⭐DUA⭐

780 94 3
                                    

Happy reading!!!


























Yujin memandangi rumah di depannya- itu rumah minju. Sejak yujin memberi tahu bunda minju mereka tidak bisa pulang cepat akhirnya mereka di jemput.

Tapi yujin tidak ikut Karena dia tidak tega meninggalkan sepeda kesayangan itu dan berakhir yujin kehujanan. Sampai rumah yujin langsung di pukul oleh sang bunda karena hujan hujanan.

Meksipun begitu, sang bunda langsung membuatkan sayur hangat untuk anak bontotnya itu. Yujin mempunyai kakak yang terpaut 2 tahun dengannya.

Dan sekarang sang kakak tengah menempuh pendidikan kuliahnya di negara orang. Mereka sangat dekat dan fakta selanjutnya kakak yujin itu perempuan.

Wajar mereka dekat karena yujin tipe orang yang posesif dengan apa yang di milikinya. Sifat turun temurun dari sang ayah yang di wariskan untuk yujin.

Yujin membuka buku diary yang sudah lama tidak dia sentuh. Yujin bodo amat dengan orang yang selalu bilang dia seperti perempuan karena menulis diary.

Yujin juga tipikal orang yang akan selalu mengingat kejadian manis yang di alami apalagi bersama sahabat kecilnya.

Di sana tertulis tahun terakhir yujin menulis diary- 2020. Dan sekarang sudah empat bulan setelah dia menulis rasa sukanya terhadap minju.

Yujin tersenyum sambil menulis tanggal di diarynya. Dia akan kembali menulis disana

April, 12 ,2021.

Ini hari yang sangat penting buat gue. Agak lebay sih kesannya, tapi gue suka.

Gue hampir hujan hujan sama minju. Dan  yang bikin gue seneng dia genggam tangan gue supaya gak kedinginan. Demi apapun gue seneng banget.

Gue gak bakal lupain hari ini.

Dia- Kim minju bikin gue makin jatuh cinta. Ingat itu!

Yujin menutup buku diarynya. Dia menyimpan kembali di rak buku miliknya. Bergerak untuk segera tidur, merebahkan tubuh jangkungnya yang hampir sama dengan panjang kasurnya.

Mematikan lampu tidur kemudian bersiap tidur. Tapi baru saja menutup mata, suara ponsel yujin berbunyi.

Tring

Pesan masuk, dengan mata yang tinggal beberapa Watt lagi yujin membuka pesan itu.

MY BEST FRIEND

|gue gak bis tidur, badan gue panas jin.

Mata yujin seketika langsung kembali segar. Dia beranjak untuk duduk, membalas pesan minju. Raut wajahnya khawatir.

MY BEST FRIEND

udah minum obat belum Ju?|

|Bunda udah tidur, gue gak enak banguninnya:(

gue ke rumah lo ya, gue ada obat panas di sini |

|Udah malem jin, gak enak

Gak peduli, Lo harus sembuh biar besok kita bisa berangkat bareng|

Tanpa menunggu balasan minju, yujin segera berlari keluar dari kamarnya. Mengambil kotak P3K , mengambil obat panas yang sering dia minum ketika demam.

"Eh ,eh mau kemana kamu?"tanya sang bunda, panggil saja bunda Yoona.

"minju demam Bun, yujin ke rumahnya dulu ya" yujin berlari tanpa peduli dengan Yoona yang meneriaki anaknya itu.

"AHN YUJIN, INI MASIH HUJAN!!"

yujin sedikit mengusap kepalanya yang terkena hujan, kemudian mengetuk pintu rumah minju pelan agar tidak membangunkan orang lain.

Pintu terbuka menampilkan minju dengan wajah pucat dengan jaket tebalnya. Yujin langsung mendorong pelan agar minju segera masuk.

Dia menduduki minju di sofa ruang tengah."ini obatnya, gue ambil air hangat dulu" minju mengangguk lemah, dia menatap kepergian yujin.

Tak lama yujin membawa segalas air hangat, dia memberikan untuk minju. Selagi minju sedikit minum air hangatnya yujin membuka bungkus obatnya.


"Di minum ya, biar cepat sembuh"yujin memberikan obatnya untuk minju.

Wajah minju sudah memelas tapi yujin memaksa untuk meminumnya. Yujin hapal betul kalau minju anti dengan obat , alasnya pahit.

Minju menelan obatnya dengan sudah payah, ketika obatnya tertelan yujin tersenyum kemudian mengelus pelan rambut hitam minju.

"Karena udah minum obat, gue pulang ya"



***


Minju memeluk pinggang yujin begitu erat. Hari ini dia harus sekolah karena ada hal yang harus dia ikuti. Meskipun masih pusing tapi minju harus kuat.

Kepalanya menyeder dengan nyaman di punggung lebar milik sahabatnya itu. Nyaman, satu kata untuk minju sekarang.

Yujin tersenyum ketika melihat minju menutup matanya dari kaca spion. Ingin rasanya yujin mengelus tangan yang tengah memeluknya.

Motor yujin masuk ke parkiran sekolah. Banyak mata menatap mereka berdua, tapi itu sudah biasa. Minju membuka matanya ketika merasakan motor yujin berhenti.

"Ju, sampe"

Dengan perlahan minju turun dari motor di ikuti oleh yujin. Yujin menatap gemas sahabatnya itu karena ciput hoodienya.

Dengan jahil ,yujin menarik tali hoodie itu membuat wajah minju membulat. "Jin, jangan mulai deh, gue pukul nih"ancam minju dengan suara puraunya.

"Iya enggak, Lo lucu sih pake Hoodie gini mana warna pink lagi" yujin tersenyum membuat minju ikut tersenyum.

Mereka akhirnya memutuskan untuk segera ke kelas, tapi hanya yujin. Minju harus ke ruangan wali kelasnya sekarang juga.

"Minju mana jin?"tanya salah satu teman yujin, Yuri.

Yujin menatap Yuri,"ke ruangan wali kelas. Biasa soal lomba" jawab yujin sambil duduk di bangkunya di ikuti Yuri yang duduk di kursi minju.

"Loh katanya sakit, kok malah sekolah"

Yuri termasuk salah satu sahabat perempuan minju. Kemarin malam dia mendapatkan pesan dari minju kalau di demam.

"Lo kaya gak tau minju aja. Belajar tuh nomor satu buat dia, mau sakit kek ,mau patah tulang gak bisa buat minju absen gitu aja"

"Suka heran sama minju gue tuh, padahal buat kesehatan sendiri istirahat aja susah"kesal Yuri. Yuri sudah lelah memberi tahu minju begitu juga yujin.

Mereka selalu berakhir berdebat dan akhirnya yujin yang meminta maaf. Minju tidak akan absen sekolah karena hanya demam.

Ingat, minju itu tergolong siswi ambis tapi tidak bisa menjaga tubuhnya sendiri. Sebagai sahabat yang baik, yujin selalu mengikuti kemana perginya minju.

Yujin akan ikut ke tempat les minju meksipun dia harus berlatih basket. Lihat sebegitu sayangnya yujin terhadap minju. Tapi gak tau kalau minju, sayang sih tapi sebagai sahabat.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang