1 | A Baby

6.7K 247 2
                                    

Oek Oek Oek

Di dalam ruangan serba putih dan berbau obat-obatan, suara tangisan bayi menggema memenuhi ruang persalinan nan sepi.

"Anak kita perempuan sayang" tutur sang suami sambil menggendong putrinya.

"Maaf, aku tidak bisa memberimu anak laki laki" jawab si istri lirih dengan pandangan sayu. Untuk kelima kalinya ia melahirkan anak perempuan.

"Gwenchana. Aku tidak menuntut mu melahirkan anak laki-laki. Selagi anak dan istriku sehat itu sudah cukup bagiku"

"Akan kita kasih nama apa bayi kita Yeoubo"

"Kim Ruby, bagaimana menurutmu?"

Wanita cantik itu tersenyum seraya mengangguk lemah. "Bagus"

"Aku akan memanggil anak anak dulu"

Saat sampai diluar ruangan matanya disuguhkan oleh pemandangan kedua putrinya yang sedang tertidur pulas memeluk satu sama lain.

Pria itu mensejajarkan tingginya dengan sang anak, membelai lembut surai masing-masing mereka dan mengecup keningnya membuat salah satu dari mereka terusik dan membuka mata.

"Daddy" panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur. ia mengucek matanya guna menjernihkan pandangan.

"Daddy kenapa disini, dedek bayinya sudah lahir" tanya bocah itu karena sang daddy hanya diam menatapnya.

"Sudah, ayo lihat ke dalam"

"Ayo"

"Bangunin dulu kakaknya gih" titah sang ayah yang langsung diturutinya.

"Chu nnie bangun, ayo kita lihat dedek bayi" ucapnya seraya menggoyangkan lengan sang kakak.

"Apa sih Jen ganggu aja" kesal Jisoo yang berusaha membuka matanya.

Karena kelamaan Jennie langsung menarik tangan sang kakak. Jisoo yang nyawanya belum terkumpul itu lantas sedikit limbung. untung saja ada sang ayah yang menahan tubuhnya dibelakang.

"Mommy" serunya saat melihat sang Mommy sedang menggendong bayi di tangannya.

"Ssst jangan berisik sayang"

Jennie merentangkan tangannya ke atas meminta ayahnya untuk mengangkatnya ke atas brankar Mommy nya.

"Mommy mau lihat dedek bayi" cicitnya pelan. Ibunya langsung mendekatkan bayi itu ke Jennie.

"Hihi lucu pipinya mirip seperti ku" kekehnya saat melihat pipi sang adik gembul sama seperti miliknya.

"Mandu" timpal Jisoo membuat Jennie mendengus kesal.

"Namanya siapa Mom" tanya Jennie.

"Kim Ruby"

"Ruby? Itu nama yang bagus" timpal Jisoo tersenyum mengelus lembut pipi adiknya.

"ii lucu banget ya Mom kalau lagi tidur kayak gini"

"ii" tanya sang ibu bingung.

"ii itu panggilan kesayangan buat adik
Nini"

Mereka tersenyum melihat betapa bahagianya Jennie atas kelahiran adiknya. diantara keempat anaknya, Jennie lah yang paling antusias menyambut kehadiran sang adik semenjak masih dalam kandungan ibunya dulu.

"Lah kenapa nggak bibi aja, namanya dia kan Ruby gak nyambung banget Jen" Protes Jisoo.

"Gak cocok Unnie. masak iya adik aku dipanggil bibi sih bibi itu kan udah tua kayak bibi Ahn" celoteh Jennie melantur mengundang gelak tawa mereka yang mendengarnya.

My Dear Sister ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang