Bagian Lima

2K 139 3
                                    

Raisa menarik kopernya keluar kamar, kemudian ia mulai mengunci kamar itu lagi. Tak ada satu pun yang berani menentang keputusan Raisa untuk kembali ke Jogja. Semua orang menatap serius ke arah Raisa yang bermuka sembab.

"Inilah istri. Bisa sesuka hati pergi dan menghilang." Azizah mulai menyindirnya.

Raisa melirik wanita itu sekilas. Kemudia ia mendekati Hafiza yang duduk bersebelahan dengan Albar dan Hasya. Raisa memandang Albar dengan seksama penuh kesenduan. Kemudian menatap Hasya penuh dengan kekecewaan.

"Apa tidak bisa tinggal beberapa lama?" Hafiza memeluk Raisa erat.

"Maaf umi, panggilan jiwa." Raisa mengusap wajahnya.

Raisa enggan bersalaman dengan Albar. Pria itu sudah sangat menggoreskan luka padanya. Begitulah cinta sendirian. Namun ia mengulurkan tangannya ke arah Albar. Terlihat pria itu enggan mengulurkan tangannya. Kemudian Raisa mendekati Hasya yang nampak cantik dengan gamis hijau mudanya.

"Raisa, cobalah tinggal beberapa hari lagi." Hasya menarik dan memeluknya.

"Maafkan aku Hasya, aku seorang calon dokter, panggilan kemanusiaan mengharuskanku segera pergi hari ini." Rasia melepas pelukan Hasya.

"Aku pergi." Raisa menyalami Azizah.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Raisa telah sampai di kamar kost nya. Ia segera merebahkan diri. Di kamar kostnya inilah, ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa beban. Tanpa perlu melihat pemandangan cinta segitiga suaminya.

Ia menatap ke arah dinding. Ditatapnya foto Albar yang bulan lalu ia cetak hasil stalking Instagram si empunya. Kemudian ia mulai mengintai instagram Albar lagi. Dilihatnya foto pernikahan ketiganya telah terpajang banyak sekali, melebihi foto pernikahannya dengan Azizah. Dan yang pasti tidak ada satu pun fotonya di instagram itu.

Dengan segera Raisa bangkit dan mengambil foto itu kemudian ia segera menggunting foto itu dan membuangnya ke tempat sampah.

Kemudian ia mulai menulis isi hatinya di story.

Aku bukanlah aku
Aku bukanlah diriku
Hak ku bukan lah mililku
Tempatku bukanlah tempatku
Dan aku harus mulai menatap
Masa depan tentang siapa diriku

Aku adalah jiwaku
Aku haruslah diriku
Hak ku adalah milikku
Dan tempatku adalah hal baru..

Raisa mulai membereskan semua hal yang berhubungan dengan Albar mau pun Lukman dan bahkan pesantren tempat yang seharusnya menjadi pelabuhan terkahirnya.

"Jika kamu ingin tau jawabannya, maka kamu bisa bertanya." Raisa membungkus semua barang itu. Kemudian ia mulai membuang semua barang itu.

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang