Gevan, Gavin, Rey, Gilang dan juga Rafi menuju kelas meninggalkan Delard dan Beryl yang masih bersantai di warback. Setelah tadi mengantar Kaira sampai di depan kelas nya, Delard memilih bersantai terlebih dahulu di warback dengan memesan kopi, begitupun Beryl sedang menikmati kopi yang telah ia pesan tadi.
"Pa, misi beli teh kotak nya 1 ya," ucap perempuan yang sudah tidak asik bagi Delard dan juga Beryl.
Delard dan Beryl saling menatap, heran akan kehadiran Aurel yang biasanya tidak membeli sesuatu di warback, namun kali ini dia datang ke warback sendirian.
"Ini uang nya, makasih pa." Aurel memberikan uang itu, Dirinya membalikan tubuhnya dan mendekat ke arah Beryl dan juga Delard yang kini sedang menatap nya heran.
"Tumben lo beli disini," ucap Beryl tanpa basa basi.
"Ini kan warung umum, emang ga boleh?" Tanya Aurel.
Delard beranjak dari duduknya tanpa menatap Aurel, begitupun Beryl yang ikut beranjak dari duduknya.
"Lard, mau kemana lo?"
Tiba tiba saja Aurel mendekat ke arah Delard dan memeluk tubuh Delard.
"Lard, gue sayang banget sama lo. Lo putusin Kaira dan jadi pacar gue ya?" Aurel masih memeluk erat Delard.
Gila memang, dirinya sangat terobsesi pada Delard.
Delard sontak mendorong tubuh Aurel hingga Aurel terjatuh.
"Gila lo, ga sehat." Delard menggeleng kan kepalanya seraya menatap Aurel yang sudah terjatuh diatas tanah.
"Iya gue udah ga sehat karena lo." Balas Aurel.
Suasana jalanan depan warback kali ini sepi, hingga kejadian ini pun yang melihat hanyalah Beryl dan juga pemilik warback.
"Rel, sampai kapan lo terus kaya gini? Gue ga akan pernah suka sama lo." Nada bicara Delard lebih tinggi dari sebelumnya.
Beryl terkejut melihat tingkah Delard yang kasar kepada perempuan, karena bagaimanapun Beryl tidak suka jika ada seseorang yang kasar pada perempuan.
Beryl mendekat pada Aurel, membantu Aurel beranjak, setelah beranjak Aurel langsung berlari menuju sekolah yang untung nya tidak jauh dari warback ini.
Beryl dan juga Delard menatap Aurel yang kini terlihat hanya punggung nya saja.
Beryl mendekat dan menatap tajam ke arah Delard.
"Lo bisa ga ngomong baik baik aja?"
Delard menatap dalam pada Beryl "dia gabisa di omongin baik baik, dia kelewatan main peluk peluk kaya gitu."
"Tapi lo ga usah pake dorong dorong kaya tadi."
Delard melangkah meninggalkan Beryl di depan warback, Delard memilih tidak membalas perkataan Beryl agar masalah ini tidak berlarut, Delard melangkah menuju sekolah yang sudah sepi di karenakan bel masuk sudah berbunyi tadi, Delard berjalan santai menuju kelas nya.
Delard mengetuk pintu kelas yang tertutup karena pembelajaran sudah dimulai, Delard sudah mengintip lewat jendela bahwa bu intan sudah ada di dalam kelas nya, ia sudah pastikan dirinya akan kena amukan bu intan.
"Masuk." Teriak bu intan dari dalam kelas.
Delard membuka pintu kelas itu dan terlihat bu intan dan siswa siswi yang lain menatap ke arah nya.
"Silahkan masuk tuan raja," ucap bu intan meledek Delard.
Delard melangkah masuk ke dalam.
"Bagus tuan, jam segini baru masuk kelas." Bu intan menepuk tangan nya beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD [END]
RomanceAdelard Pradipa yang mempunyai jabatan sebagai Ketua Venostra salah satu geng motor terkenal di Bandung. Dia tampan, anak tunggal, kaya raya dan siswa yang terkenal brengsek di sekolah nya. Kesalah pahaman di masa lalu membuat nya memiliki musuh yan...