END

2.2K 66 30
                                    

Kaira masih terlelap dalam tidurnya, suara ponsel nya berdering membuat Kaira membuka matanya pelan lalu mencari ponsel nya yang ia simpan di atas meja samping tempat tidur, terlihat nama Delard yang menelepon nya membuat Kaira membulatkan matanya panik karena waktu masih menunjukan pukul 6 pagi dan Delard sudah menelepon nya.

"Halo, Lard." Sapa Kaira ketika sudah mengangkat telepon itu.

"Kebawah, Ra. Gue di depan pager rumah lo." Jawab Delard dari telepon itu.

"HAH?" beo Kaira, Kaira melangkah menuju jendela kamar nya untuk memastikan, dan ternyata benar Delard berada di depan pagar rumah nya sepagi ini.

"Bentar." Ungkap Kaira di telepon itu lalu menutup telepon nya dan segera menemui Delard di depan pagar rumah nya, sepanjang melangkah menuju pagar, Kaira merapihkan rambut nya agar tidak terlalu terlihat berantakan dimata Delard.

"Delard, ngapain? Sepagi ini, bukan nya lo pengumuman hasil seleksi kan, harusnya siap siap ko malah kesini?"

Delard menuruni motor nya lalu menyenderkan tubuh nya pada motor sport itu, mata Delard kini menatap Kaira dalam.

"Iya, gue kesini dulu. Bunda sama papah udah kesana tadi soalnya naik mobil takut macet, gue kan naik motor jadi mau ketemu lo dulu aja." Jelas Delard.

"Segitunya pengen ketemu gue dulu?"

"Iya lah, pengen ketemu cewe gue dulu. Gue takut banget sama hasil nya nanti, Ra."

Kaira tersenyum lalu lebih mendekat pada Delard "gue tau lo lagi degdegan sekarang. Lard, kalau nanti hasil nya lo ga kepilih lo tetep cowo gue, lo tetep Adelard Pradipa yang keren."

"Iya lah gue emang keren dari lahir." Ungkap Delard dengan mengembangkan senyum nya.

"Yah lo mah, dibilang gitu langsung kepedean," ucap Kaira.

Delard tertawa "kan emang, keren."

"Ya udah kalau gitu, gue mau ke tempat pengumuman itu dulu, ya." Delard membalikkan tubuh nya dan akan menaiki motor nya namun lengan Kaira dengan cepat menahan nya.

"Kenapa?" Tanya Delard heran.

Tiba tiba Kaira memeluk tubuh Delard, Delard mengerjap lalu membalas pelukan kekasih nya itu.

"Lo udah sampai di tahap akhir, Lard. Lo hebat udah ikutin seleksi dari awal, gue bangga lo udah sampai di tahap ini."

"Kalau nanti ga sesuai keinginan, jangan sedih, harus tetep semangat, sayang."

Mendengar Kaira mengucapkan itu membuat Delard mengembangkan senyum nya.

"Apa kata terakhir yang lo bilang?" Pancing Delard.

"Sayang, gue sayang banget sama lo." Ungkap Kaira baru berani berbicara seperti itu di hadapan Delard.

Delard tertawa "hahaha, baru berani bilang sayang neng? Gengsi amat dari dulu."

Kedua nya masih terus berpelukan, entah kenapa rasanya Kaira ingin terus memeluk kekasih nya itu.

Kaira melepas pelan pelukan itu "udah sana, nanti kabarin gue kalau udah ada hasil nya ya."

Delard mengangguk "boleh cium ga?"

Kaira membulatkan matanya, lalu matanya melirik ke sekitaran "gila, yang bener aja lo."

Delard tertawa lalu wajah nya semakin mendekat pada kekasih nya.

cup

Satu ciuman mendarat di dahi Kaira, perut Kaira rasanya sekarang di penuhi oleh kupu kupu. Delard menatap dalam mata indah milik Kaira, begitupun Kaira yang terpaku menatap dalam mata tajam milik Delard.

ADELARD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang