21 | Promise

710 65 0
                                    

Paginya seperti biasa Ruby sudah siap dengan seragamnya memang agak sedikit telat dari biasanya tapi tidak apa apa masih ada setengah jam lagi untuknya bisa sampai tepat waktu ke sekolah.

Setelah sampai di meja makan ia melihat keempat gadis cantik yang sudah 18 tahun ini menjadi kakaknya itu sudah rapi dengan pakaian kerja dan kuliahnya.

"Good morning Ruby" sapa Jennie ketika Ruby menghampiri mereka.

"Morning too Unnie" sahutnya sambil tersenyum.

Perhatiannya teralih pada dua orang di sampingnya yang satu sibuk dengan makanannya sekali kali mengomel tidak jelas dan yang satunya lagi mengejek orang disampingnya dengan wajah menyebalkan.

"Ada apa sih kok ribut mulu" tanyanya mampu mengalihkan atensi dua human tersebut.

"Ini nih si Congah bangunin orang pagi pagi buta karena lupa kalau pagi ini dia ada piket" gerutu Lisa sedikit kesal.

"Jinja pemalas sekali kau Unnie, piket itu pulang sekolah bukan pagi" ocehnya santai sambil menyuapkan sepotong roti ke mulutnya namun, sepertinya ia tak sadar akan ada bahaya yang akan mengancamnya.

"Apa kau bilang? Coba katakan sekali lagi" dia melototkan matanya lebar sampai bola matanya itu mau keluar dari matanya.

"Hehe gak ada apa apa"

"Awas aja ya kalau kamu mancing emosi kakak lagi, bakal kakak makan kamu nih" ucapnya menyodorkan pisau dan sendok ke wajah Ruby membuatnya menelan saliva kasar.

"Serem amat cuy di makan hidup hidup sama kakak sendiri, memang Manobal nih anak" gumamnya merinding yang pastinya masih terdengar oleh telinga mereka.

"Manobal?" Seru Lisa. deru napasnya memburu panas di telinganya seolah ingin menelannya hidup hidup.

"Itu loh Unnie manusia makan manusia" ucapnya santai.

"Itu CANIBAL ii CANIBAL bukan Manobal" jawab Lisa berusaha meredam amarahnya.

jika di dalam komik mungkin kalian akan melihat ada asap di atas kepalanya.

"Becanda kok becanda jangan marah marah nanti cepat tua giginya tinggal dua hinggap di jendela mau" ucapnya yang malah bernyanyi menambah kekesalan nya.

"Bomat gak tau sumpah, capek gue. punya salah apa coba Mommy punya anak kayak kalian berdua" Ruby yang berhasil membuat Lisa kesal itu lantas bertos ria dengan Chaeyoung sambil mengedipkan sebelah mata.

"Udah ayo cepetan katanya tadi buru buru" Lisa menarik kuat ujung baju Rosè hingga makanan yang ada ditangannya itu terjatuh dengan perasaan kesal dia berdiri dan mengikuti Lisa yang sudah menyeretnya jauh dari meja makan tersebut.

"Semangat kuliahnya Unnie Unnie ku jangan ngambek gitu nanti cantiknya ngurang lho" godanya berhasil membuat pipi Lisa merah merona.

"Unnie aku pergi dulu" pamitnya.

"Nde biar Unnie antar"

"Gak perlu"

"Diantar pak Hanbin ya"

"Baiklah"

Di dalam ruangan kerjanya seorang gadis terlihat mondar mandir sembari menggenggam handphone di tangannya.

Ia mengecek satu satu no saudarinya berniat untuk menghubungi salah satu dari mereka namun dia ragu. takut jika ia mengganggu aktivitas adiknya.

Mulai dari adik pertamanya Jennie, dia sudah menelponnya berkali-kali namun tidak di angkat olehnya begitupun dengan Chaeng dan Lisa hanya tersisa satu yang belum dia hubungi yaitu Ruby si bungsu Kim.

My Dear Sister ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang