APAAA KABARRRREUUUUU, SESUAI YG AKU UCAPKAN, KARENA MEMANG GAK ADA IDE HEHEHE, COBA AJA RAME VOTMEN PASTI AKU MAKIN SEMANGAT.
But thanks udh mau nunggu yaaa...
***
Pagi-pagi, dia sudah diberi izin untuk keluar dari pesantren dan gus abyan pun sudah pamit terlebih dahulu kepada keluarga ndalem. Jarak antara ponpes al-musthofa dan ponpes milik abinya lumayan jauh. Kalau tidak salah memakan waktu dua jam empat belas menit. Karena ponpes milik abinya berada di kota magelang. Jadi jarak antara semarang dan magelang agak jauh.
Dan abyan hanya sendiri mengendarai mobilnya, dengan ditemani bacaan al-qur'an yang dia putar dari handphonenya dan menyambungkannya di mobilnya.
Semoga ummi dan abinya senang dengan kabar yang dia berikan. Dia sengaja tidak memberikan kabar ini terlebih dahulu kepada adik dan orang tuanya dulu, bahkan kedua orang tuanya tak tahu dia pulang ke magelang.
Usai sholat shubuh berjamaah di masjid tadi, dia langsung berpamitan dan meminta do'a agar dia selamat sampai tujuan tanpa terkendali.
Sudah satu jam dia mengendarai mobilnya, disebuah toko di pinggir jalan dia memberhentikan mobilnya lalu mematikan mesin mobilnya dan turun dari mobilnya.
Menggunakan baju kemeja hitam yang lengannya ia lipat sampai siku-siku lalu celana cino panjang yang mendampingi kemeja tersebut, membuat pesona seorang abyan menguar.
"Assalamualaikum" sapanya.
"Waalaikumsalam" jawab si pemilik toko.
"Masyaallah" bisik perempuan-perempuan yang sedang duduk disana.
"Air minum dinginnya satu bu, dan rotinya tiga" ucap abyan.
Dengan segera sipemilik toko itu mengambilkan air minum dingin dan tiga buah roti untuk abyan, dan memberikannya kepada abyan.
"Ini mas"
Abyan tersenyum tipis, membuat seisi toko itu memekik tertehan. "Terimakasih, ini bayarnya ambil saja kembaliannya" ucap abyan memberikan uang selembar lima puluh ribu.
Abyan kembali ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanannya, dia tadi belum sempat sarapan. Maka dia memakan tiga buah roti dahulu untuk mengganjal perutnya.
***
Sudah dua jam empat belas menit abyan mengendarai mobilnya dan dia pun sudah memasuki desa yang menuju pondok pesantren milik abahnya, dia tersenyum dan mengucapkan rasa syukur yang mendalam karena allah swt menjaganya hingga sampai pada tujuannya.
Gerbang pondok pesantrennya sudah terlihat didepan mata, terlihat disana ada tiga satpam, dia memberhentikan mobilnya.
"Assalamualaikum"
Tiga satpam itu menatap ke arah kaca mobil yang terbuka, memperlihatkan anak manusia yang begitu tampan. Mereka sudah tahu itu pasti gus mereka. "Eh, masyaallah gus, waalaikumsalam" serempak ke-empatnya.
Gus abyan tersenyum. "Pak mardi, pak gani dan pak asep apa kabar"
"Alhamdulillah toh gus, kami bertiga mah selalu baik kabarnya, bagaimana dengan gus abyan?" tanya pak mardi.
Gus abyan terkekeh. "Alhamdulillah saya juga baik"
"Bisa dibuka kan gerbangnya tidak pak?" tanya gus abyan.
"Eh iya astagfirullah, sampe lupa saya" ujar pak gani lalu berjalan membukakan pintu gerbang dengan lebar.
"Kita kaget gus abyan, akhirnya pulang lagi" ucap pak asep.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAJADAH CINTA
Novela JuvenilAnindya faeqa al-azam, cewe tengil dan jauh dari kata anggun, padahal dia itu anak dari gus dan cucu dari seorang kyai. Jangan kira anindya juga menggunakan jilbab, salah besar. Gadis itu tidak tumbuh dari lingkungan pesantren milik keluarga, anindy...