"Selamat siang semua," ucap Cika yang baru datang ke WBlue.
Nggak ada yang menanggapi ucapan Cika. "Kok tumben pada diem, ada masalah?" tanya Cika.
"Bukan urusan Lo," ucap Alister yang tidak menyukai seseorang jika terlalu ikut campur.
"Ih Lo kok gitu sih, mungkin gue bisa bantu kalian," ucap Cika dan tetap tidak ada yang menanggapinya.
"Kayaknya Zuzu beneran deh Al yang mencelakakan bokap Lo, soalnya alasannya juga masuk akal," ucap Cika.
"Tahu darimana Lo soal ini?" tanya Zio mewakili yang lain.
"Sorry, tadi gue nggak sengaja denger Zuzu sama Alister," jawab Cika.
"Lebih baik Lo jangan terlalu ikut campur," ucap Deo mengingatkan.
"Tumben main kesini Lo," ucap Ben melihat Neo datang.
"Oh nggak boleh ya gue main kesini, lagian gue kesini ngga buat nemuin kalian juga. Makanya jangan kepedean Lo," ucap Neo.
"Santai aja dong, cari ribut sama gue?" tanya Ben.
"Sorry nggak ada waktu, gue kesini mau cari Zuzu panggil dong Zuzu nya," ucap Neo memerintah Ben.
"Ogah, panggil aja sendiri, gue bukan babu Lo bangsat," ucap Ben.
Mereka bertengkar? Nggak juga. Ben emang orangnya emosian jadi ya kayak gitu. Mereka juga cukup dekat walaupun Neo berkumpul tidak sesering anggota Artorius lainnya tapi dia juga dianggap keluarga sama Artorius dan juga sebaliknya.
"Mau kemana Lo?" tanya Alister ikut bicara.
"Cuma jalan, jangan cemburu sama gue," ucap Neo.
Alister hanya menganggukkan kepala dan tak lama Zuzu datang dengan pakaian yang sudah siap untuk pergi. Neo minta izin dengan ibunya Zuzu dan Artorius lalu mereka berdua berangkat.
"Lo cemburu?" tanya Cika pada Alister.
"Nggak, jangan sok tahu," jawab Alister.
"Jutek amat bos itu muka juga nggak enak banget dilihatnya, kalau cemburu ngomong dong sakit hati kan dia jalan sama yang lain?" tanya Goga.
"Kalau gue sih nggak bakal gue biarin dia pergi gitu aja," ucap Milo.
"Tapi kan bukan siapa-siapa jadi nggak ada hak dong?" tanya Deo.
"Bangsat Lo semua," ucap Alister. Bukannya takut tapi malah mereka tertawa.
"Jangan di-bully dong, mau temenin aku belanja nggak?" tanya Cika pada Alister.
"Boleh, darah tinggi gue lama-lama disini," ucap Alister.
"Gitu dong bos, buka hati. Cika sudah pasti di depan mata Lo tolak," ucap Ben.
Seorang Alister memang anaknya anti cewe walaupun banyak yang bilang secara terang-terangan tapi tetap saja dia tidak menerima salah satu dari cewek itu, kecuali dia sudah menemukan yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alister (END)
Teen FictionKisah ini berawal dari pertemuan tak terduga Alister Abimanyu sang Ketua Artorius dengan Izuma Khatarina atau biasa dipanggil Zuzu. Alister jatuh pada pandangan pertama dengannya. Alister yang banyak tingkah dipertemukan dengan Zuzu yang cuek dan te...