⭐DUAPULUHDUA⭐

494 75 5
                                    

Happy reading!!!



























Dengan telaten Yujin menyuapi Minju bubur. Setelah di periksa, Minju hanya terkena demam biasa tapi meskipun begitu Yujin sangat khawatir karena demam Minju begitu tinggi.

Setelah selesai menyuapi, Yujin mengambil obat. Menyobeknya dan ia berikan kepada Minju. Dengan sedikit  wajah mengerinyit Karena pahit, Minju berusaha menelan obat yang di berikan Yujin.

"Minum" Minju segera mengambil segelas air ditangan Yujin. Wajahnya langsung lega karena rasa pahit di lidahnya sudah hilang.

"Bokap lo kapan balik?"tanya Yujin. Jika memang suho masih lama pulang, diakan menjaga Minju sampai suho pulang.

"Katanya dua hari lagi, tapi gue gak tau sih" jawab Minju sambil menyenderkan tubuhnya di headboard.

"Terus , Hyunjin tau gak kalau lo sakit?"

"Tau sih, katanya sore ini mau kesini"

"Yaudah mending lo tidur deh, istirahat" Minju mengangguk Dia segera menidurkan tubuhnya perlahan, " tapi sebelum itu, gue mau cek panas lo dulu"

Yujin mengambil termometer yang berada di meja kecil dekat ranjang Minju, dia menyuruh Minju membuka mulutnya. Beberapa saat menunggu, Yujin segera mengambil termometer dan mengeceknya.

"Udah mendingan" Yujin kembali menyimpan termometernya, " gue balik ya. Kalau butuh sesuatu telpon gue aja"

Minju mengangguk membuat Yujin tersenyum. Pemuda itu dengan telaten menutupi tubuh Minju dengan selimut sampai dada.

"Kalau malem gak bisa tidur, bilang sama gue biar gue temenin, oke?"

"Iya Ahn Yujin"

"Yaudah gue balik ya"

Pemuda itu pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar Minju. Dia sedikit merenggangkan otot-otot tubuhnya karena merasa pegal. Menjaga orang sakit capek juga ternyata, tapi itu tidak papa yang penting Minju sembuh.

Yujin melangkahkan kakinya menuju lantai dua. Tapi saat akan membuka pintu kamar, tiba-tiba Wonyoung datang, "kak! Aku ada film baru nih, nonton yuk" ajak Wonyoung dengan wajah berseri.

"Aduh, maaf banget. Kakak mau istirahat siang ini, gak papa kan?"

Wajah berseri Wonyoung langsung berubah, tapi dia tidak menampilkannya. Dia tersenyum lebar " ah iya, aku lupa kalau kakak baru istirahat karena jagain kak Minju"

"Sebagai gantinya, kakak bakal ajak kamu nonton di bioskop. Mau ya?"

"Gak usah kak. Aku ngerti kok kakak capek, yaudah aku nonton sendirian aja" Wonyoung segera meninggalkan Yujin ke dalam kamarnya. Sedangkan Yujin merasa tidak enak, tapi bagaimanapun tubuhnya butuh istirahat.

"Mau sampai kaya gini Ahn Yujin" dengan kesal Yujin memukul kepalanya. Jika begini terus dia tidak akan bisa mencintai Wonyoung.

Karena merasa bersalah, Yujin segera pergi menuju kamar Wonyoung. Tanpa sepatah katapun Yujin segera duduk di ranjang Wonyoung.

"Kakak temenin"

Melihat Yujin yang datang begitu saja membuat Wonyoung sedikit terkejut tapi rasa senangnya sangat mendominasi. " Iya kak"

"Kalau mau tiduran di pundak kakak gak papa, sini" Yujin menepuk pundak lebarnya. Dengan malu-malu Wonyoung menidurkan kepalanya di pundak Yujin.




***



"Akhirnya masuk juga lo" Yuri tersenyum melihat Minju sudah bisa sekolah. Dia segera menepuk kursi yang dua hari tidak di tempati.

"Kangen ya sama gue?" Goda Minju membuat Yuri tersenyum sambil mengangguk.

"Kangen lah, sorry gue gak bisa jenguk lo. Kemarin gue harus ikut ke busan"

"Gak papa, lagian gue sama Yujin kok"

"Dia jagain lo sendirian?" Minju mengangguk, " hebat juga tuh anak, kalau gue jadi  lo udah baper kali" ingat Yuri itu jinjoo garis keras. Dia selalu memberi kode jika Yujin menyukai Minju lebih dari sahabat.

"Itu elo, bukan gue" Minju terkekeh membuat Yuri berdecih. Haruskah dia berteriak di telinga Minju jika Yujin menyukainya.

"Jin"

Yujin yang baru datang seketika langsung menoleh karena panggilan Yuri, dia mengerutkan keningnya penuh tanya.

"Lo duduk di sini ya, gue mau duduk sama Yeji dulu" dengan cepat Yuri pindah. Melihat itu Yujin hanya menurut, di segera duduk di dekat Minju.

Pemuda itu menoleh menatap Minju yang tengah menatap ke depan, "orang ganteng ada di samping lo ju, sini mending liatin gue"

Mendengar itu Minju menatap Yujin dan berdecih, " ganteng? Iya kalau di liat dari sedotan" ledek Minju membuat Yujin menatapnya tidak suka.

"Iya deh. Btw, lo udah mendingan apa udah bisa sekolah?" Tanya Yujin.

"Gue cuman demam Yujin, jadi jangan berlebihan deh" Minju memutar bola matanya malas. Berlebihan sekali pikirnya.

"Gue kaya gini karena khawatir sama lo, baru kali ini demam lo tinggi banget loh" raut wajah Yujin berubah khawatir. Dia tidak sedang bohong sekarang.

Melihat wajah Yujin yang sangat khawatir membuat Minju terdiam, " kalau lo sakit lagi, gue bakal sedih sih"

"

Iya , gue gak bakal  sakit lagi. Jadi lo jangan khawatir" Minju tersenyum agar Yujin tidak terlalu khawatir kepadanya.

"Bagus deh" Yujin mengalihkan pandangannya ke depan, " kemarin sore Hyunjin datang kan?"

"Dia gak datang karena ada tanding basket" jawab Minju mendadak lesu.

Sebentar, kemarin tanding basket? Jika benar seharusnya Yujin juga ikut, apalagi dia menjadi center untuk Tim. " Lo gak bohong kan?"

"Ngapain bohong sih, kak Hyunjin ngomong sendiri sama gue" Minju mendadak kesal.

"Ju, lo taukan kalau gue juga ikut basket?" Minju mengangguk, " nah, kalau emang kemarin tanding basket kenapa gue gak diajak? secara gue centernya"

Minju mendadak diam. Apa Hyunjin bohong? Tapi tidak mungkin, kemarin kekasihnya itu mengirim foto jika dia ada di lapangan basket.

Melihat Minju yang diam karena ucapannya, Yujin merasa tidak enak. Dia mencolek pundak Minju membuat gadis itu menatapnya.

"Udah lo tenang aja. Biar gue yang nyari tau Hyunjin Kemana kemarin"

"Gak usah jin, biar gue aja yang nyari tau. Gue harap kak Hyunjin gak bohong sama gue" tolak Minju.

"Tapi kalau butuh bantuan bilang gue ya, gue bakal bantu lo pokonya"

"Iya"

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang