chapter 10

60 44 22
                                    

"Dua tahun lalu Lo lakuin hal jahat apa?" tanya Alister

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dua tahun lalu Lo lakuin hal jahat apa?" tanya Alister.

Saat ini Alister mengajak Zuzu ke depan markas Artorius yang cukup sepi jadi membuatnya sedikit leluasa.

"Kenapa Lo tiba-tiba tanya gini?" Zuzu kembali bertanya.

"Dua tahun lalu ada, mungkin sebuah geng yang membuat rem mobil blong dan pengendaranya tewas kecelakaan," ucap Alister.

"Terus Lo nuduh gue yang ngelakuin hal itu, Lo memandang gue seburuk itu? Ok fine, dulu gue memang ikut perkumpulan kayak gitu tapi gue nggak pernah ngelakuin hal itu dan nggak ada kepikiran sedikitpun untuk melakukan hal jahat itu," ucap Zuzu emosi karena merasa dirinya dituduh.

"Logikanya, nggak ada maling yang mau ngaku," ucap Alister.

"Gue kecewa sama Lo Al, segitu nggak percayanya Lo sama gue dan Lo nuduh gue lakuin hal keji itu," ucap Zuzu.

"Kalau bukan Lo? Ini nyangkut sama orang tersayang gue," ucap Alister.

"Yang jelas bukan gue, Lo mau percaya atau enggak itu terserah Lo. Kalau Lo bener melakukan ini buat orang tersayang Lo seharusnya Lo mikir Al bukan asal nuduh orang kaya gini!" ujar Zuzu. "Apa yang buat Lo yakin gue lakuin hal itu?" tanyanya.

"Sebelum ayah Lo koma, dia sempat kerja sama papa gue kan dan papa gue pecat ayah Lo karena dia sakit. Mungkin hal itu yang buat Lo dendam sama bokap gue dan Lo berakhir mencelakakan bokap gue hingga meninggal. Dan Lo ketua dari Golden waktu itu hak itu membuat Lo semakin mudah untuk melancarkan aksi Lo," jawab Alister.

"Gue nggak pernah punya pikiran sekalipun buat balas dendam sama bokap Lo, soal ayah gue yang di pecat kami ikhlas," ujar Zuzu.

"Mending Lo ngaku sekarang," ucap Alister.

"Gue nggak mau ngakuin sama hal yang nggak pernah gue lakuin, Lo harus lebih semangat buat cari pelaku yang sebenarnya dan gue yakin Lo bisa. Tapi untuk sekarang gue bener bener kecewa sama Lo," ujar Zuzu setelah itu dia melenggang pergi.

Zuzu tidak kembali kerumahnya, dia berjalan menuju halte bus untuk menjenguk ayahnya yang senantiasa di rumah sakit.

Sampai rumah sakit dia melihat ayahnya yang masib dengan keadaan yang sama, masih koma. Zuzu masuk kedalam ruangan ayahnya dan duduk di samping ayahnya.

"Ayah, ayah nggak pengen sadar, aku kangen yah. Kapan ayah sadarnya banyak yang nunggu ayah disini," ucap Zuzu menjeda ucapannya karena tidak tahan meneteskan air mata.

"Ayah aku capek, aku pengen cerita sama ayah, pengen dipeluk sama ayah. Ayah ayok bangun kasih kata penyemangat buat aku biar aku semangat lagi yah,"

"Ayah aku mau cerita, ayah ingat kan Alister yang pernah aku ceritakan waktu lalu, dia orang yang Zuzu sayang dan sejak ada dia aku jadi semangat. Alister sayang sama aku dan begitu juga sebaliknya, tapi dia nuduh aku, dia nggak percaya sama aku,"

Dear Alister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang