BERDAMAI DENGAN MASA LALU

959 32 4
                                    

Sepuluh bulan berlalu, Kaira mendapatkan kuota SNMPTN dan sudah di terima di fakultas kedokteran, memang benar usaha tidak menghianati hasil. Delard juga sudah mendapatkan restu dari orang tua nya untuk daftar akademi kepolisian, namun hasil seleksi nya belum keluar. Selama sepuluh bulan itu Delard sudah melakukan berbagai cara agar maksimal dama melakukan seleksi itu, dibantu dan diberi semangat oleh Kaira.

Flashback

"om, tante kasih Delard kesempatan ya." Pinta Kaira lewat telepon itu pada orang tua Delard.

"Bunda, papah. Kasih Delard kesempatan sekali ini aja, kalau udah ga keterima nanti Delard langsung daftar kuliah jurusan bisnis buat persiapan ngejalanin bisnis papah." Ungkap Delard.

"Kalau bunda setuju aja, Lard." Jawab Karina.

"Oke kalau gitu, papah kasih kamu kesempatan sekali, kalau tahun ini ga lolos kamu ga boleh coba lagi tahun depan. Dan tahun ini ketika kamu ga lolos kamu harus langsung daftar kuliah." Jawab Diaz tegas.

Delard dan Kaira mengembangkan senyum nya setelah mendengar perkataan kedua nya.

"Tapi berkas pendaftaran nya harus di tanda tangani orang tua dulu bun, pah." Ungkap Delard.

"Besok bunda sama papah ke Indonesia." Jawab Karina.

"Makasih bun, pah."

Flashback off

"Besok pengumuman hasil seleksi akpol ya?" Tanya Kaira menoleh pada Delard.

"Iya, gue lolos ga ya?"

"Semoga."

Kini kedua nya sedang berada di ruang tamu rumah Kaira, setelah banyak menghabiskan waktu di SMA, sekarang sudah tinggal menunggu waktu mereka lulus.

"Kalau gue ga lulus, gue harus jalanin bisnis bokap, tapi gapapa gue serahin aja ke allah gimana baik nya." Delard menatap dalam Kaira.

"Nah, iya gitu. Pinter." Lengan Kaira mengacak rambut Delard.

"Ra, lo nanti kalau udah masuk kuliah jangan berpaling ke anak anak kedokteran itu."

"Apasih, Lard. Ya ga akan lah."

Delard terkekeh "iya lah, orang gue keren sedunia kan."

"Mulai, kepedean." Kaira beranjak dari duduk nya dan melangkah menuju dapur untuk membawakan Delard dessert beserta makanan yang lainnya.

"Nih, makan. Lard." Kaira menyimpan beberapa makanan untuk dicicipi Delard.

"Banyak amat," ucap Delard.

"Iya biarin biar ngobrol nya enak," ucap Kaira dengan duduk kembali di sebelah Delard seraya merapihkan makanan yang ia bawa, tidak sengaja sendok yang dirinya bawa jatuh. Kaira menunduk kan tubuh nya untuk mengambil sendok itu, dengan cepat lengan Delard disimpan di ujung meja karena cemas terkena kepala kekasih nya itu.

"Padahal gue mau ajak lo keliling Bandung." Ungkap Delard dnegan mencicipi salah satu dessert yang Kaira sajikan.

"Ya udah ayo, tapi aga nanti an, sekarang masih panas sekarang."

"Ehh, Lard. Gue mau nanya deh sama lo." Kaira menatap mata tajam milik Delard.

"Iya, apa?" Tanya Delard.

"Ketika lo udah lulus nanti, kan pasti lo ngurusin masa depan ya, nah venostra kaya gimana?"

"Kan semua anggota venostra banyak, Ra. Mereka ada juga yang adik kelas nah nanti mereka yang gantiin jabatan gue sebagai ketua, nanti gue yang pilih bareng inti venos, sama aja sih kaya OSIS gitu, bedanya nanti gue ga masih tetep pantau mereka, kalau venostra gue nerapin sistem gitu sih, kalau geng yang lain beda beda juga sistem nya."

ADELARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang