Bagian Dua

2.5K 159 2
                                    

Aku patung bagimu~ Raisa

Albar mengikuti Raisa mencari piring dan sendok. Raisa memang sengaja tidak melayani Albar yang ingin makan bersamanya. Albar mendekati Raisa, aroma parfum begitu wangi dan lembut dihidungnya, tidak seperti saat ia bersama Azizah mau pun Hasya.

"Mau makan ambil sendiri. Saya mau bikin teh manis, Mas Albar mau? Atau sudah ngopi di rumah sebelah?" Raisa berkata sinis.

"Mau teh manis Raisa." Albar menyendok nasi.

"Oke tunggu disana. Oh ya Mas. Raisa sore ini mau balik ke Jogja. Besok mau ke Bogor." Raisa sibuk membuat teh hangat.

"Untuk?" Albar mencari tempat duduk.

"Bertemu dengan yang Raisa cintai." Rais meringis.

Albar tersedak. Ia tak menyangka Raisa hari ini berbeda dengan Raisa yang semester lalu berjumpa dengannya.

"Kenapa? Raisa suka jadi relawan. Raisa sudah memutuskan. Saat Raisa lulus kuliah, nanti pergi ke luar pulau saja. Jadi dokter disana." Raisa menatap Albar yang ternganga.

"Ini teh manisnya. Mas Albar makan saja dulu." Raisa berlalu meninggalkannya.

"Sini. Duduk dan makan sama Mas." Albar menahannya.

Raisa kemudian duduk disebalah Albar. Ia sangat tegang. Ini merupakan pertama kalinya Albar mau berbicara lebih banyak dari biasanya.

"Coba donk dibuka niqabnya, biar Mas tau kalo ternyata istri Mas itu cantik." Albar menoleh ke arah istrinya.

Raisa menunduk tersipu. Ia melipat bibirnya menahan malu dan rasa bahagia didalam hatinya.

"Nggak usah Mas! Cepat dimakan, keburu dingin." Raisa menunduk.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

"Assalamualaikum Raisa." Hasya menyapa Raisa.

Raisa menjawab salam Hasya. Ia menoleh ke arah wanita yang lebih tua darinya. Diamatinya wajah Hasya mirip wanita timur tengah, cantik dan mempesona.

"Raisa, baru pertama kali kita berjumpa. Salam kenal ya." Hasya mengulurkan tangan.

"Aduh." Raisa begitu terkejut, gamisnya ditarik dari belakang. Hasya dan Raisa melihat siapa yang menariknya.

"Adam?" Raisa terkejut.

Adam adalah anak Lukman dan Azizah. Anak yang dilahirkan setelah beberapa bulan Lukman dikuburkan. Anak itu yatim, namun setelah berumur satu tahun, Albar menikahi ibunya.

"Eh Raisa. Kebetulan kamu disini." Azizah mendekati Raisa.

"Maaf ya Hasya, Ibunya Adam. Saya harus berkemas." Raisa pergi.

Hafizah melihat Raisa buru-buru masuk rumah dan melihat Azizah bersama Adam menyusul dibelakangnya.

"Raisa, tolong ijinkan kami masuk kamar Mas Lukman ya.." Azizah memanfaatkan kesempatan selagi ada Hafizah.

"Tidak. Aku tidak akan memperbolehkannya. Umi pun tidak boleh masuk. Ini kamar saya." Suara Raisa mulai naik pitam.

"Aku ingin Adam sedikit mengenal tentang abinya." Azizah mulai merengek.

"Tidak akan Azizah. Aku dan kamu sama-sama ahli waris Mas Lukman. Aku tak meminta harta atau apapun. Aku cuma minta kamar ini. Kenapa kamu mengusiknya terus?" Raisa mulai emosi.

"Ada hak Adam untuk mengetahui abinya." Hafizah mulai ikut campur.

"Abi Adam adalah Mas Albar. Tidak ada bedanya kan diantara mereka? Jangan mengusik luka masa lalu Azizah." Raisa masuk kamar dan langsung menguncinya.

Apa ya isi kamar Alm. Lukman yang disembunyikan oleh Raisa??

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang