16 | Disappointed

869 77 0
                                    

"Nuguseyo?" Tanyanya saat melihat seorang pria sedang duduk di ruang tamu.

Dia menoleh ke arahnya lalu mengamatinya dari atas sampai bawah.

"Oh ii sudah pulang sayang?" suara lembut sang kakak mengalihkan pandangannya. Terlihat dia membawa secangkir teh di tangannya.

"Siapa dia Unnie?" Baliknya menanya pada Jennie karena pria itu hanya diam saja.

"Namja chinggu" jawabnya membuat Ruby mendelik ke arah pria itu.

"Sudah berapa lama kalian pacaran dan kenapa tidak memberitahuku" nada bicaranya seketika berubah menjadi dingin dan datar.

"Baru 1 minggu yang lalu" sahutnya.

"Adikmu Jen?" Pria itu beranjak dari duduk nya dan berdiri di samping Jennie.

"Iya, dia adikku" tutur Jennie.

"Ruby, ini pacar Unnie Kai"

"Dan Kai ini adikku Ruby"

"Kai" dia mengulurkan tangannya pada Ruby.

Ruby tak menjawab jabatan tangan itu melainkan menatap malas pria jangkung di depannya ini.

"Ruby" tegur Jennie ketika ia hanya diam saja.

"Bukankah dia sudah tau namaku Unnie jadi untuk apalagi aku berkenalan dengannya" jawabnya.

"Sudahlah kalian jangan bertengkar seperti itu, ayo duduk disini sambil cerita cerita" ucapnya sok akrab membuat Ruby jijik mendengarnya.

Ruby melihat mereka duduk sangat dekat sekali bahkan tidak ada sedikitpun celah yang dapat menembusnya, pria itu mengalungkan tangannya di lengan kakaknya lalu memeluknya sambil menyenderkan kepalanya di bahu Jennie.

"Ck" Ruby berlalu meninggalkan dua orang yang sedang bermesraan itu disana.

"Mau kemana?" Ia memutar balik tubuhnya.

"Kamar" jawabnya ketus lalu pergi dari sana.

Sudah 1 jam lebih berlalu tetapi pria itu masih betah mendudukkan pantatnya disana dan yang membuatnya heran adalah Jennie, apa dia tidak bekerja hari ini?

Ia berjalan melewati mereka yang tengah asik mengobrol dan bercanda disana.

"Mau kemana lagi?" Tanya Jennie saat melihat Ruby keluar meninggalkan mansion.

"Makan"

"Makan di rumah saja Unnie sudah memasak"

"Masak?" beo nya "kapan? Bukankah dari tadi Unnie hanya duduk disini"

Dia tersadar jika memang dia belum sempat memasak tadi, jangan tanya kemana para maid di rumah ini karna mereka semua cuti.

"Oh iya Unnie lupa, Unnie bakal masak dulu sebentar.  kamu tunggu dulu ya. Makan disini aja bareng Unnie" dia mencoba membujuk Ruby, meraih tangannya untuk masuk kembali tapi segera ia tepis.

"Tidak Unnie aku ingin makan di luar. Makan saja bersamanya"

"Kenapa kau harus memasakkan nya tidak bisakah ia masak sendiri lagipula dia juga sudah besar bukan anak-anak lagi" tanya pria itu.

"Iya aku memang tidak pandai memasak dan hanya merepotkan orang saja" bentaknya sedikit keras membuat Jennie terlonjak kaget. dia belum pernah melihat adiknya semarah itu.

"ii ya kau kenapa, ada apa denganmu hari ini" sorot mata kucing itu menatap sendu menusuk ke dalam matanya. Ruby mencoba mengabaikan perasaan dengan bersikap acuh padanya.

"Bukankah benar aku hanya merepotkan mu saja Unnie" Jennie menggeleng cepat.

"Aku tidak ingin mengganggu waktu kalian, jadi permisi"

My Dear Sister ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang