chapter 17

63 44 55
                                    

Alister, Goga, Milo dan Zio sedang berada di parkiran rumah sakit mereka bersiap untuk mencari Nala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alister, Goga, Milo dan Zio sedang berada di parkiran rumah sakit mereka bersiap untuk mencari Nala.

"Menurut Lo siapa yang culik Nala?" tanya Goga.

"Gue curiganya Lamor, soalnya udah lama mereka nggak muncul mungkin mereka kembali ganggu kita lagi?" ujar Alister dengan tanda tanya.

"Sekarang kita ke markas Lamor?" tanya Milo di angguki Azam.

"Menurut Lo gimana?" tanya Alister pada Zio.

"Kalau menurut gue bukan Lamor, mungkin Golden?" tanya Zio membuat mereka berpikir sebentar.

Benar juga yang Zio katakan, mungkin Cika masih punya dendam dan misi Cika kan salah satunya membuat keluarga Alister menderita. Dengan melalui Nala pasti membuat Alister menderita bagaimanapun Nala itu adik satu-satunya dan tentunya kesayangannya.

"Bener juga, tapi sekarang kita ke Lamor terlebih dahulu buat memastikan," ucap Alister lalu mereka semua menuju ke markas Lamor.

Sesampainya di sana mereka langsung disambut Rico- ketua Lamor dan beberapa anak buahnya yang ada dibelakang Rico.

"Wah ada apa nih kesini? Lumayan lama juga kita damai-damai aja sekarang nggak ada angin nggak ada hujan kenapa kesini?" tanya Rico.

"Bacot. Adik gue lo bawa kemana?" tanya Alister tidak ingin berbasa-basi.

"Oh jadi adik Lo hilang dan Lo salahin kita, iya?" tanya  anggota Lamor yang lain.

"Nggak percaya gue," ucap Alister lalu mengintruksikan pada teman-temannya untuk masuk memeriksa.

"Anjing, kita nggak cari masalah sama Artorius dan Lo seenak jidat Lo main masuk markas kita aja," ucap wakil Lamor.

"Udah biarin aja, biar matanya sendiri lihat," cegah Rico pada Hendra yang hendak menghentikan Alister dan teman-temannya.

"NALA," teriak Alister dan yang lainnya sambil mencari di setiap sudut ruangan.

Sudah mencari kemana-mana tetap tidak ditemukan jejak Nala sedikitpun. Alister emosi menghampiri Rico dan menarik kerah baju Rico.

"LO BAWA KEMANA ADIK GUE, BANGSAT?" tanya Alister.

"DIBILANGIN NGGAK ADA YA NGGAK ADA. BUTA MATA LO?" Rico juga ikut berteriak.

"Pasti Lo bawa Adik gue ketempat yang gue nggak tau kan?" tanya Alister lagi.

"Anjing. Lo didiemin makin ngelunjak ya, bangsat. Mau kayak apapun Lo nyuruh gue ngomong, gue nggak bakal tau adik Lo pergi kemana karena kita nggak ada nyentuh adik lo sama sekali," ucap Rico.

Zio berjalan mendekat ke arah Alister. "Udah, Nala memang nggak disini. Lo tau kan kemana kita harus pergi?" tanya Zio.

Alister mengangguk mengerti lalu pergi dari markas Lamor tanpa mengucapkan kata perpisahan apapun. Lalu teman-temannya mengikutinya dari belakang.

Dear Alister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang