⭐ENAMBELAS ⭐

545 66 6
                                    

Happy reading!!!





























Yujin memainkan gitarnya begitu lihai. Sekarang dia tengah berada di rumah pohon. Pagi-pagi dia sudah berada di belakang rumah Minju.

Dia menatap rumah yang masih sepi, wajar masih terlalu pagi. "Masa belum bangun sih, kebo banget tuh anak" gerutu Yujin sambil melihat jam di ponselnya.

"Loh , udah di atas aja kamu"

Yujin menatap kebawah. Suho tengah menyiram tanaman dengan pakaian santainya. Yujin menyengir mendengar ucapan Suho.

"Biasa om, lagi pengen aja. Minju udah bangun belum?"tanya Yujin. Dia menyimpan gitarnya kemudian turun kebawah.

"Belum kayanya. Tapi tadi malam katanya mau pergi sih sama temen-temennya" jawab Suho . Dia terus menyiram tanaman miliknya.

"Kalau boleh tau, kemana om?"

"Gak tau. Tapi katanya sama Yuri sih, terus sama cowok satu namanya mirip sama kamu. kata Minju kakak kelas"

Kakak kelas? Jangan-jangan itu Hyunjin? " Jam berapa om perginya"

"Kamu nanya terus ya. Mending bangunin Minju aja" lama lama Suho kesal. Dia hanya di beritahu itu oleh Minju. Dia tidak tahu jam berapa anaknya akan pergi.

"Oke, Yujin izin bangunin Minju ya om" Suho mengangguk. Setelah mendapatkan izin, Yujin segera berlari menuju kamar Minju.

Perlahan dia membuka kamar yang sudah sering dia jumpai itu. Kamar Minju masih gelap, sudah di pastikan Minju masih asik dengan tidurnya.

Yujin membuka gorden kamar membuat cahaya matahari langsung masuk begitu saja mengenai wajah cantik Minju. Karena terganggu dengan cahaya matahari, Minju menyipitkan matanya.

"Bangun kebo. Udah siang"

"Masih ngantuk jin" rengek Minju. Dia membalikkan tubuhnya dan tertidur lagi. Melihat Minju tidak bangun, Yujin segera mendekati gadis itu.

Dia duduk di sisi ranjang kemudian menggelitik perut Minju membuat gadis di depannya reflek tertawa. "AHN YUJIN!!"

Yujin tertawa puas melihat Minju yang prustasi karena ulahnya. Minju kembali membalikkan tubuhnya, menatap Yujin tajam.

"Katanya lo mau pergi. Ini udah jam tujuh lewat loh"

"Gue pergi jam sepuluh kok. Jadi masih ada waktu buat tidur" Minju segera kembali tidur tapi Yujin menghentikannya.

"Mending sarapan atau apa kek. Jangan tidur lagi" bujuk Yujin. "Ayo Kim Minju" Yujin menarik tangan Minju. Berusaha membangunkan gadis itu.

"Gak mau. Mending lo tidur di sini" Minju malah menepuk tempat di sampingnya. " Lo pasti masih ngantuk karena begadang tadi"

"Kok tau?"

"Taulah, gue juga begadang. Lampu kamar lo gak di matiin soalnya"

"Lo begadang ngapain emang?"tanya Yujin kepo. Tidak biasanya Minju begadang. Jika begadang pun pasti dia terlalu asik belajar.

"Gue begadang karena ngobrol sama kak Hyunjin sih. Terus Video call sama Yuri karena hamster kesayangan gue gak bisa tidur"

"Lo telponan sama Hyunjin sama malem? Tuh cowok emang gak punya otak apa bikin lo begadang!" Yujin kesal. Sedekat-dekatnya dia dengan Minju, Yujin tidak berani membuat Minju begadang.

"Lagian ngobrol sama dia itu asik. Sampai gue lupa waktu.  Dia tau banget caranya ngobrol jadi asik" Minju tersenyum membuat Yujin menatapnya datar.

"Awas aja kalau si Hyunjin bikin lo begadang lagi. Gue sunat juga tuh anak!" Ancam Yujin bersungguh-sungguh.

Minju terkekeh, "dasar sahabat posesif!" Minju memukul tangan Yujin gemas.

"Biarin! Awas aja ketauan begadang lagi, gue marah sama lo"

"Dih siapa gue lo ngatur ngatur" Yujin terdiam. Ah dia lupa jika dia hanya sahabat Minju.

"Karena gue sahabat lo. Gue gak mau lo sakit karena terus begadang"



***


"Yeon gimana caranya ungkapin perasaan sama sahabat  sendiri?" Yujin menatap Chaeyeon yang tengah makan. Mereka berempat tengah berada di rofftop .

"Lo mau nembak Minju jin?"tanya Yena penasaran. Jangan salah paham, Yena tidak akan menikung kok. Mulai sekarang dia akan berhenti mendekati Minju karena dia tidak mau Yujin mempunyai saingan.

Lagian Yena sudah mendapatkan pacar yang lebih dari Minju. Bahkan mereka bertiga tidak tahu jika Yena mempunyai hubungan dengan gadis ini.

"Tapi gue bingung na. Minju cuman anggap gue temen. Sedangkan gue mau lebih dari itu"

"Kesian banget friendzone" ledek Hyewon setelah meneguk minumannya. "Tapi menurut gue, lo mending kasih tau aja"

"Tapi gue gak mau persahabatan gue rusak gitu aja. Bayangin gue udah dari orok sahabatan sama dia. Terus tiba tiba gue bilang kalau gue suka sama dia"

"Ya coba dulu jin. Siapa tau Minju juga ada perasaan lebih sama lo" saut Chaeyeon. Yena Dan Hyewon mengangguk setuju dengan usul Chaeyeon.

"Gak mungkin Yeon. Lagian sekarang dia deket sama temen kelas kalian"

"Siapa?"tanya Hyewon.

"Hyunjin. Bahkan Minju bilang dia nyaman ngobrol sama Hyunjin. Dia rela begadang coba"

"Hmmm...saingan lo kuat juga jin" kata Yena membuat Yujin menghela nafasnya berat,"tapi gue yakin lo bisa dapetin Minju. Persahabatan cowok sama cewek gak semuanya murni persahabatan. Gue yakin Minju juga pernah suka sama lo, ya meskipun itu cuman sebentar"

Hyewon dan Chaeyeon bertepuk tangan bangga. Baru kali ini Yena memberikan saran yang berguna, "gue bangga sama lo na" Hyewon memberikan keempat jempolnya untuk Yena.

"Tapi saran gue juga. Jangan sekarang lo bilang suka sama Minju. Tunggu waktu pas kalian berdua dan suasana yang baik dulu" saran Chaeyeon.

"Tapi kalian bantuin gue ya. Terutama lo Hye. Lo kan bandarnya cewek, tau kali cara deketin cewek gimana"

"Yaelah jin , bandar di mananya sih. Gue deketin Yuri aja susah, karena tuh anak kalau gue deketin udah pingsan duluan saking groginya" Hyewon kesal.


"Masa sih anjing , si Yuri pingsan?!" Tanya Yena tidak percaya, "muka lo nyeremin Kali"

"Nyeremin apaan anjir. Muka gue udah tampan paripurna begini!" Hyewon menunjukan di mana letak seram wajahnya.

"Kayanya Yuri phobia di sentuh sama Lo" Chaeyeon tertawa keras, " jangan agresif won. Yuri nya nanti takut"ledek Chaeyeon lagi.

"Agresif apa sih anjir, gue cuman megang pundak dia. Padahal gue gak nanya ' Yuri sekarang lagi santai gak, mojok yuk' , kagak anjir!" sewot Hyewon.

"Hyewon kan nontonnya bokep terus Chae. Otaknya kotor" sekarang bagian Yujin yang meledek.

"Udahlah. Kita musuhan ya para anjing" Hyewon pergi dari rooftop. Bukanya mengejar, mereka tertawa puas melihat wajah prustasi Hyewon yang terus di ledek.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang