chapter 23

53 29 4
                                    

Keesokan malamnya, setelah membantu Mira memasak makan malam, Zuzu pergi ke kamar untuk mengecek handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan malamnya, setelah membantu Mira memasak makan malam, Zuzu pergi ke kamar untuk mengecek handphonenya.

Ada lima panggilan tidak terjawab dan pesan yang dikirim dari nomor tidak dikenal. Zuzu dengan segera membuka pesan itu.

+62816*******

Kalau mau Alister selamat datang ke tempat yang gue kirim sekarang.

/Kirim lokasi

Jangan berani-berani bawa orang apalagi telpon polisi.

Zuzu hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalas, dia segera izin pada orangtuanya dan pergi ke tempat yang orang itu kirim. Zuzu tak berpikir lebih jauh, bagaimana kalau itu sebuah jebakan?

Zuzu akhirnya sampai di tempat itu. Alamat yang dikirim berhenti di sebuah depan Vila. Handphone Zuzu berdering dan dia segera membukanya.

+62816*******

Pergi ke taman Vila

Setelah membaca pesan itu Zuzu meneliti sekitar. Bagaimana bisa orang itu bisa tau kalau ia datang? Zuzu semakin merasa was-was memberikan dirinya untuk pergi ke taman Vila.

Sampai di sana Zuzu tidak melihat apa-apa, hanya gelap yang menyambut Zuzu. Zuzu merasa semakin takut. Apa ia kembali aja ya?

Tak lama kemudian semua lampu menyala dan ada seseorang di sana. Dia Alister.

"Al, lo nggak apa-apa?" tanya Zuzu menghampiri Alister dengan rasa khawatir.

"Maaf. Gue baik-baik aja, sebenarnya ini rencananya teman-teman gue," jawab Alister.

"Nggak lucu bercandanya," ucap Zuzu. Marah? Tentu saja. Tapi kekhawatiran Zuzu pada Alister jauh lebih besar.

"Jangan marah dong. Gue mau mau ngomong sesuatu sama Lo," ucap Alister.

"Apa?"

Alister mengambil buket bunga yang ada di meja belakangnya.

"Gue nggak pandai menyusun kata-kata sebaik Goga dan tidak bisa romantis seperti Deo. Tapi, malam ini gue mau ngungkapin perasaan gue yang sebenarnya. Gue suka sama Lo. Apa Lo mau jadi pacar gue?" tanya Alister.

"Al, jujur gue juga sayang sama Lo. Tapi, sebelumnya gue minta maaf. Maaf gue nggak bisa nolak," jawab Zuzu.

"Jadi?"

"Iya, gue mau?"

"Mau apa?"

"Jadi pacar Lo."

Mendengar jawaban Zuzu Alister memeluk Zuzu erat lalu memberikan buket bungan yang dia bawa.

"Yeay!"

"Hore!"

Seru orang yang muncul dari tempat sembunyi mereka. Mereka adalah teman-teman Alister.

Dear Alister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang