2. FIO

29.3K 1.9K 51
                                    

Ku tatap kertas warna ungu muda yang di bingkai dengan bingkai kayu berwarna hitam, di dinding kamarku persis di dekat meja kerjaku yang menghadap kearah tempat tidur besar. Tempat tidurku yang berukuran king size di lengkapi dengan seprai berwarna ungu.

Resolution of my life

Itu yang tertulis di sana dengan tinta hitam, aku membuat resolusi hidup sejak sepuluh tahun lalu tepatnya sejak tante Mel yang sekarang aku panggil dengan sebutan Mommy resmi menjadi Ibu tiriku. Dia banyak mengajarkanku arti hidup dan tujuannya, dia pula yang menyuruhku membuat sepuluh daftar tujuan hidup untuk masa depan. Karena diapun melakukan hal yang sama sepertiku dimasa mudanya dulu, tapi kesepuluh point itu tidak tercapai dengan sempurna karena Daddy merusaknya dengan menikahinya secara paksa.

Aku tersenyum ketika melihat poin satu; Punya keluarga yang selalu mendukung apapun yang aku lakukan checklist, Aku cukup bahagia punya keluarga sempurna. Seorang Ayah yang protective tapi cukup baik, Ibu yang selalu mendukung apapun yang akan aku lakukan dan dua orang adik yang sangat menggemaskan seperti Tydes dan Peony.

Dua; Lulus sekolah dengan nilai sempurna checklist itu artinya aku cukup puas dengan nilai kelulusanku dan aku berhasil.

Tiga; Masuk peguruan tinggi terbaik checklist aku memang sempat kuliah beberapa semester di peguruan tinggi tersebut tapi aku memutuskan untuk keluar dan mengembangkan hobbyku yang suka sekali memasak. Jadi aku pindah ke Austeralia dan sekolah culinery di sana.

Empat; Mendapat nilai IPK tiga koma sekian.... Checklist. 3,6 nilai yang aku dapat waktu itu melebihi perkiraanku.

Lima; Memiliki toko kue sendiri checklist. Tidak sulit membuka toko kue sendiri kalau kamu punya seorang Ayah yang super kaya.

Enam; Punya tempat kursus atau les khusus membuat kue untuk anak-anak checklist.

Tujuh; Menjadi Miss Indonesia checklist. Ya, meski tidak menjadi juara tapi aku cukup bangga bisa mengukur kemampuanku dan masuk lima besar.

Delapan; Menjadi duta sosial checklist. Percaya tidak percaya karena di lingkungan keluargaku,  aku di percaya untuk menjadi duta sosial sejawa barat dan sekarang hampir seluruh Indonesia yang sering menonton televisi mengenal namaku, termasuk selalu ingin tahu kehidupan pribadiku.

Sembilan; Punya seorang sahabat yang setia dan selalu ada untukku checklist. Aku punya Oscar si desainer ternama, teman satu-satunya yang aku punya dan sampai sekarangpun masih tetap setia menjadi temanku.

Sepuluh; Punya pacar/suami yang baik, setia, pengertian dan supel *masih kosong* karena aku belum begitu yakin dengan pria yang sudah aku pacari selama dua tahun ini dan terutama aku belum menikah dengannya. Dia pria yang hebat, baik, supel, pengertian dan tentu saja tampan. Semua kriteria pria idaman ada padanya,  terkadang aku sering berpikir dia terlalu sempurna untukku.

Tapi si pria baik, supel, pengerian dan tampan itu sampai saat ini belum juga melamarku padahal kedua orangtuaku sudah sangat setuju mereka telah memberikan kami lampu hijau. Selalu kata belum siap yang dia ucapkan setiap kali aku memintanya datang ke rumah dan melamarku.

Awalnya tidak jadi soal tapi belakangan aku mulai cape kalau setiap orang selalu bertanya, sudah punya pacar belum? atau kapan nikah? atau yang lebih parah lagi, Fio mau gak kamu menikah sama si A, si B dan si C.

Kalau sudah begitu aku ingin berteriak pada dunia bahwa aku punya seorang pacar yang namanya tidak ingin di publikasikan. Ujung-ujungnya aku lari ke Oscar sahabat sejatiku yang tidak pernah sekalipun memojokkanku apalagi menekanku. Oscar mengenal cukup baik siapa kekasihku dan dia sudah sangat dekat dengannya sampai terkadang sering membuat aku cemburu tanpa alasan. Tapi aku percaya Oscar orang yang baik dan tulus buktinya kami berdua masih tetap berteman sampai sekarang.

Intinya hidupku sempurna sangat sempurna malah. Resolusi hidup yang telah aku susun sudah tercapai semua hanya tinggal satu yang belum dan itu tidak membuatku pusing.

Dan siapa sangka kehidupan sempurnaku dihancurkan sahabatku sendiri.

DIKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang