Haiii guyssss
Gimanaaa kabarnyaaa???
Alhamdulillah up lagiiii, heheheee.Jangan lupa follow aku yaa!!
Vote dan juga comment jangan lupaaaAnuuu guyss kayanya masih banyak typo mweheheheh
***
Pagi pun tiba, seharusnya para santri dan santriwati di bangunkan saat jam tiga pagi, tapi lihatlah santriwati baru yang ternyata juga ning ini, sudah jam tujuh pagi, hari ini hari minggu jadi semua kegiatan sekolah libur, dan seperti biasa, razia kamar.
Sebenarnya eyra dan yang lain sudah mencoba membangunkan gadis itu, tetapi bukannya bangun tidurnya malah semakin nyenyak, karena takut telat ke masjid, akhirnya eyra dan yang lain pergi ke masjid, dan berharap gadis itu terbangun nanti, tetapi realita tidak sesuai ekspetasi, sampai mereka kembali sholat tahajud, hingga sholat subuh gadis itu belum bangun.
Eyra yakin, ustadzah-ustadzah sudah masuk ke dalam kamar mereka, dapat di pastikan karena kamar mereka sudah cukup berantakan karena di geledah, tetapu anindya pun masih tidak bangun, pastilah para ustadzah sengaja seperti ini.
Eyra menggeleng melihat tingkah sahabatnya, dia mencoba untuk membangunkan anindya lagi di balik selimut.
"Anin, astagfirullah lo belum bangun juga? Entar Gus abyan ke sini mampus lo" ujarnya.
"Enggghh bentar eyyy, belum jam 9 juga" lirihnya di balik selimut.
Aisyah menggaruk tengkuknya "Mbak anin, emangnya suka bangun jam berapa sih?"
"Jam 10 paling cepet" gumam anin.
Aisyah mengucap istigfar mendengarnya, lalu terdengar suara rusuh-rusuh dan ribut di luar, lalu tak lama rere berdiri di depan pintu asrama mereka dengan ngos-ngosan.
"Mbak ey, itu sepertinya laptop mbak anin ya? Tadi di bawa sama ustadzah lia, dan katanya mau di hancurnya, bukan laptop mbak anin saja, banyak yang lain saja" ujarnya ngos-ngosan.
Eyra melotot, dia langsung menggampar anindya dengan panik, "Aninn aninn, laptop lo mau di hancurin nin" paniknya.
Anindya kaget dia langsung terbangun, lalu mencari sendalnya, dan lebih anehnya sekarang anin memakai kaos bigsize dengan belakangnya tulisan RAGOZ, dan samping kanan ada logo RAGOZ GANG, dan sebelah kiri nametagnya, lalu celana pendek hitam.
Anindya berlari ke luar dia kaget melihat sekumpulan santriwati di sana, walau terpisah tetapi cukup terlihat ramai, anindya berlari ke tengah lapangan lalu saat hendak di hancurkan.
Anindya berteriak di tengah lapangan, "STOPP!!!" teriaknya
Semua para santri dan santriwati, lalu ustadz, dan ustadzah menjadi memperhatikan anindya.
"Siapa yang berani hancurin laptop gue! Gue bakal laporin ke ndalem!!" ancamnya.
"Memangnya kamu siapa? Tidak ada yang boleh membawa laptop dan sejenisnya di sini" ujar salah satu ustadzah.
Para ustadz dan santri mengucapkan istigfar dan memalingkan wajahnya.
Anindya berkacak pinggang dan menatap semua orang dengan galak "Ada yang penting di laptop itu, kalau sampe hancur gue bakal suruh lo ganti! Lo tau berapa harganya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJADAH CINTA
Teen FictionAnindya faeqa al-azam, cewe tengil dan jauh dari kata anggun, padahal dia itu anak dari gus dan cucu dari seorang kyai. Jangan kira anindya juga menggunakan jilbab, salah besar. Gadis itu tidak tumbuh dari lingkungan pesantren milik keluarga, anindy...