18. mabuk

300 30 4
                                    

"Jujur waktu mabok itu lebih nyakitin daripada jujur dalam keadaan sadar."
-
.
.
.
.
.

(Grup)

Fanny : guyss.. sorry! Hari ini gue gak jadi ikut ke ultah ya, tolong bilangin ketua kelas. Entar kadonya nyusul

Alin : okengg. Banyak istirahat my babi..

Yoina : oke

Sayang : gws

Fanny : tengkyu gais! Lovv

Daffa : besok masuk kan?

Fanny : kalo dibolehin Raja

Julian : dih raja posesif

Alin : ngaca

Alin : posesifnya Kai gemesin biasanya si, ga kek yg itu tu

Fanny : @julian lo juga posesip anj!

Alin : heh! @fanny korban dilarang ngomong kasar

Fanny : aaaa Alin amissyuu..

Alin : sutttt.. entar gue dicubit Kai anjir

Tingtong..

Notifikasi lain masuk ke dalam ponsel Alin. Segera ia meninggalkan grupchat nya dan beralih membuka roomchat yang notifikasinya baru saja masuk.

Alvina : gue sama Nila udah diluar

Alin langsung bergerak heboh. Dia mengambil sepasang heels hitamnya di dekat ranjang kemudian memakai benda itu dengan asal.

Baju sabrina merahnya ia benarkan sedikit. Tangannya lalu beralih merapikan roknya yang terlihat agak lecek dibagian bawah.

Setelahnya, Alin berjalan cepat menuju cermin rias dan langsung memakai anting dengan terburu-buru. Merasa kalau persiapannya sudah selesai, ia langsung meraih ponsel dan tas selempangnya kemudian berlarian keluar kamar.

"ALIN PERGI SEKARANG! ENTAR GAK PULANG SUBUH KOK! BYE-BYE!" pamitnya entah pada siapa. Ia berjalan melewati adik-adiknya yang tengah berkumpul di halaman depan.

"KAK ALIN! HATI-HATI," teriak Alika yang hanya diacungi jempol oleh Alin.

Gadis itu berjalan cepat keluar pagar kemudian memasuki satu-satunya mobil hitam yang ada di depan rumahnya.

Di jok belakang, Alin langsung menyenderkan diri kebelakang. Lega karena tidak membuat sepasang kakak beradik didepannya menunggu terlalu lama.

"Wahh.. lo cakep banget pake baju itu, Lin," puji Nila saat mobilnya mulai bergerak pergi. "Gak salah lo beli baju itu."

"Thank you!" Alin tersenyum lebar. "Lo juga cantik banget hari ini. Baju lo cocok banget sama badan. Keren pokoknya! Lo juga Al.. eh?"

Alin mengerjap. Merasakan ada sesuatu yang salah dari penampilan Alvian. "Lo.. serius pake baju casual begitu? Udah kayak mau nge mall aja."

"Baju begini itu baju paling aman. Kalo kata orang, pake baju item itu auranya keluar..." jelas Alvian masih dengan kedua tangan yang sibuk menggerakkan setir.

Berbeda dengan Nila yang memakai dress putih, Alvian justru memakai kaos hitam dan jeans hitam untuk pergi ke pesta. Bukannya terlihat cantik, menurut Alin, Alvian justru terlihat aneh.

Bahkan laki-laki yang akan datang ke pesta pasti memakai pakaian bagus, minimal ya... pakai kemeja.

"Haduhh.. sepupu lo ini Nil, aneh sampe ke ulu hati kayaknya." Alin berdecak beberapa kali. Heran dengan keanehan Alvian yang semakin hari semakin menjadi-jadi.

She is HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang