Tubuh Albar melemas. Raisa meninggalkannya dan menuju ruang tamu melihat Azizah yang sudah mulai sadar. Raisa datang dan segera mengambil laptopnya. Ia segera masuk kamar Lukman dan melewati Albar yang duduk di lantai.
Ia segera berkemas, kemudian ia segera keluar sambil membawa tas dan kopernya. Kali ini ia mendatangi Hafiza untuk menyerahkan kunci kamar Lukman.
"Umi, ini kunci kamar Mas Lukman. Raisa tidak mau ada sangkut pautnya dengan inj semua. Sekarang semua milik umi. Raisa tunggu surat cerai dari Mas Albar segera." Raisa menyerahkan kunci.
"Kenapa kamu selalu pergi? Kenapa tidak mencoba dulu Sa?" Hasya memelas, melihat hidup Raisa.
"Ini rumah tangga aku Sya. Tidak ada yang boleh mengomentari jika aku tidak minta nasehat. Oh ya Sya, sesama perempuan aku cuma ngingetin. Coba kamu cek HIV Sya. Sebab Almarhum Mas Lukman positif HIV. Mungkin bisa nular Sya ke kamu." Raisa menatap Hasya dengan mata berkaca-kaca.
"Apa maksudnya Sa?" Hasya panik.
"Coba kamu tanya mantas istri Mas Lukman. Vitamin apa yang dia dan Adam minum setiap hari." Raisa menatap Azizah.
"Apa maksud kamu Sa?" Mulut Azizah bergetar.
"Aku tau, kamu, Mas Lukman dan Adam positif HIV. Semua laporan itu, aku dapatkan dari hasil Laboratorium. Dan aku juga mengecek sampel milik Adam." Raisa menatap Azizah.
"Lukman.. kenapa jadi begini?" Hafiza menangis.
"Dan kamu?" Hasya terbelalak.
"Aku? Tentu nihil.. bersentuhan dengan dua suamiku saja tidak pernah. Apalagi berhubungan?" Raisa mengendikan bahunya.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Albar, Hasya, Azizah dan Adam datang ke rumah sakit untuk pembacaan hasil Laboratorium. Hasilnya adalah Azizah dan Adam positif HIV. Sementara Albar dan Hasya bersih.
Setelah perkataan Raisa beberapa hari lalu, hubungan Hasya dan Azizah merenggang. Begitu pun hubungan poligami diantara ketiganya. Lalu kemanakah Raisa? Ternyata ia telah kembali ke Jogja.
"Zah. Sepertinya kita tidak bisa bersama." Albar mengatakan itu didalam mobil saat pulang dari rumah sakit.
"Mas?" Azizah menatap Lukman dari kaca.
"Tolong Zah. Bukannya mas ngga tanggung jawab, tapi penyakit kamu itu bisa menular Zah. Aku akan tetap memberimu dan Adam nafkah." Albar menggaruk pelipisnya.
"Tapi..." Azizah memelas.
"Jujur sama aku Zah. Kamu dapat penyakit itu darimana?" Albar mulai mencerca.
"Tidak tau. Aku hanya berhubungan dengan Mas Lukman." Jawab Azizah sambil menangis.
"Sudahlah Zah. Nikmati saja hasil dari perbuatanmu." Nasehat Hasya.
Azizah benar-benar terpuruk. Kali ini mentalnya drop. Dulu ia menghina Raisa tiada henti. Kini dia lah yang terkena serangan fisik dan Mental.
"Halo Sa. Aku dan Hasya negatif. Kita masih bisa berlanjut kan Sa?" Albar tengah menelepon Raisa ditengah obrolan mereka .
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia
General FictionSemua akan terjawab, saat kau menanyakan dan mencobanya.~ Raisa