HALOOOO GUYS EPRIBADIIIII HEHEHEE, SORRRYYYYYYY LAGI POKOKNYA LAMBAT UP MWEHEHEHEHEE, AKU INI BINGUNG GUYS:(
MINGDEP ATAU MINGGU INI AKU MAU SELEKSI ATLET DOAIN YAAWWW:)
***
Seperti yang diperintahkan oleh abinya, akhirnya abyan pergi ke abah kyai di ndalem, mungkin dia harus mencari tempat yang lebih privasi di banding rumah ndalem, namun ia harus mengatakan maksudnya dulu kepada abah kyai.
Abyan berkali-kali menenangkan dirinya, dia mengusap dadanya yang bergemuruh itu, lalu mengucapkan bassmallah, dirasanya sudah agak tenang, dia berjalan menuju gerbang dan memasuki perkarangan rumah abah kyai.
Pagi-pagi adalah saat yang sangat tepat untuk membicarakan ini, kondisi ponpes juga sepi. Semua berada di madrasah yang sedikit jauh dari asrama mereka.
Dia melepas alas kakinya lalu mengetuk pintu rumah ndalem yang memang terbuka lebar.
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarraqatuh" salamnya.
"Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarraqatuh" jawab seisi ndalem.
Ternyata disana ada Gus azam, Abi izan, Gus arfin dan Abah kyai yang sedang berbincang-bincang ringan.
"Gus abyan? Kenapa baru keliatan, tadi bahkan saya tidak melihat gus di masjid" ucap gus azam.
"Ayo masuk dulu" ajak abi izan, dan mempersilahkan gus abyan duduk.
Dia sungkem terlebih dahulu dengan abah kyai dan abi izan. Dan abyan tersenyum mendengar penuturan gus azam "Nggih gus, saya ada beberapa kesibukan. Tadi saya sholat di masjid, hanya saya cepat-cepat balik lagi ke ndalem, sebab saya masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, kebetulan harus selesai hari ini" jelasnya.
"Masyallah" seru semuanya.
"Gus abyan sibuk banget yaa, harus ada waktu buat cari gandengan gus, jangan kaya gus azam nih udah mulai tua malah masih single" canda gus arfin membuat seisi ruang tamu itu tertawa pelan.
"Astagfirullah gus, gimana mau cari pasangan, allah swt aja belum ngeliatin batang hidungnya" ujar gus azam.
Abyan tersenyum mendengarnya, lalu dia juga membicarakan beberapa hal tentang ponpes akhir-akhir ini.
"Bah, ada yang harus saya bicarakan dengan abah dan abi izan" ucap abyan serius dan agak canggung.
"Serius sekali gus, apa ada masalah?" tanya abi izan.
Abyan menggeleng pelan. "Bukan masalah, namuan sesuatu yang special yang sedang saya rasakan akhir-akhir ini" ucapnya pelan.
Gus azam dan gus arfin tau jika masalah ini pasti sangat serius dan gus abyan sangat butuh ruang.
"Ada apa? Coba katakan pelan-pelan" bujuk abah kyai.
Sebelum gus abyan menjawab, abi izan menyela "Lebih baik kita membicarakan ini di taman belakang" ujarnya.
Gus abyan dan abah kyai mengangguk setuju dan mereka bertiga berjalan bersama ke taman belakang rumah. Mereka sempat melewati dapur, terlihat disana ada umma, umi dan syakila yang sedang memasak, abi izan memberi pesan agar membuatkan tiga gelas teh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJADAH CINTA
Fiksi RemajaAnindya faeqa al-azam, cewe tengil dan jauh dari kata anggun, padahal dia itu anak dari gus dan cucu dari seorang kyai. Jangan kira anindya juga menggunakan jilbab, salah besar. Gadis itu tidak tumbuh dari lingkungan pesantren milik keluarga, anindy...