56. SEMAKIN RUNYAM

679 45 75
                                    

"anjir break?" Rafi membulatkan matanya setelah mendengar cerita Delard barusan bahwa hubungan Delard dan Kaira break.

Inti venos sekarang berada di markas, setelah mendengar kabar Delard ribut dengan Raga semua nya menghampiri Delard dan membawa nya ke markas, karena jika di warback takut ketahuan guru Delard habis berkelahi.

"Tapi emang sih cewe mana yang ga sakit hati liat cowo nya foto gitu sama cewe lain?" Gilang menatap Delard.

"Nomor cewe itu aktif, cuman ga di angkat." Celetuk Gavin yang sedari tadi mencoba menghubungi Saski.

"Beryl mana?" Sadar Delard ketika tidak melihat Beryl.

"Balik duluan, ada urusan katanya." Balas Rafi.

Delard mengangguk mengerti. Semua inti venos kini terdiam memikirkan bagaimana mencari tahu dalang di balik masalah yang tertimpa pada Delard ini.

Ponsel Delard berdering, Delard meraih ponsel nya yang disimpan di atas meja lalu melihat nama yang tertera dalam panggilan itu.

"Aurel," sebut Delard ketika melihat nama Aurel yang menelepon nya.

Delard mengangkat telepon itu, setelah tersambung Aurel tidak mengatakan apapun hanya terdengar suara isakan menangis, membuat Delard mengerutkan kening nya.

"Halo, halo." Sapa Delard.

"Lard..." Panggil Aurel dari seberang sana.

"Ada apa?"

"Beryl masuk Rumah Sakit," ucap Aurel dengan masih menangis.

"Hah? Kenapa? Shareloc sekarang, Rel."

"Oke gue shareloc."

Delard memutuskan sambungan telepon nya, inti venos menatap Delard heran.

"Beryl masuk rumah sakit," ucap Delard.

"Anjir, kenapa?" Tanya semua inti venos.

"Gatau," ucap Delard.

Ponsel Delard berdering, Delard melihat notifikasi itu dari Aurel yang mengirimkan lokasi rumah sakit Beryl dirawat.

"Kita kesana dulu, ini Aurel udah shareloc." Delard beranjak dari duduknya dengan perasaan khawatir keadaan sahabat nya itu, inti venos yang lain sama khawatir nya dengan Delard.

Aurel duduk di depan ruangan ICU danmasih menundukan kepala nya khawatir terjadi apa apa pada lelaki itu, bagaimana tidak khawatir, sudah jelas sekali Aurel sekarang sudah mencintai Beryl.

"Rel."

Aurel menoleh pada sumber suara, terlihat Gevan bersama inti venos berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah panik.

"Gimana? Kobisa?"

"Rel, ada apa sebenarnya?"

"Kecelakaan? Dimana?"

"Rel, gimana?"

Pertanyaan pertanyaan dari inti venos itu belum Aurel jawab, dirinya bingung harus menjawab apa, Aurel kembali menundukan kepalanya dengan mata yang berkaca kaca.

"Rel, kenapa? Ada apa?" Tanya Rey dengan tenang.

"Beryl sakit apa?" Tanya Gavin.

"Leukimia." Jawab Aurel yang masih menundukan kepala nya.

Inti venos membulatkan matanya, terkejut mendengar jawaban Aurel, semuanya menggeleng kan kepala nya bagaimana bisa inti venos tidak mengetahui penyakit yang di derita sahabat nya itu.

"Gila, Beryl ga ngasih tau kita?" Gevan menggelengkan kepala nya seraya menatap inti venos satu persatu.

"Beryl cuman gamau kalian khawatir," ucap Aurel.

ADELARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang