Minggu santai........Pegang HP ngetik cerita dech sambil tiduran.......... *kebiasaan pemalas*
FIO POV
"Dan akhirnya si putri hidup bahagia selamanya. Happily ever after. Selesai." Ku tutup buku dongeng bersampul biru yang di berikan Peony satu jam lalu. Buku dongeng yang terdiri dari beberapa cerita selalu diberikan Peony untuk aku baca sebelum ia tidur dan kisah snow white and the seven dwarf adalah kisah favoritnya. Hampir setiap hari Peony memintaku untuk membacakannya. Seperti kali ini Peony merengek minta di bacakan satu dongeng sebelum ia tidur siang.
"Kenapa ratu jahat menyuluh snow white memakan apel?" Bukannya ngantuk karena sudah dibacakan cerita Peony malah bertanya, pertanyaan yang sudah ratusan kali ditanyakannya.
"Karena ia ingin menjadi yang paling cantik di seluruh negeri." Jawaban yang telah ratusan kali aku berikan padanya.
"Tlus kenapa snow whitenya mau memakan apel itu?" Selalu ada kata 'kenapa' di setiap pertanyaan yang keluar dari mulutnya.
"Karena kalau dia tidak memakan apel itu dia tidak akan bertemu dengan pangeran."
"Kalau eony banyak makan apel, apa eony akan beltemu pangelan?"
"Tentu saja."
"Kalau begitu kak Fio juga. Kak Fio banyak makan apel bial nanti ketemu pangelan." Ku peluk Peony dan ku ciumi pipinya dengan gemas. Aku sampai tidak percaya bahwa anak kecil yang sedang memberikan nasehatnya adalah adikku yang cukup amazing. Peony adik satu ayah yang selalu mampu mencuri perhatian keluarga dengan celotehannya yang serba ingin tahu.
"Ih....kak Fio bau, mandi gih." Peony berusaha melepaskan diri dari pelukanku.
"Bau mana Kak Fio sama Peony."
"Eony udah mandi."
"Iya tapi tadi pagi." Ku kelitiki perutnya sampai Peony tertawa-tawa dan minta ampun.
"Sekarang Peony bobo" Ku berikan boneka unicorn yang selalu menemaninya tidur.
Aku berharap tidak hanya memakan apelnya aku akan bertemu dengan pangeran tapi juga aku ingin ada seorang pangeran berkuda putih seperti dari dongeng rapunzel yang menolongku dari sekapan ratu jahat. Aku ini ngomong apa sih?
DIKAL POV
"Om yakin ingin tahu cerita snow white?" Callan menelusuri koleksi bukunya di lemari panjang yang menempel di dinding perpustakaan pribadinya.
Ya, tentu saja aku ingin tahu kisah snow white setelah beberapa hari yang lalu aku melihat perempuan cantik secantik snow white yang di bilang Callan. Siapa tahu setelah membaca kisah snow white and the seven dwarf aku bisa mengenal pengantin masa depannya Callan.
"Buku ini udah lama tersimpan jadi sedikit berdebu." Callan memberikan buku yang tadi sempat terselip diantara komik-komik miliknya yang jumlahnya tidak sedikit. Kalau komik-komik itu di kumpulkan mungkin ia bisa membuka perpustakaan pribadi yang dapat menyaingi perpustakaan daerah.
"Gak apa-apa sini Om pinjam."
"Awas jangan sampe rusak!" Apa aku seceroboh itu sampai-sampai harus merusak buku yang hanya akan aku baca.
"Gak akan rusak. Kembali dengan utuh. Om janji."
"Aku gak percaya. Jangankan hanya buku mobil ayah aja yang harganya mahal Om rusak."
"Itu lain soal. dude. Udah ah, ngomong sama kamu itu gak akan ada ujungnya." Ku tinggalkan Callan yang hendak mengomel panjang pendek. Like father like son istilah itu sangat cocok untuk Mas Fere dan Callan, gak Ayah gak anak sama nyinyirnya hanya Teh Dina yang paling baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKAL
عاطفيةDIKAL Aku bersumpah tidak akan pernah menikahi siapapun seumur hidupku tapi gara-gara perempuan itu aku melanggar sumpahku sendiri. FIORENZA Resolusi hidup yang telah aku susun sejak SMU berantakan semua, gara-gara pria itu masuk di lingkaran keluar...