Hallo, sebelumnya terima kasih karena mau mampir dan membaca cerita saya. Saya harap, kalian juga mau untuk memberikan vote dan komentar.
Apabila ada kesalahan di penulisan saya, saya meminta maaf atas kesalahan tersebut. Sebenarnya sudah saya perbaiki, hanya saja ... Saya memperbaiki di aplikasi Ms Word, bukan di Wattpad. Karena jika saya perbaiki di Wattpad, komentarnya akan hilang.
Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat membaca (◠‿・)•
•
•
•
•
•
•Waktu telah berjalan begitu cepatnya. Tidak terasa, selama 3 tahun ini Deka dan teman-temannya menduduki bangku SMPN NUSA JAYA. Banyaknya kenangan, suka, dan duka telah ia lalui bersama.
Hari kelulusan yang dinantikan, tapi perpisahan yang ia khawatirkan. Akankah ia masih dipertemukan kembali dengan temannya? Atau, akankah teman-temannya meninggalkan dan melupakan dirinya??
"Salam suka cita semuanya," sebuah suara dari mikrofon yang keras membuat seluruh siswa yang berada di lapangan menjadi diam.
Siswa yang sedang saling bercanda, mengobrol, seketika perhatian beralih pada Bu Winda yang berada tepat di panggung. Suara Bu Winda yang begitu keras juga membuat semuanya menjadi diam.
"Cih, salam suka cita katanya. Padahal harusnya berduka karena kelulusan," gumam Kalil yang masih di dengar oleh Gallen, yang berada di sampingnya.
"Ssut, Kalil." Clara yang ada di samping kirinya juga turut menegur Kalil yang tidak henti-hentinya selalu mengeluh.
"Baik, seperti yang kalian tahu. Hari ini adalah hari kelulusan bagi kakak kelas kalian, kelas 9. Mereka yang lulus akan melanjutkan perjalanan pendidikan ke jenjang berikutnya, yakni Sekolah Menengah Atas, atau sering kita sebut SMA. Saya dan Pak Tohir akan mengumumkan hasil belajar anak kelas 9 selama di SMPN NUSA JAYA," tutur Bu Winda membuka acara. "Baik, untuk Pak Tohir dipersilakan untuk melanjutkan," sambungnya, kemudian menukar posisi sehingga Pak Tohir yang memegang mikrofon sekarang.
"Baik, anak-anak. Seperti yang telah disampaikan oleh Bu Winda, bahwa hari ini adalah hari kelulusan bagi anak kelas 9. Saya akan mengumumkan siapa saja yang lulus, sekaligus siapa saja yang menjadi 10 lulusan terbaik di sekolah. Apakah kalian sudah siap?" Aba-aba Pak Tohir sebelum beliau mengumumkannya.
"Wah, ga siap, pak!!" Seru seorang siswa yang suaranya sangat lantang. Membuat Pak Tohir segera menoleh ke sumber suara.
"Waduh, yang ga siap kok malah kelas 8. Yang kelas 9 gimana, nih? Apakah turut deg-degan, hingga jantungnya merosot ke bawah? Atau masih santai saja karena sudah menebak hasilnya? Yang pasti, semuanya tidak lulus ... hehe, bercanda. Banyak yang lulus kok," seperti biasa. Di tengah keseriusan, Pak Tohir selalu menyempatkan diri untuk bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Actuator (Terbit ✔️)
Science FictionPOWER ACTUATOR SUDAH TERBIT Tersedia di TBO Androbooks Link ada di bio Instagram @/tyningyaa_ atau cek bio @matchaIatte • • • Merdeka Indonesia, seorang pemuda yang berkeinginan untuk kembali mengubah dunia. Jauh dari keterpurukan, di bawah naungan...