⭐DUAPULUH ⭐

553 73 9
                                    

Happy reading!!!






























Minju memutar bola matanya jengah melihat kelakuan dua orang di depannya. Bagaimana dia tidak jengah, sedari tadi Yujin dan Wonyoung bermesraan.

Bukan karena dia cemburu melihat sahabatnya bermesraan tapi dia sedikit geli dan aneh melihat dua orang yang tengah bermesraan.

Saat Minju dan Hyunjin berada di mall, mereka tidak sengaja bertemu Yujin dan Wonyoung. Dan sekarang mereka berakhir double date?.

"Makannya pelan-pelan" Yujin mengusap sisi bibir Wonyoung yang ada sausnya. Wonyoung yang di perlakuan seperti itu senang bukan main apalagi saat dia sekilas melihat Minju yang menatapnya tidak suka.

"Kakak juga makan, aku suapin ya" Wonyoung mengambil daging milik Yujin. Sekilas Yujin melihat Minju kemudian melahap daging pemberian Wonyoung.

"Lo gak makan Ju?" Tanya Yujin setelah menelan dagingnya.

"Gimana gue gak makan, gue geli liat kalian berdua" wajah julid Minju sudah tidak terkontrol. Dia mengambil minumannya kemudian meneguknya.

"Ya wajar dong, dia pacar gue"

"Uhuk...uhuk..."

"Astaga, pelan-pelan sayang" Hyunjin yang asik makan segera mengusap tengkuk Minju.

"Serius?"tanya Minju memastikan. Yujin mengangguk sambil tersenyum. " Wah, selamat kalau gitu" Minju tersenyum sambil  mengulurkan tangannya untuk berjabat.

Yujin yang melihat Minju yang begitu senang hanya bisa menggerutu. Yujin membalas uluran tangan Minju, "makasih"

"Wonyoung, kalau Yujin bandel kasih tau kakak, biar kakak hukum"

Wonyoung hanya bisa tersenyum kikuk dan mengangguk. "Iya kak"

"Setelah ini mau kemana??"tanya Hyunjin. Ketiganya nampak berpikir, apa yang harus mereka lakukan setelah ini. Kalau langsung pulang tidak asik.

"Timezone yuk" ajak Yujin yang langsung di setujui oleh ketiganya. Dengan semangat mereka pergi ke timezone.

Di sini sekarang, mereka menatap permainan dance dance  Revolution. "Yang dapat poin paling besar menang. Yang kalah traktir di sekolah, gimana?" Tantang Hyunjin menatap Yujin.

"Pasangan?" Hyunjin mengangguk setuju, " oke, yang kalah traktir" senyum Yujin mengembang. Dia tidak sabar mengalahkan Hyunjin. Dia sudah ahli bermain ini, dia sering bermain dengan Minju.

"Oke, siapa yang mau duluan?"

"Lo duluan"

Hyunjin mengangguk, di segera menarik Minju. Mereka bersiap, saat musik berbunyi mereka pun langsung beraksi.

"Kak yang bener dong" omel Minju yang melihat bagaimana kesusahannya Hyunjin bergerak sedangkan dia begitu lihai bermain.

Yujin yang melihat Hyunjin kesusahan tersenyum senang. Jika begini dia bisa menang dengan Wonyoung. Sekilas Yujin menatap Wonyoung yang asik memperhatikan dua pasangan yang asik saling mengomel itu.

"Wonyoung" panggil Yujin yang membuat Wonyoung menolehkan wajahnya, " nanti pegang tangan kakak aja ya. Jangan di lepas" dengan senyum mengembang Yujin menggenggam tangan gadis itu.

"A-h..iya kak"

"Gimana sih kak, banyak yang miss kan" Yujin dan Wonyoung segera  mengalihkan pandangannya melihat Minju yang terus mengomel.

"Ya gimana dong, aku kan pertama kali main ini" Hyunjin tak mau kalah.

"Udah diem kalian berdua, giliran gue main" sahut Yujin membuat pasangan itu berhenti mengomel. Pemuda itu segera menarik tangan Wonyoung.

"Oke, mulai"

Dengan perlahan Yujin dan Wonyoung bergerak. Menikmati lagu yang di putar sambil terus berpegangan. Minju yang melihat Yujin bermain dengan Wonyoung mengingatkan dia pernah bermain dengan Yujin saat itu.

Tak berbeda jauh dengan keadaan sekarang , Minju juga pernah berada di posisi Wonyoung. Bagaimana dia begitu bahagia bermain dengan Yujin ketika itu.

"Jadi kangen main berdua" batin Minju.



***



"Chaewon, aku dat- loh kok ada mereka berdua?" Yena yang baru masuk ke rumah mewah Chaewon di kejutkan oleh keberadaan Minju dan Yuri.

Yena ikut duduk di dekat Chaewon, pemdua itu menaruh tote bag berisi makanan yang dia beli di meja. " Kalian lagi ngapain?" Tanya Yena kepo.

"Kita lagi bahas buat acara bulan depan kak"jawab Yuri. Yena hanya mengangguk-angguk mengerti kemudian dia menatap Chaewon.

Yena mendekatkan tubuhnya untuk berbisik"Kamu gak lupa kan kita mau jalan sekarang?"

Chaewon yang mendengarnya langsung menepuk jidat, dia lupa. Saking sibuk dengan urusan OSIS dia jadi lupa janjinya akan pergi bersama Yena.

Yena yang melihat Chaewon seperti itu langsung paham. Dia tidak marah hanya kesal karena untuk kesekian kalinya dia gagal pergi bersama Chaewon.

"Kalian kenapa?"tanya Minju yang melihat perubahan keduanya. Yena menolehkan kepalanya, tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.

"Gak papa, gue pamit dulu ya" Yena segera bangkit dari duduknya. Tapi sebelum itu terjadi, Chaewon langsung menahan Yena. Dia tahu jika pacarnya itu tengah kesal kepadanya.

"Di sini aja. Bantuin kita, kan lo juga anak OSIS" Yena sekilas menatap tangannya yang genggaman oleh Chaewon. Tapi detik kemudian dia mengangguk.

Yuri yang melihat Yena dan Chaewon hanya bisa mengerutkan keningnya. Ada apa dengan Yena yang sangat menurut, biasanya Yena akan menghindar jika itu adalah urusan OSIS.

Tapi Yuri tidak ingin terlalu memikirkan itu, sekarang dia hanya fokus membahas acara untuk bulan depan

"Kalian lagi diskusi soal apa?" Yena mengambil proposal yang ada  di tangan Yuri. Pemuda itu membaca isi proposal itu dengan tenang seolah ingin menghilangkan rasa kesalnya.

"Kita lagi bahas buat konsepnya kak" jawab Minju. Gadis itu memberikan kertas berisi informasi untuk konsep bulan depan. Ketika keduanya sibuk berdiskusi, berbeda dengan Chaewon dan Yuri yang malah sibuk terdiam.

"Kalau menurut lo, bagusan yang mana Chae?" Tanya Yena sambil menatap Chaewon. Merasa jika gadis di hadapannya tidak bereaksi, Yena menepuk pundak Chaewon pelan.

"A-ah iya? Kenapa?" Chaewon mengerjapkan matanya.

"Lo kok bengong sih kak, itu kak Yena nanya. Menurut lo konsep mana yang bagus" omel Minju kesal.

Chaewon yang sudah sadar langsung melihat kertas yang di pegang oleh Yena " menurut gue konsepnya yang ini"

"Boleh tuh, bagus juga" Yuri berpendapat.

"Ya udah yang ini aja. Gue juga suka" tambah Yena. Pemdua itu mengembalikan kertasnya kepada Minju, " gue pamit ya, gue gak bisa lama-lama. Ada acara sama Yujin, Hyewon"

"Acara apa kak?"tanya Minju.

"Biasa anak cowok. Gue balik dulu" sebelum benar-benar pergi, Yena sekilas melirik Chaewon. Dia tahu gadis itu tidak ingin dia pergi, tapi dia memang sudah ada janji dengan dua sahabatnya.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang