⭐ SEBELAS⭐

508 77 7
                                    

Happy reading!!!






































Yujin tengah fokus dengan mainan yang sedang dia rakit. Mainan yang sudah rusak dia benarkah kembali karena hanya body-nya masih baik.

Matanya menyipit ketika memasukan baut kecil, beberapa kali dia menghela nafasnya karena ini sangat susah,"kalau butuh bantuan,bilang"

Yujin terkejut dengan suara yang baru masuk ke telinganya, dia menoleh-ternyata minju. Gadis itu masuk dengan santai ke kamar yujin-tepatnya di balkon.

Duduk di samping Yujin, kemudian mengambil alih baut kecil itu. Yujin hanya memperhatikan minju dari samping tak lama dia tersenyum.

"Nah, gini kan?"tanya minju sambil memperlihatkan hasilnya, yujin melihatnya dan mengangguk.

Dia mengambil alih mobil mainan itu dari tangan minju, kemudian dia menyelesaikan pekerjaannya itu,"kenapa harus di rakit lagi sih? Beli aja yang baru"kata minju.

"Ini itu pemberian bokap pas gue ulang tahun Ju, kalau beli yang baru agak gimana"jawab Yujin tanpa menoleh.

"Terus itu beli mesin baru lagi?"Yujin mengangguk,"ya sama aja dong"

"Beda lah, kalau beli baru kan kesannya jadi gak ada"

"Kalau jaket yang gue kasih masih ada?"Yujin menoleh, dia mengangguk,"kok gak pernah lo pake?"

"Takut rusak"

"Kan gue beliin buat gantiin jaket Lo yang rusak sama gue, di pake lah"

"Besok gue pake deh, biar Lo seneng"

"Gitu dong" minju merangkul pundak yujin kemudian tersenyum. Tanpa minju sadari ,yujin tersenyum. Dia tidak memakai jaket pemberian minju Karena dia terlalu sayang kalau rusak.

Mereka diam karena Yujin terlalu fokus dengan kegiatannya itu, sedangkan minju memerhatikan cara Yujin memperbaiki mobilnya.

Dua puluh menit kemudian,mobil rakitan Yujin selesai, Pemuda itu tersenyum melihat mobil pemberian ayahnya itu kembali baik.

Yujin menyalakan mobi dan remote control-nya. Dia menjalankan mobilnya masuk ke kamar. Minju mengikuti langkah Yujin dari belakang.

"Wah, udah bagus lagi mobilnya"kata Yoona sambil tersenyum melihat Yujin berhasil membuat mobil itu hidup kembali.

"Yujin gitu dong"Yujin tersenyum bangga.

"Itu kalau bautnya gak masuk gak bakalan hidup lagi Tante"celetuk minju dari belakang. Kalau dia tidak membantu Yujin memasukan bautnya mungkin mobilnya tidak akan berfungsi kembali.

"Pasti gara gara matanya"tebak Yoona sangat tepat. Yujin mempunyai mata yang kurang baik, tapi yujin selalu memakai kacamatanya ketika belajar saja.

"Yaudah tante ke dapur dulu"mereka berdua mengangguk, kemudian mereka berdua berjalan keluar rumah Yujin.

"Mau coba gak?"Tanya Yujin, dia mengulurkan remote control-nya kepada minju.

"Boleh"

Mereka berdua duduk di teras depan rumah Yujin. Minju memainkan mobilnya begitu kasar, Yujin saja yang melihatnya jadi kasihan dengan mobilnya.

"Pelan pelan Ju, nanti rusak" Yujin berusaha meraih remote control-nya di tangan minju. Tapi yang namanya minju tidak akan mendengarkan kalau dia sudah senang dengan satu hal.

Wajahnya tersenyum karena berasa membawa mobil seperti pembalap, sedangkan Yujin menjerit dalam hati,rusak deh body-nya"batin Yujin.



***



"Nanti pulang sore lagi kan?"


Minju mengangguk menjawab pertanyaan yujin,. Sekarang mereka tengah berjalan menuju kantin. Duduk di tempat biasa ketika sampai.


"Gue tungguin nanti di parkiran"


"Gak usah, nanti kelamaan"tolak minju. Dia kasihan nanti Yujin menunggunya terlalu lama tapi Yujin malah menggeleng.


"Gak papa kali, gue mah udah kebal nunggu nunggu kaya gitu mah"Yujin terkekeh tapi minju menatapnya kesal. Ada satu arti dari perkataannya itu.


"Di bilangin kok ngeyel"


"Bodo"Yujin menjulurkan lidahnya-meledek.


"Berduaan aja Lo"


Mereka berdua terkejut, chaewon,yena , Hyewon dan chaeyeon tiba tiba datang. Mereka duduk bergabung dengan mereka berdua.


"Udah pesen belum?"tanya chaeyeon, mereka berdua menggeleng,"oke Hyewon pesen"


"Sialan Lo, tapi bayarin ya?" Chaeyeon mengangguk, kalau nolak Hyewon lama ngocehnya."kalian mau apaan?"Hyewon menatap empat orang lainnya.


"Batagor aja deh"jawab yena,"Kalian?"


"Samain aja sama yena"saut chaewon.


"Kita berdua juga sama"kata minju membuat Hyewon mengangguk kemudian dia pergi memesan.


"Abang, hadiah chaer mana, katanya janji hari ini"


Mereka kembali menoleh, chaeryeong dan Yuri datang. Melihat adiknya datang membuat chaeyeon bersembunyi dia belakang tubuh yena.


"Ngapain lo?"Tanya yena heran.

"Jangan ngumpet bang, udah tau ketauan"kesal chaeryeong. Chaeyeon keluar dari persembunyiannya, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menyengir.


"Kak yena awas"chaeryeong mendorong tubuh yena membuat tubuh pemuda itu menyentuh tubuh chaewon Yang ada di pinggirnya.


Karena chaewon berada di pojok, yena langsung menahan tangan gadis itu supaya tidak terjatuh,"gak papa?"tanya yena ketika berhasil meraih tangan chaewon.


Chaewon menggeleng kalau dia baik baik saja,"kalau mau duduk jangan dorong dorong dong"kata yena kesal terhadap adik temanya itu.


"Maaf"

Bisa di tebak, siapa yang tengah cemburu sekarang, ya minju orangnya. Minju yang melihat adegan romantis di depannya itu kesal.


Tapi dia masih bisa mengontrol mimik wajahnya, seakan tidak terjadi apa apa. Dia sadar tidak berhak cemburu karena dia bukan siapa-siapa yena

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang