifa di sela - sela fokusnya ke hp.
" Heh ya iyalah sepi ini weekend fa, yakali mahasiswa lainnya ada. Lo aja yang ngotot ngajak gue ke kampus cuma ambil jaket yang ketinggalan di kelas, huh". Aifa hanya tersenyum mendengar sahabat nya mengeluarkan uneg- uneg nya. Memang hari Sabtu dan minggu kampus libur, tapi kalau jaketnya tidak tertinggal di kelas dia juga nggak mau pergi ke kampus siang- siang seperti ini.
" Yaudah deh sebagai terimakasih sekaligus permintaan maaf gue traktir jalan- jalan, gimana ?".
" Oke, let's go bestie".

Mereka berjalan menyusuri jalanan dengan cuaca yang sangat panas, ya karena untuk menghemat uang juga. Mereka berhenti di salah satu kedai eskrim yang lumayan ramai. Biasa karena ini hari Minggu jadi banyak yang menghabiskan waktu di kedai- kedai hanya untuk  menghabiskan waktu weekend bersama pasangan, ada aja juga yang mengerjakan tugas kuliah karena memang ada WiFi gratis di setiap kedainya, dan yang seperti Nadya dan Aifa, tidak ada pasangan namun juga tidak lagi mengerjakan tugas, hanya makan dan menikmati suasana kedai yang nikmat.
" Nad, salah nggak sih kita milih tempat ini ?". Tanya Aifa melihat sekelilingnya.
" Lah emangnya kenapa ? Ini tempat umum bestie bukan untuk orang yang punya pasangan aja ! Gue tahu maksud Lo". Cerocos Nadya seperti hari biasa.
" Ya gimana gitu ngeliat nya".
" Nggak usah dilihatlah, mangkanya jangan jomblo".
" Terserah gue lah jomblo, namanya juga belum jodoh".
" Lah emangnya Lo tau dia jodoh Lo atau bukan ? Enggak kan ? Mangkanya jangan nolak dia Mulu".
" Dia yang mana sih yang Lo maksud ?".
" Banyak kali yang kau sebut dia".

Nadya pusing dengan sahabat nya ini sudah banyak cowok yang mendekati nya tapi di tolak semua, dengan alasanya seseorang yang ada di masa lalunya.













Siapakah dia ?

       

Sajak LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang