⭐SEMBILANBELAS⭐

479 74 7
                                    

Happy reading!!!






























Yena menatap keempat sahabatnya dengan perasaan kesal. Baru saja dia datang ke sekolah, mereka semua sudah menyuruhnya membayar makanan untuk hari ini di kantin.

Bukan tanpa alasan Yena membayar makanan mereka. Mereka kemarin benar-benar memergokinya bersama Chaewon di ruang OSIS.

"Lo pacaran gak bilang-bilang sama kita na" kata Hyewon di sela-sela makanya. Yena hanya memutar bola matanya malas. Apa di harus mengumbar -umbar kalau dia berpacaran dengan Chaewon? Tidak harus kan?.

"Tau nih" sahut Yujin yang sedikit kesal, " sejak kapan lo pacaran sama kak Chaewon,na?" Tanya Yujin penasaran.

"Baru beberapa minggu sih" jawab yena setelah meneguk minumannya.

"Kok bisa ya, Chaewon mau sama orang kaya lo?" Chaeyeon berpura pura berpikir membuat yena berdecih. Tentu Chaewon mau dengan-nya karena dia tampan.

"Gue juga kepikiran itu sih Yeon"sahut Hyewon.

"Gak usah mikirin gimana bisa Chaewon pacaran sama gue deh. Mending pesen lagi, gue lagi bawa uang lebih"

Siapa yang tidak suka di traktir. Keempatnya langsung berlarian memesan makanan lagi. Yena yang melihat betapa bahagia sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya.

Sambil menunggu, Yena merogoh kantong celananya. Mengambil ponselnya yang berbunyi. Dia tersenyum ketika mendapatkan pesan dari Chaewon.

Asik berkirim pesan dengan Chaewon, yena di kejutkan dengan suara yang memanggil namanya dari samping. "Kak yena!"

Yena memegangi dadanya terkejut. Dia menatap orang yang baru saja membuat dia terkejut, " aduh Wonyoung, bikin kaget aja" Wonyoung yang mendengar itu hanya terkekeh kecil.

"Mau apa?"tanya yena sambil menyimpan ponselnya di meja. Sebelum menjawab Wonyoung melihat sekeliling kantin.

"Kak Yujin dimana ya?"

"Yujin? Lagi pesen makanan. Tunggu aja, duduk dulu"

Wonyoung mengangguk, dia mengambil duduk di sebrang yena. Tak butuh waktu lama untuk menunggu, keempat orang yang memesan makanan datang.

"Loh, kamu kok kesini?"tanya Yujin ke Wonyoung. Pemuda itu duduk di dekat Wonyoung.

"Aku tadi nyariin kakak di kelas, tapi gak ada"jawab Wonyoung sedikit kesal. Padahal dia sedang membutuhkan bantuan Yujin.

"Ya kamu taulah, ini jam istirahat. Emangnya mau apa?"

Sepertinya dunia berasa milik berdua. Dua pasangan itu tidak menyadari tatapan keempat orang yang tengah menatap goda Yujin.

"Ekhem.....kita ada di sini loh. Jangan di cuekin dong" goda Hyewon yang sedikit diikuti kekehan oleh tiga orang lainnya.

Merasa tengah di perhatikan, Yujin segera mengalihkan perhatiannya. Dia menatap sahabatnya satu persatu, "kenapa kalian?" Tanya Yujin heran dengan tatapan sahabatnya.

"Enggak papa, lanjut aja ngobrolnya" jawab yena yang kemudian dengan santai memukul Hyewon tepat di tangan pemuda itu sambil tertawa.

"Gajelas kalian semua, kita ke tempat lain aja" Yujin segera bangkit dari duduknya kemudian menarik tangan Wonyoung. Mengobrol di depan sahabatnya membuat dia kesal.

Ketika Yujin dan Wonyoung pergi sambil berpegangan tangan membuat keempatnya berteriak heboh. Apa Yujin sudah melupakan Minju dan beralih ke Wonyoung?  Jika benar, mereka bersyukur.

Mereka berharap Yujin bisa menjadi Yujin yang dulu setelah bersama Wonyoung.




***

"Makasih kak udah anterin aku"

Hyunjin menatap Minju sambil tersenyum manis. Dia mengelus rambut hitam panjang milik Minju dengan sayang, " kaya sama siapa aja kamu mah"

Minju hanya bisa tersenyum. Beberapa Minggu pacaran dengan Hyunjin dia sangat amat senang. Hyunjin sangat baik dan juga perhatian.

"Ah iya kak, besok jadikan jalan?"tanya Minju sambil mengingatkan pacarnya itu dengan janjinya kemarin.

"Tentu. Tapi kalau besok aku di panggil sama tim basket, kita jalanya bisa setelah aku selesai latihan, mau?"

Minju mengangguk semangat. Dia tidak peduli mau selesai latihan kek, atau apapun itu yang penting dia bisa jalan dengan Hyunjin. Menghabiskan waktu berdua.

"Yaudah, aku pulang ya" pamit Hyunjin sambil kembali memasang helm hitam miliknya. Minju mengangguk, dia menatap motor Hyunjin yang sudah pergi dari rumahnya.

Ketika Hyunjin sudah pergi. Minju segera masuk kedalam rumahnya, tapi alih-alih akan masuk matanya malah tak sengaja melihat Yujin yang tengah berdiri di depan rumahnya sendiri dengan sebuah tempat sampah di tangannya.

Sepertinya Yujin selesai membuang sampah.

Melihat sahabatnya tengah menatap kearahnya, Minju segera melambaikan tangannya sambil tersenyum. Yujin yang ada di sebrang tidak merespon, dia hanya menatap datar ke depan.

Melihat Yujin yang tidak merespon seperti biasa membuat Minju mengerutkan keningnya. Karena penasaran, Minju berjalan mendekati pemuda itu.

"Lo liatin apa sih jin, sampe lambaian tangan gue gak di respon?" Tanya Minju kesal. Yujin yang mendapatkan pertanyaan itu hanya tersenyum.

"Lo cantik" pujian itu sukses membuat Minju tersenyum malu. Gadis itu dengan malu-malu memukul tangan Yujin.

"Gue emang cantik jin" Minju tersenyum bangga.

"Tapi sayang...." Yujin menghentikan ucapannya. Dia sedikit kesal jika fakta kalau Minju bukan miliknya.

"Tapi sayang bukan milik gue" batin Yujin.

Minju masih menunggu ucapan Yujin, "tapi sayang, ada jerawatnya" dengan santainya Yujin menekan jerawat Minju yang ada di hidung kemudian dia pergi begitu saja.

"AHN YUJIN, NGESELIN BANGET LO!!!"

Minju mengusap sedih jerawat miliknya. Dia sudah menahan untuk tidak menekannya, tapi oknum Ahn Yujin dengan santainya menekan jerawat yang sudah tiga hari ada di hidungnya.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang