chapter 20

47 30 2
                                    

Dua Minggu kemudian Haris, Ana dan Nala sudah siap dengan barang-barang yang akan mereka bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua Minggu kemudian Haris, Ana dan Nala sudah siap dengan barang-barang yang akan mereka bawa. Dikarenakan Haris ada kerja di luar kota Ana dan Nala ikut sekalian liburan.

"Hati-hati ya, kalau udah sampai jangan lupa kabarin," ucap Alister menyalami Ana, Haris dan Nala.

"Bener sayang, kamu nggak mau ikut?" tanya Ana.

"Nggak mah. Bentar lagi teman-teman Alister juga datang, mereka mau nginep disini nemenin aku," ucap Alister. "Itu mereka udah datang," lanjutnya saat suara deru motor berdatangan.

"Assalamualaikum om, Tante," ucap Deo mengawali.

"Makasih ya udah mau nemenin Alister, anggap aja rumah sendiri," ucap Ana dan mereka semua mengangguk.

"Jangan ngomong gitu, nanti beneran dianggap rumah sendiri. Bisa-bisa kalian pulang rumahnya udah hancur," ujar Alister.

"Jahat banget kita di mata lo," ucap Milo memelas.

"Yaudah kalian silahkan masuk, kita mau berangkat dulu," ucap Haris.

*****

Suara Alarm berbunyi menganggu tidur Zio lalu Zio melihat teman-temannya masih tertidur pulas. Zio membangunkan Goga yang ada di sebelahnya.

Mereka tidur di lantai bawah beralas kasur tipis di kamar Alister yang pas untuk mereka bertujuh.

"Jam berapa sekarang?" tanya Goga.

"Jam lima," jawab Zio.

"Siapa sih yang pasang alarm?" tanya Ben terbangun.

Mereka semua terbangun kecuali Alister, Milo yang ada disampingnya, ternyata Alister yang memasang Alarm.

"Bangun Lo," ucap Milo membangunkan Alister dan Alister terbangun setengah sadar. "Bangsat Lo, Lo yang pasang alarm tapi Lo yang masih molor," lanjutnya.

"Kenapa sih lo marah-marah?"  tanya Alister dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ya lo, bangsat," ucap Deo di sebelah kiri Alister.

"Gue mandi duluan, kalau lama-lama keburu siang," ucap Zio berjalan ke arah kamar mandi.

"Orang rajin emang beda," ucap Goga.

"Bukan dia yang rajin tapi Lo nya yang males," ujar Ben.

Alister dan Milo bukannya bangun tapi malah menutup matanya kembali. Milo membuka matanya.

"Al, jam berapa?" tanya Milo.

Alister meraba kasur mencari dimana handphonenya. "Jam enam lebih lima belas," ujar Alister.

Begitu mereka berdua tersadar, mereka langsung duduk dan saling pandang.

"Gue dulu," ucap Milo segera bangun dan mengambil handuk.

"Siapa di dalam?" tanya Milo.

"Gue Ben," jawab Ben yang ada dikamar mandi.

"Gue pakai yang di bawah," ucap Alister lalu Milo segera mengejar Alister menuju bawah.

Dear Alister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang