18 | Angry

952 79 1
                                    

Jennie benar benar kacau saat sang adik pergi untuk kedua kalinya darinya. lagi lagi dia gagal untuk membujuk Ruby agar mau kembali tinggal bersamanya.

Disinilah dia sekarang, di salah satu bar mewah yang ada di Seoul. dia mabuk mabukkan setelah menghabiskan beberapa botol wiski untung saja dia memesan ruangan privat hingga tidak perlu khawatir jika ada laki laki hidung belang yang akan mengganggunya.

Dia pulang dalam keadaan mabuk parah dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh sampai tiba tiba.

Braakk

Mobil yang di kendarai Jennie menghantam sebuah truk yang berlawanan arah dengannya hingga mobilnya terseret ke pinggir jalan untung saja tidak sampai masuk ke jurang.

Tubuh Jennie langsung di evakuasi oleh warga setempat dan juga beberapa pengendara lain yang menyaksikan kecelakaan itu.

"Halo dengan keluarga Jennie Kim..."

Jisoo Rosè dan Lisa datang tergopoh-gopoh ke rumah sakit setelah mendengar kabar kecelakaan Jennie.

"Bagaimana dengan keadaan adik saya dok" tanya Jisoo pada dokter yang menangani Jennie.

"Adik anda sekarang koma tetapi berdoalah agar dia bisa cepat melewati masa kritisnya" jawab dokter itu lalu berpamitan pada gadis Kim tersebut.

Di sekolah

"Eh Ruby lu tau nggak"

"Gak" jawabnya tanpa menoleh ke arahnya.

"Makanya dengerin dulu, gue belum selesai ngomong tau"

"Iya tau apa" Ruby mengalihkan perhatiannya sebentar pada gadis itu dari tugasnya.

"Lah kenapa lo malah diam"

"Itu kemarin loh, Lo gak ngeliat berita apa?"

"Gak gue jarang nonton tv, emang berita apaan"

"Kemarin malam ada kecelakaan di jalan xxx"

"Terus apa hubungannya sama gue?"

"Masalahnya korban kecelakaan itu kakak lu by" ia menegang ditempat sejenak perasaannya mulai gelisah.

"Kakak gue yang mana? Kakak gue kan ada empat"

"Jennie Unnie" katanya sontak membuat Ruby mengemas buku bukunya, mengambil tas lalu meminta izin pulang pada guru yang mengajar.

"Permisi pak saya boleh izin pulang, kakak saya kecelakaan pak" ucapnya to the point yang langsung di angguki oleh guru tersebut.

"Ya silahkan semoga kakak mu cepat sembuh" setelah mendapat ijin ia berlari kesetanan dari sekolah sambil merapalkan doa di dalam hati.

"Unnie bagaimana keadaan Jennie Unnie" tanyanya pada Jisoo yang sedang duduk diluar ruangan Jennie.

"Dia koma" jawabnya. Ruby mengangguk lalu membuka pelan knop pintu yang baru kemarin pernah ia tempati.

"Apa yang terjadi denganmu Unnie. baru kemarin aku dirawat disini dan sekarang kau, aku tidak membencimu Unnie bagaimanapun kau memperlakukanku aku tetap menyayangimu" dia menghela napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Aku hanya kecewa Unnie hatiku masih sakit saat mengingat kau mengusirku dari rumah demi membela pria itu" air matanya tak dapat dibendung lagi, tumpah begitu saja mengenai tangan sang kakak yang masih tak sadarkan diri.

"Bukannya aku melarangmu untuk berpacaran dengannya tetapi dia bukan pria yang baik untukmu Unnie. Aku memang tidak ikhlas kau dimiliki oleh pria manapun tapi aku juga sadar kau tidak bisa selamanya terus bersamaku. ada saatnya kau menikah dan mempunyai keluarga dan saat itu tiba aku akan merelakanmu walaupun berat bagiku" dia mengeluarkan semua uneg-unegnya meskipun hanya suara nyaring monitor yang membalasnya.

My Dear Sister ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang