Duo boring || holiday!

782 95 7
                                    

Setelah istirahat seharian kemarin karena kelelahan, kini Chan dan Minho memilih untuk berkeliling resort setelah sarapan. Mereka banyak menghabiskan waktu di pantai, karena Chan ingin renang dan Minho yang tidak bisa hanya bersantai di pasir pantai.

Minho membiarkan Chan asik dengan kegiatan renangnya, sedangkan ia saling mengirimkan pesan dengan anak-anak dan juga penggemar.
Ia banyak mengirimkan pemandangan indah yang sedang terlihat olehnya saat ini, membuat Felix iri dan pengen ikut cuman nggak dikasih.

Setelah Minho mengirimkan satu foto ke bubble, sebagai jawaban atas pertanyaan tebak-tebakannya dengan penggemar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Minho mengirimkan satu foto ke bubble, sebagai jawaban atas pertanyaan tebak-tebakannya dengan penggemar. Kini para penggemar heboh dan berbondong-bondong mempertanyakan.

Apakah Minho pergi ke pantai bersama dengan semua member atau hanya Bangchan saja? Masalahnya, sebelum Minho bermain tebak-tebakan itu, Chan juga sudah mengirimkan clue di bubble jika dirinya sedang ada di pantai.

Chan menghampiri Minho yang saat ini sedang merenggangkan tubuhnya, sambil memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chan menghampiri Minho yang saat ini sedang merenggangkan tubuhnya, sambil memejamkan mata. Ia berjalan pelan ke arah pria yang lebih muda dan mengambil kesempatan untuk memberikan kecupan pada bibir tipis itu.

“Kak Chan, ini di publik, jangan macam-macam!” kesal Minho sambil menatap Chan tajam.

Sedangkan yang ditatap seakan-akan tidak peduli, dan mulai mengeringkan rambutnya yang basah. Minho melirik Chan dengan sinis, sebelum ia membalikan tubuh membelakangi pria yang lebih tua.

“Min, nggak mau renang? Enak loh,” ujar Chan.

“Nggak, dingin.” jawab Minho seadanya dengan mata yang terpejam. Ia sangat lelah dan ingin bersantai di kursi pantai yang nyaman ini dan empuk ini.

“Beneran nggak mau? Padahal aku bisa ajarin kamu renang,” bujuk Chan.

“Aku aja males mandi tadi, kakak suruh renang sekarang? Ogah kak, males. Cuman alasan kakak pengen ngajarin renang, nanti juga kakak sengaja bawa aku ke tempat yang dalam!” balas Minho.

Chan tertawa pelan, ikut merebahkan tubuhnya di kursi santai lainnya. Menatap langit yang cerah dan membuatnya tenang.

“Beneran bisa healing ternyata, aku sempat stres akhir-akhir ini.” ucap Chan kembali memulai pembicaraan.

“Kenapa? Masalah lagu? Apa ada masalah lain yang kakak tutupi dari kami semua?” tanya Minho sambil membalikan tubuh menatap Chan, tertarik dengan pembicaraan tersebut.

“Masalah lagu iya, cuman lebih ke masalah jadwal kita. Kamu tahu kan, kita baru aja comeback dan sekarang bakalan ngelakuin hal yang sama lagi,”

“Aku kasihan sama keadaan anak-anak, karena istirahat mereka berkurang. Apalagi Felix baru aja sembuh dari cederanya kemarin.” jelas Chan yang kini ikut memiringkan tubuh agar menatap lawan bicaranya.

Minho menghela napasnya, paham jika Chan memang sangat sensitif jika membicarakan permasalahan yang tentang kesehatan anak-anak personil SKZ.

“Mau gimana lagi kak, emang udah jadwal kita buat comeback tahun ini. Kakak sendiri pengen kan ketemu sama para penggemar, anak-anak juga sama. Mereka terkadang ngeluh lelah kok di rumah, setelah itu istirahat dan balik semangat lagi.” ucap Minho dengan pelan.

“Iya aku tahu, cuman ngerasa mereka masih anak-anak dan perlu buat jaga kesehatan sama istirahat yang cukup. Sementara jadwal kita padat, sampai buat mereka kelelahan.” ujar Chan.

“Sebelum kakak ngomong kaya gitu, kakak mikirin diri sendiri nggak? Anak-anak masih punya waktu istirahat yang cukup, tapi berbeda sama kak Chan.”

“Ketika setelah selesai berlatih, kami akan pulang ke asrama masing-masing untuk istirahat dan bersantai, tapi saat itu kau memilih buat stay di studio dan mengerjakan lagu .. jadi yang sekarang butuh istirahat bukan cuman anak-anak, tapi kau juga.” balas Minho dan Chan diam.

Chan menatap sosok yang ada dihadapannya, begitu juga dengan Minho yang membalas tatapan tersebut.

“Kau kebiasaan selalu simpan masalah sendiri dan nggak mau dibagi ke yang lain, bukannya aku udah sering bilang kalau hal kaya gitu mesti dikasih tahu? Nggak perlu sama aku kalau emang malu, sama Changbin dan Han juga perlu kan?” ucap Minho.

Chan tersenyum tipis, melirik ke arah sekitar mereka apakah ada orang atau tidak. Chan memang keras kepala, wajar jika ia tidak peduli dengan ucapan Minho yang melarangnya tadi. Sama seperti sekarang, pria itu malah berpindah tempat ke bangku santai milik Minho dan memeluk erat pria lebih muda.

“K-kak Chan, di depan publik ini!” pekikan Minho tertahan karena rasa dingin yang menjalar akibat tubuh Chan yang masih setengah basah.

“Nggak ada siapa-siapa,” ujar Chan santai dan mengeratkan pelukannya.

“Lepas sekarang atau aku gigit lengan kakak kuat-kuat?” ancam Minho dan bersiap-siap menarik lengan Chan untuk ia gigit.

“Gemas, gemas,gemas.” bisik Chan mulai memberikan banyak kecupan pada wajah Minho.

“iih!” balas Minho sambil mendorong Chan sampai jatuh di pasir tepatnya bawah bangku santai. “nyebelin banget, sumpah!” sungutnya kesal dan berlalu pergi.

Chan yang masih duduk di pasir pantai, hanya tersenyum gemas melihat raut wajah kesal yang paling muda. Ia segera bangkit dan menyusul Minho yang sepertinya akan balik ke kamar mereka.

*****

Sesampainya di dalam kamar, tadinya niat Minho mau bersantai sambil menonton tv. Tapi satu manusia yang memang suka mengganggu ketenangannya ini memang selalu membuatnya kesal.

“Kak Chan, dingin!” teriak Minho saat Chan menerjangnya untuk dipeluk.

“Mau kakak hangatkan?” tanya Chan dengan kedua alis yang sengaja ia naikan, bermaksud menggoda Minho.

“Jangan gila ya kak, kau sudah janji nggak bakalan ngelakuin hal bodoh di sini!” balas Minho berusaha melepaskan pelukan Chan yang semakin erat.

“Loh, kenapa? Kan nggak ada anak-anak, berarti bebas dong sama kaya waktu di kita world tour,” ujar Chan.

Tangannya bahkan mulai tidak santai, masuk ke dalam kaos Minho yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari amukan serigala.

“Nggak kangen?” tanya Chan dan Minho menggelengkan kepalanya.

“nggak, lepasin oi!” jawab Minho emosi.

“yang benar nggak kangen, udah lama nggak—”

Minho menutup mulut Chan dengan salah satu tangannya, matanya menatap binar yang paling tua dengan kesal. “Kakak nyebelin banget, sumpah. Kenapa sih harus keras kepala gini, ribet ngurusinnya!” ujar Minho dan Chan tertawa pelan.

Menggeser tangan Minho dan meletakkan pada bahunya. Minho menghela napas, bahkan ketika Chan mulai mendekatkan wajahnya dan memberikan ciuman pada bibir tipisnya, Minho memilih untuk mengalungkan kedua tangannya pada leher yang paling tua.

Tatapan Minho masih sama, binar mata Chan membuatnya nyaman begitu juga dengan Chan yang menyukai binar mata dari sosok yang paling muda. Minho juga sudah menyadari akan hal ini, bahkan sebelum mereka berangkat.

Ini yang membuat Minho malas untuk pergi dengan Chan hanya berdua, pada akhirnya mereka tidak akan bisa menahan diri dan kembali melakukan hal yang biasa mereka buat ketika di luar negeri.

Duo Boring || BANGINHO ft JILIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang