Keesokan harinya sepulang sekolah seperti biasa anak Artorius berkumpul di WBlue, tapi lain dengan inti Artorius yang sedang di markas mereka yang tepat berada di samping WBlue.
Mereka berkumpul sambil menunggu Alister datang.
"Kesel banget gue hasil ulangan di bawah KKM, bisa-bisa gue nggak dikasih uang jajan sebulan kalau gini ceritanya," ucap Ben sambil melihat hasil ulangannya.
"Makanya kayak gue dong, model-model begini juga gue rajin dan pinter udah gitu ganteng lagi," ucap Milo.
"Itu mah Lo enak bangku di samping pakarnya, ya Lo tanggal contek doang," ucap Goga.
Di kelas Milo sebangku dengan Deo yang memiliki kepintaran di atas rata-rata membuat dirinya menjadi anak kesayangan guru.
"Nyontek itu juga usaha kali," ujar Milo.
"Iya usaha nulis doang, kagak mikir. O, iya Lo kan nggak punya pikiran," ucap Zio.
"Mending Lo diam aja deh Zi, soalnya Lo kalau sekali ngomong nylekit banget," ucap Milo.
"Tapi lebih baik Lo usaha, lebih baik nilai jelek dengan usaha Lo sendiri," ucap Zio.
"Jangan bergantung sama orang lain, karena nggak selamanya kita harus bergantung, ada saatnya dimana kita harus berjuang sendiri," ucap Goga menambahkan.
"Intinya tetap menyerah dan jangan semangat," ucap Deo menepuk pundak Ben.
"Kebalik bego," ucap Goga.
"Tapi lihat aja mukanya si Ben nggak ada tanda-tanda semangat hidupnya," ucap Deo.
"Tapi kan Lo bego jadi ya terserah Lo," ucap Milo pada Ben.
"Punya temen gini amat, dulu gue punya salah apasih. Pengen marah tapi nggak cocok sama sifat gue yang lemah lembut ini," ucap Ben.
"Apaan lemah lembut? Setiap hari Lo marah Mulu," ucap Goga tidak terima dengan perkataan Ben.
"Nanti kalau Ben berubah jadi kalem Lo semua pada bingung," ucap seseorang yang baru saja datang, dia Alister.
"Eh pak ketu baru datang," ucap Milo.
"Sorry tadi ada kelas tambahan, tumben kumpul disini biasanya kan juga di WBlue, ada apa?" tanya Alister langsung.
"Lo jelasin Zi, gue takut kalau salah ngomong," ucap Goga pada Zio.
"Gue aja kagak tahu kalian mau ngomong apa," ujar Zio.
"Jadi gini, kemarin gue sama yang lain habis dari bazar dijalan nggak sengaja ketemu sama cewek yang ada di cctv yang Zio tunjukkin," ujar Deo mewakili teman-temannya.
"Kalian yakin dia orangnya?" tanya Alister.
"Yakin, kita semua yakin itu dia," ucap Ben meyakinkan.
"Kenapa kalian nggak langsung tanya aja?" tanya Alister lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alister (END)
Teen FictionKisah ini berawal dari pertemuan tak terduga Alister Abimanyu sang Ketua Artorius dengan Izuma Khatarina atau biasa dipanggil Zuzu. Alister jatuh pada pandangan pertama dengannya. Alister yang banyak tingkah dipertemukan dengan Zuzu yang cuek dan te...