Duo boring || Felix curious

876 92 2
                                    

Selama perjalanan pulang ke asrama dua, Felix selalu berbisik sambil bertanya pada Minho mengenai pesan yang Chan kirimkan padanya. Sampai-sampai membuat Minho kebingungan, darimana Felix tahu akan hal tersebut.

“Kak, jujur pada Felix. Kak Minho sama Kak Chan beneran ada sesuatu kan ya? Pasti, nggak mungkin kak Chan berani ngirim kayak gitu ke kakak kalau bukan karena ada hubungan spesial.” ujar Felix bahkan ikut masuk ke dalam kamar Minho.

“Sesuatu apa Felix? Kakak nggak paham, kamu ini udah ketularan Changbin.” sahut Minho.

“Ih, Felix tahu ya kak Chan kirim pesan apa sama kakak. Jangan bohong, pikir Felix masih kecil apa ya!” kesalnya dan Minho menghela napas.

“Felix memangnya mau tau apaan? Kenapa heboh benar, kaya sekarang?” tanya Minho dan duduk di hadapan adik kesayangannya.

“Jujur, kak Chan sama kak Minho tadi malam ngapain?” tanya Felix dengan tatapan tajam.

“Tidur,” jawab Minho jujur sambil tersenyum karena merasa gemas melihat adiknya marah seperti saat ini.

“Bohong!” pekik Felix kesal, “nggak mungkin cuman tidur, tapi sore tadi kak Chan kirim pesan mau makan kak Minho katanya!” ucapnya.

Minho menatap Felix, “Itu kakakmu yang keterlaluan! Dia memang sudah gila, kau jangan ikut-ikut sepertinya ya!” ujar Minho dengan emosi.

“Jadi maksudnya, cuman kak Chan aja yang gila kakak nggak?” ujar Felix.

“Iyalah, dia memang udah gila. Bagaimana bisa ia mengirimkan pesan yang aku sendiri nggak tahu artinya, menyebalkan!” sahut Minho dan Felix diam.

Lupa jika Minho sangat kurang dalam bahas Inggris, jadi sepertinya pria itu nggak tau apa arti yang disampaikan oleh Chan tapi ia kesal karena berpikir leader mereka sedang mengumpat dirinya menggunakan bahasa Inggris.

“kau, jangan menggunakan bahasa Inggris pada orang yang sama sepertiku jika tidak ingin aku umpat dengan bahasa Korea, paham!”

Felix mengangguk kepalanya, gagal sudah ia mendapat berita terkini mengenai hubungan kedua kakak yang terlihat sangat canggung di depan adik-adiknya. Ia pikir ada hubungan khusus, yang buat Chan berani memberikan pesan seperti itu pada Minho nyatanya tidak.

*****

Minho menghela napasnya, bagaimana tidak Chan yang suka menjahili dirinya tapi kenapa ia yang jadi sasaran empuk berupa banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh para adik-adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho menghela napasnya, bagaimana tidak Chan yang suka menjahili dirinya tapi kenapa ia yang jadi sasaran empuk berupa banyaknya pertanyaan yang diberikan oleh para adik-adiknya.

Sungguh menyebalkan, tapi mau bagaimana lagi begini emang nasib kalau sudah berurusan dengan Bangchan.

*****

Hari-hari terlewat seperti biasa, Changbin benar-benar masih ingin Chan dan Minho pergi jalan berdua tanpa adik-adiknya. Tapi, melihat kedua kakaknya tidak peduli akan pembicaraan tersebut, changbin merasa gagal.

“Kau ini kenapa pengen banget lihat aku dan Minho pergi liburan bersama?” tanya Chan saat mereka ada di asrama satu.

“Aku muak lihat kalian terlalu membosankan, canggung. Padahal kalian bisa manja satu sama lain, tapi kelihatannya nggak ada sama sekali.” jawab Changbin.

“cara kami dekat itu berbeda Changbin, bukan seperti kami dekat dengan kalian.” ucap Chan.

“Nah, itu yang buat menyebalkan. Kalian dekat ketika kami nggak ada, ketika tidak terlihat di mata kami. Jadi terdengar sangat menyebalkan, apalagi saat ada kami kalian jadi kayak orang asing!” sahut Changbin kesal.

Chan menggelengkan kepalanya, merasa pusing harus berbicara lama-lama dengan Changbin. Sungguh keras kepala, benar kata Minho.

“Besok kak Minho jadwalnya libur, ada acara khusus yang buat jadwal mc dia harus dibatalkan. Ajak dia jalan, kan itu hari weekend!” pekik Changbin semangat.

Chan menatap adiknya dengan bingung, menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal menjadi cukup mengganggu.

“Aku akan pikirkan nanti, sana pergi balik ke kamarmu aku ingin tidur!” balas Chan.

Changbin mendengus sebal, ia merasa diusir oleh pria yang lebih dewasa saat ini.

Setelah Changbin keluar, Chan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memainkan handphonenya dan melihat-lihat sesuatu yang bisa membuatnya semangat hari ini. Ucapan Changbin sejujurnya cukup membuat ia tertarik untuk menghubungi Minho. Tapi nanti saja deh, lagian belum tentu pria itu mau.

Chan menghela napasnya, benar-benar sulit mengajak Minho untuk pergi bersama hanya berdua, pria itu akan mengungkapkan banyak alasan untuk menolaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chan menghela napasnya, benar-benar sulit mengajak Minho untuk pergi bersama hanya berdua, pria itu akan mengungkapkan banyak alasan untuk menolaknya. Begini yang membuat Chan malas pergi berdua bersama dengan Minho.

Duo Boring || BANGINHO ft JILIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang