Saat ini mereka sudah sampai di markas Lamor. Mendengar suara deru motor yang banyak merekapun keluar markas."Wih, ada apa nih? Biasanya duel gue yang ngajak duluan, ada apa Lo dengan senang hati datang sendiri?" tanya Riko, ketua geng Lamor itu.
"BACOT, BANCI LO SEMUA, BERANINYA MAIN KEROYOKAN," teriak Alister terlihat begitu mengerikan.
Alister selalu maju paling depan jika ada yang mengusik orang terdekatnya. Walaupun Alister memiliki wajah putih, baby face tapi tidak dengan dirinya. Dia bisa berubah menjadi Alister yang menyenangkan dan bisa juga berubah menjadi Alister yang menyeramkan.
"Lo juga nyerang keroyokan, dan Milo dia yang paling bikin dia makin parah," ujar Riko.
"Bego, kemaren itu tawuran rame-rame kalau Lo emang beneran ketua harusnya Lo bisa melindungi anggota Lo yang lagi sekarat. Bukan balas dendam dengan Lo keroyok temen gue," ucap Alister.
"Jangan sok-sok an jadi pahlawan Lo. Gue tahu dan punya cara gue sendiri untuk membela temen gue, jadi Lo jangan sok nasehati gue. Gue enggak butuh," ucap Riko.
Alister berjalan mendekati Riko, "jangan banyak bacot Lo." Riko yang belum siap mendapat serangan dia tumbang karena tendangan Alister pada bagian perutnya.
Anggota Lamor yang tak terima hendak menghajar Alister tetapi anak Artorius lebih dulu menghajar mereka sebelum mereka melukai ketuanya. Akhirnya di sana mereka baku hantam membuat suasana semakin ricuh.
Melihat anak Lamor sudah tak berdaya, Alister menginstruksikan kepada teman-temannya untuk berhenti.
Alister mendekat ke arah Riko dan sedikit membungkukkan badannya karena posisi Riko yang duduk lemas.
"Gimana rasanya kalah di kandang sendiri?" tanya Alister mengangkat dagu Riko.
"Rasanya pengen menghilang dari bumi." Bukan Riko yang menjawab tetapi Goga.
"Makanya jangan cari perkara sama Artorius, Lo tahu sendiri kan akhirnya siapa yang bakal menang? tanya Deo pada Riko.
"Kayaknya udah nggak punya malu deh mereka, masih aja cari gara-gara padahal akhirnya mereka juga kalah," ucap Ben.
Ucapan mereka membuat anak Lamor emosi tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena tubuhnya yang masih lemah.
"Banyak bacot, gue bakal kasih perhitungan buat kalian. Siap-siap buat kalah Artorius," ucap Riko yang masih duduk ditempatnya.
"Dengan senang hati kalau Lo mau kasih perhitungan ke kita. Dan Lo siap-siap buat terima kekalahan lagi karena kita bakal menang untuk kesekian kalinya," ucap Alister.
"Udah yuk, kita pergi dari tempat kotor ini," ucap Alister mengajak teman-temannya untuk pergi.
"Emang kita takut apa dia ngomong kayak gitu?" tanya Ben pada Milo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alister (END)
Ficção AdolescenteKisah ini berawal dari pertemuan tak terduga Alister Abimanyu sang Ketua Artorius dengan Izuma Khatarina atau biasa dipanggil Zuzu. Alister jatuh pada pandangan pertama dengannya. Alister yang banyak tingkah dipertemukan dengan Zuzu yang cuek dan te...