⭐ SEPULUH⭐

564 78 2
                                    

Happy reading!!!



































Mata minju mulai terbuka perlahan, dia memijit pelipisnya merasakan pusing di kepalanya itu. Dia menatap kemeja yang menjadi selimut di  tubuhnyah , matanya beralih menatap ke arah pemuda yang masih tertidur.

Perlahan minju bangun, dia duduk menghadap ke arah yujin, "jin"

Panggilan itu membuat Yujin langsung terbangun, pemuda itu menatap minju dengan wajah kaget,"loh, udah bangun aja. Ada yang sakit gak?" Yujin membolak-balik badan minju membuat gadis di depannya itu berdecih.

"Gue gak papa,kok kita ada di sini?"

Yujin menghela nafasnya ketika mendengar kalau minju baik baik saja,"syukur deh kalau lo gak papa. Lo gak inget apa apa?" Minju menggeleng.

"Lo masuk jurang Ju, untung gue nemuin lo. Lo kok bisa masuk jurang sih, untung jurangnya gak dalem tau gak"

Mendengar ocehan Yujin membuat minju sedikit tersenyum, sangat lucu. "Gue kepeleset gara gara gue lari, gue takut mereka nungguin karena gue kelamaan" jelas minju.

"Hah...lain kali kalau mau apa apa bilang, jangan bikin gue khawatir kaya gini. Untung gue yang nemuin lo, kalau hewan buas gimana? Gue gak mau ya kehilangan lo gara gara di makan hewan"wajah Yujin berubah khawatir.

"Iya gue minta maaf, gue gak bakal gini lagi"

"Sebentar" Yujin menyentuh pelipis minju tepat luka goresan berada, minju meringis ketika tangan Yujin menyentuh pelipisnya,"lumayan deh, masih sakit gak?" Minju mengangguk.

Tangan Yujin beralih menyentuh kaki sebelah kanan minju- lebam tercetak jelas di pergelangan kakinya itu,"liat, kaki Lo lebam"

"Ayo gue gendong ke tempat kemah" Yujin segera menggendong tasnya di depan, setelah itu dia berjongkok agar minju bisa naik ke tubuhnya.

Perlahan minju naik ke tubuh yujin, dia melingkarkan tangannya di leher pemuda itu. Yujin segera bangkit, berjalan meninggalkan rumah yang sudah membuatnya aman.

Di perjalanan tidak ada suara sama sekali. Yujin fokus dengan jalanya sedangkan minju asik menidurkan kepala di pundak yujin,"makasih jin" bisik minju tepat di telinga yujin.

"Udah kewajiban gue buat jagain lo Ju, jadi santai aja"

"Kewajiban kewajiban, di kira lo suami gue apa?"kata minju kesal membuat Yujin terkekeh.

"Iya deh, Lo mending tidur atau cerita apaan kek. Jangan hening kaya tadi"pinta yujin. Minju mengangguk mengiyakan keinginan sahabatnya itu.

Di sepanjang perjalanan, mereka berdua bercerita. Dari cerita minju yang sedikit tersasar di hutan sampai dia terjatuh ke jurang.  Kaki panjang Yujin akhirnya berhenti ketika dia melihat beberapa tenda di depannya.

Salah satu murid yang melihat yujin dan minju langsung berteriak membuat semuanya menatap dua orang itu. Hyewon yang tengah duduk santai sambil meminum kopi, langsung menghampiri mereka.

"Kamu gak papa Ju?"tanya Hyewon- wajahnya terlihat khawatir. Minju hanya mengangguk sambil tersenyum. Beberapa anak OSIS menghampiri mereka.

"Kalian berdua mending istirahat deh, ayo gue anter" kata chaeyeon. Yujin mengangguk, dia mengikuti langkah kakak kelasnya itu.

"Masuk aja jin, tidur deh kalian d sini" kata chaeyeon sambil membuka tenda . Yujin langsung masuk, perlahan dia mendudukan minju.

"Gue keluar ya"chaeyeon pergi meninggalkan tenda. Tepat saat itu yena datang membawa dua gelas minuman hangat.

"Nih, minuman hangat buat kalian"

Yujin menoleh, ternyata yena. Yujin mengambil dua gelas minuman itu, dia berikan satu untuk minju,"Kalian beneran gak papa kan?"tanya yena.

"Gue gak papa kok, cuman kaki minju sedikit lebam aja. Di kompres juga sembuh"jawab Yujin.

Yena menghela nafasnya lega, setidaknya keadaan mereka tidak terlalu parah. Anak OSIS hampir lima jam mencari mereka tapi tidak ketemu juga.

"Syukur deh, Kalian istirahat aja, nanti siang kita langsung pulang"

Mereka berdua mengangguk, minju tersenyum kearah yena,"makasih kak minumannya"

"Iya, istirahat ya"




***


"Arkhhh...sakit yah"

Minju meringis ketika kakinya tengah di kompres oleh Suho. Saat kedatangan minju dan Yujin tadi sore , mata Suho langsung menatap kaki anaknya yang lebam.

Dan Yujin yang menjadi sasaran omelan Suho, padahal minju sudah mengatakan kalau ini kecelakaan karena dirinya sendiri bukan karena Yujin.

"Diem! Kamu mau sembuh enggak"omel Suho sambil menarik kaki minju yang menjauh.

"Sakit ih, pelan pelan dong. Dendam banget kayanya"kata minju kesal.

"Kamu juga sih, ngapain lari larian di hutan, nanti jangan lagi deh ikut kaya gini"

Ini yang minju tidak suka dari ayahnya, terlalu overprotektif kepadanya. Minju luka sedikit langsung mengomel, dan yang menjadi sasaran omelan adalah Yujin.

Bukanya apa apa Suho mengomel kepada Yujin, karena pemuda itu yang dia percaya untuk menjaga minju ketika dia di luar."minju gak suka ya, kalau ayah terlalu overprotektif sama aku"

Suho menatap anak gadisnya,"ayah bukan overprotektif sama kamu, tapi ayah terlalu khawatir sama kamu. Coba kalau Yujin enggak nemuin kamu, kamu masih di jurang minju"

"Iya aku tau, tapi jangan bikin aku ngejauh sama kesukaan aku"kesal minju. Wajahnya sudah berubah menjadi kesal sepenuhnya. Melihat perubahan wajah anaknya membuat Suho tidak bisa marah.

"Oke oke, ayah minta maaf. Kamu boleh lakukan apa yang kamu suka. Tapi.."Suho menjeda ucapannya,"ayah mau kamu terus ada di samping Yujin, kalau perlu yujin ayah suruh jadi bodyguard kamu dua puluh empat jam"

"Kalau itu aku gak setuju, aku juga perlu me time yah"

"Oke oke, pokonya kamu harus sama Yujin terus . Awas aja kalau kabur ayah hukum kamu. Udah sana kebelakang, kayanya Yujin tidur di rumah pohon deh"

Mendengar Yujin tidur di rumah pohon. Dengan tergesa-gesa minju berjalan mengabaikan Suho yang berteriak kalau kakinya masih sakit.

Minju naik ke tangga, tepat di atas dia melihat yujin yang tengah berbaring. Perlahan tapi pasti, minju ikut berbaring di dekat pemuda jangkung itu.

Dia sedikit menyerong untuk melihat wajah Yujin,"jin , bangun" minju menyentuh pipi yujin dengan telunjuknya.

Merasa terganggu, Yujin berbalik membelakangi minju. Melihat itu membuat minju cemberut, dia tak berhenti untuk membuat sahabatnya itu bangun.

"Jin..jin...ahn yujin bangun.  ahn yujin jelek bangun"bisik minju tepat di telinga Yujin. "Karena Lo gak bangun, gue masuk lagi aja deh"

Tepat minju mengucapkan itu, Yujin langsung bangun dan duduk, dia manatap minju kesal,"Lo mah gitu, bujuk tuh yang baik gitu. Yujin ganteng bangun dong, gitu!"sewot Yujin.

"Dih, Lo jelek soalnya"

"Lo gak asik"

"Gue gak asik?"minju menatap Yujin tidak percaya,"oke, gue  masuk ke rumah lagi" sebelum minju pergi, yujin langsung menahannya.

"Baru gitu aja ngambek" minju mendelik tidak suka,"iya gue minta maaf, cewek selalu benar"

"Nah gitu dong, kan gue seneng. Ayo main, gue punya mainan baru di dalem" minju mengambil mainan yang dia maksud sedangkan Yujin menatap minju kesal.

"Untung gue sayang, kalau enggak udah gue lempar ke bawah"gumam Yujin pelan sambil sedikit menggeser tubuhnya untuk mendekati minju.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang