Gimanaaa??? Apa kabarrrrreuuuu, kabar baik kan yakkkk, ya semoga sih iya ya.
Maaf kalo makin lama ceritanya makin engga jelas, tapi guys serius aku gak tahu ini alur kedepannya kaya gimanaaa, jalanin aja deh ya, ngikut alur.
Enjoyyyyyyy guysss.
***
Setelah terang-terangan meminta dilamar kembali, anindya menjadi buah bibir para santriwan dan santriwati. Santriwan yang mengaguminya sekarang tengah patah hati. Lalu santriwati? Banyak yang memandang positif, mereka pikir anindya dan abyan memang sangat cocok.
Namun ada juga yang mencibir, bahwa anindya tidak mempunyai malu, malah melamar abyan didepan umum, anindya tentu geram mendengarnya, tetapi dia diam saja karena itu hal yang tak benar, percuma dia menjelaskan sampai bibirnya berdarah mereka tidak akan pernah percaya.
Dan sekarang, sudah hari keenam. Berarti besok dia harus memberikan jawaban kepada abyan dan keluarga besar.
Pagi ini dia sedang berjalan menuju kantin asrama, namun sialnya di harus bertemu abyan dijalan, ingin putar balik dia sengat kelihatan untuk menghindari laki-laki itu, bahkan sekarang banyak santriwan dan santriwati berkeliaran disini.
"Anindya!" panggil gus abyan.
Anindya menormalkan detak jantung dan nafasnya terlebih dahulu lalu menggaruk canggung tengkuknya. "Iya gus?"
"Boleh kita berbicara?" katanya.
"Berdua?" heran anindya.
Gus abyan mengerti maksud anindya menggeleng. "Ada gus arfin yang akan menemani kita nanti" ujarnya.
Terlihat gus arfin yang tengah bersandar di pinggir pagar, terlihat laki-laki itu sangat santai. "Yasudah oke"
Gus abyan mengangguk lalu mempersilahkan anindya berjalan lebih dahulu dan memanggil gus arfin, dalam perjalanan abyan menunjukkan jalan yang akan tempat mereka berbicara, ternyata ditepi danau.
"Kalian mulai aja bicaranya, saya akan mengawasi dari jauh, hehe"
Anindya dan abyan mengangguk dan serempak mengucapkan terimakasih. Lalu mereka pun memulai percakapan.
"Anindya"
"Iya gus?"
"Saya tidak main-main dengan niat saya selama ini. Saya benar-benar mencintai kamu, tetapi saya tidak bisa memaksa kamu untuk menerima ini. Saya mau pernikahan ini atas dasar suka sama suka, tidak ada keterpaksaan yang akan menimbulkan petaka di masa depan nanti" ujar abyan.
Ya, anindya tahu semua itu. Memang dirinya saja yang bodoh malah marah-marah beberapa hari yang lalu, dan sekarang dirinya malah benar-benar jatuh pada laki-laki itu.
"Kalau memang kamu tidak mau, cepatlah katakan pada sa—"
Setengah kata itu membuat anindya mendidih, kenapa malah gus abyan bilang gitu. "Siapa bilang?!! Saya mau kok, saya mau nikah sama gus abyan. Gus abyan ini kenapa sih! Cepet banget nyerahnya, apa jangan jangan gus abyan punya niat lamar ustadzah tia ya?!!" tuduh anindya kesal.
G
us abyan dengan cepat menggeleng. Tidak, itu tidak benar. "Tidak anindya, bukan seperti itu maksud saya"
![](https://img.wattpad.com/cover/296359231-288-k277812.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJADAH CINTA
Teen FictionAnindya faeqa al-azam, cewe tengil dan jauh dari kata anggun, padahal dia itu anak dari gus dan cucu dari seorang kyai. Jangan kira anindya juga menggunakan jilbab, salah besar. Gadis itu tidak tumbuh dari lingkungan pesantren milik keluarga, anindy...