Siapa Nana?

91 38 277
                                    

Hallo, sebelumnya terima kasih karena mau mampir dan membaca cerita saya. Saya harap, kalian juga mau untuk memberikan vote dan komentar.

Apabila ada kesalahan di penulisan saya, saya meminta maaf atas kesalahan tersebut. Sebenarnya sudah saya perbaiki, hanya saja ... Saya memperbaiki di aplikasi Ms Word, bukan di Wattpad. Karena jika saya perbaiki di Wattpad, komentarnya akan hilang.

Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat membaca (◠‿・)








Hello, guyss!!
Sebenarnya ini mau ku jadikan satu part dengan chapter sebelumnya. Tapi kok agak aneh, hehehe. Tapi, chapter ini masih ada hubungannya dengan chapter sebelumnya kok.

Hayo, penasaran gak, nih? Kira-kira cewek di foto itu siapa, ya?

Pokoknya happy reading ya, guys!! Baca sampai akhir!!
Don't forget to vote and comment (◠‿・)









"Eh, pelan-pelan dong jalannya!! Nanti tiba-tiba Deka dengar gimana?" Tegur Clara lirih.

"Iya juga. Nanti gagal dong rencana kita," sahut Kalil memelankan langkah kakinya.

"Kamar Deka no berapa ya?"

"Katanya sih, no 043. Tapi, gak tahu juga. Kita yang agak jauh lah pokoknya," balas Fathir melihat ponselnya.

"Kita kan emang jauh. Orang kita di lantai atasnya lagi. Kamar kita kan 152 dan 155." Celetuk Devi yang berada di belakang.

"Oh, iya. Jadi, kalau kita berisik pun ga terlalu kedengaran, ya?"

"Gak deh, kayaknya kalau berisik banget kayak si Kalil ya bakal terdengar. Apalagi suaranya si Kalil kayak toa masjid tuh," Clara menyindir Kalil yang ada di depannya.

Kalil yang mendengarnya, lantas berbalik dan menatap Clara. "Apa kamu bilang?"

"Kamu berisik!!"

"Oke, aku bakal diam," balas Kalil, lalu kembali menatap ke depan.

Setelah berbincang-bincang cukup lama, mereka akhirnya tiba di kamarnya. Clara dan Devi yang satu kamar di ruang 155. Gallen, Kalil, dan Deka satu kamar di ruang 152.

"Kalian masuk duluan sana, gih." Tutur Gallen pada kedua anak cewek itu. Kemudian mereka saling memasuki kamarnya masing-masing.

❋ ᯽ ❋

Pagi harinya, Deka diajak pak Brian untuk mengelilingi sebagian kota Jakarta. Ia diajak untuk pergi ke mall terdekat, membeli peralatan sekolah maupun kebutuhan yang akan dibutuhkan nantinya.

Power Actuator  (Terbit ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang