haii pa kabarrr, insyaallah baik yaa? Alhamdulillah...
Jangan lupa bersyukur untuk hari ini ya temen temennn, jika mau liat konten konten chat random dan sebagainya tentang SC bisa cek langsung Ig aku @mrsnaana_
Enjoyyy yaa!
***
Pagi ini Anindya sudah panik tak karuan, dikarenakan hari ini dia akan ada sidang skripsi. Gadis itu tidak bisa menyembunyikan ekspresi menegangkannya. Bahkan dari subuh abyan sudah memberikan beberapa ucapan dan pesan yang bertuju untuk menenangkan istrinya agar tidak overthingking. Tapi ya namanya juga orang lagi gugup.
Hari ini anindya sidang skripsi hanya bersama abyan, karena mama dan papanya harus menemui beberapa klien kerja mereka sehingga keduanya tidak bisa ikut. Namun sama seperti yang dilakukan abyan, papa dan mamanya dari kemarin hingga pagi tadi sudah coba untuk memberikan kata kata positif agar anindya tidak overthingking.
"Denger, mama percaya sama kamu. Mama tahu kamu hebat, mama tahu kamu bisa, semangat pokoknya kamu pasti bisa" ujar mamanya yang hendak pergi.
Papa rio merangkul anak tunggalnya itu lalu mencium kening anindya. "Papa percaya sama anindya, papa bangga sama anindya, papa tahu anindya bisa, dan papa sayanggg banget sama anindya, semangat ya sayang." ujar papanya.
Anindya memeluk kedua orang tuanya. "Makasih ya, pagi pagi gini udah dapet suport gini anindya makin semangat. Anindya juga sayang kalian" ucapnya.
"Yaudah papa pergi dulu, nanti papa selesai meeting jam sepuluh. Selesai sidang skripsi kamu bisa kunjungi papa dan mama ke kantor" ujar papanya.
"Iyaaa, yaudah sana nanti telat, hati hati ya!!"
"Semangat ya sayang!!" ujar keduanya lalu memasuki mobilnya.
"Abyan, telfon papa kalau sudah beres!" teriak papa rio, abyan mengancungi jempol mertuanya itu.
"Siapp pa!"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab abyan dan anindya.
Anindya dan Abyan sudah siap, hanya anindya yang belum menggunakan snakernya. Sebelum pergi anindya mengunci pintunya terlebih dahulu. Nanti kalau bi ajah ke sini tidak perlu takut karena bi ajah punya kunci rumah cadangannya.
Anindya mengambil tas dan memasang sepatunya. Pagi ini anindya memakai baju semi formal, dia memakai baju putih dengan bawahan rok.
Terlihat abyan mengeluarkan mobilnya lalu mencoba menutup gerbangnya sedikit. Anindya pun berjalan dan keluar dari perkarangan rumah tersebut dan menutup gerbangnya. "Mang adi, saya pergi dulu ya!" ujar anindya pamit kepada scurity yang menjaga rumahnya.
"Siap neng, hati hati"
Setelah mengucapkan salam mereka langsung menjalankan mobilnya menuju kampus anindya, didalam mobil anindya terus menerus mengafal yang dirasa akan ditanyakan nantinya.
Abyan tersenyum melihat keteguhan anindya, istrinya memang pintar. Akhirnya mereka sudah sampai di kampus anindya, keduanya turun dari mobil dan masuk ke kampus tersebut lalu menuju tempat ruang sidang.
Didepan sudah banyak yang menunggu, bahkan ada anak anak avage juga disana. Anggota intinya pun terlihat ada disana, bang dafi dan beberapa alumni terlihat menemani anak avage.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAJADAH CINTA
Teen FictionAnindya faeqa al-azam, cewe tengil dan jauh dari kata anggun, padahal dia itu anak dari gus dan cucu dari seorang kyai. Jangan kira anindya juga menggunakan jilbab, salah besar. Gadis itu tidak tumbuh dari lingkungan pesantren milik keluarga, anindy...