chapter 12

52 29 4
                                    

Zuzu sejak tadi memandangi handphone yang dia genggam, dia bingung ingin menghubungi Alister atau nggak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zuzu sejak tadi memandangi handphone yang dia genggam, dia bingung ingin menghubungi Alister atau nggak.

Kalau nggak masalahnya nggak cepat selesai tapi kalau telepon takut Alister keganggu dan tambah marah pada Zuzu, setelah berpikir panjang akhirnya Zuzu akan mencoba menelpon Alister.

Percobaan pertama tidak diangkat.

Percobaan kedua ditolak.

"Alister marah banget ya sama gue?" monolog Zuzu.

Percobaan ketiga ditolak hingga percobaan ke sepuluh tetap ditolak.

Zuzu memberanikan diri untuk mencoba lagi, dan telepon Alister tidak aktif.

"Gue harus gimana, chat nggak dibalas, telepon nggak diangkat. Gue berlebihan nggak sih kaya gini?" Zuzu bertanya-tanya dalam hati.

*****

Tok tok tok

"Maaf cari siapa?" tanya seseorang yang sepertinya pembantunya.

"Hmm, Alister nya ada?" tanya Zuzu.

Sekarang Zuzu sedang di rumah Alister berniat untuk memperbaiki hubungannya dengan Alister, walaupun takut Zuzu tatap meyakinkan dirinya untuk berbicara dengan Alister.

"Bentar, saya panggilkan dulu, silahkan duduk," ucap orang itu mempersilahkan Zuzu duduk di bangku teras rumah.

"Ngapain Lo kesini?"

Suara itu mengejutkan Zuzu dan langsung menoleh ke sumber suara, di depan pintu sudah ada Alister yang juga menatapnya.

"Gue mau minta maaf, dan gue mau jelasin gue bukan pelakunya harus berapa kali gue bilang, gue nggak tahu apapun soal itu," ucap Zuzu.

"Nggak butuh minta maaf dari Lo, ada bukti?" tanya Alister.

"Untuk sekarang belum ada, tapi gue bakal temuin bukti itu dan kasih tahu Lo kebenarannya, tapi untuk sekarang bisa nggak, nggak bertengkar?" tanya Zuzu.

"Nggak, Lo kalau nggak ada hal lain mending pergi dari rumah gue," ucap Alister.

"Gue mohon, gue minta maaf walaupun gue nggak tahu apa-apa bagaimanapun dulu gue juga ketua geng Golden," ucap Zuzu.

"Sekali lagi gue butuh bukti, nggak butuh minta maaf Lo," ucap Alister.

"Loh ada Kak Zuzu, kok nggak diajak masuk?" tanya Nala yang baru muncul.

"Dia mau pamit dulu, ada urusan," jawab Alister.

Zuzu yang paham perkataan Alister berjalan ke Nala. "Kakak pulang dulu ya, kapan-kapan main kesini lagi," ucap Zuzu pamit pada Nala.

"Kalau gitu gue izin pamit pulang dulu," pamit Zuzu, Alister hanya diam saja.

"Dada, hati-hati dijalan!" teriak Nala lalu mendapat jempol dari Zuzu.

Dear Alister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang