⭐TUJUH⭐

543 72 7
                                    

Happy reading!!!











































"SEMUANYA TOLONG PERHATIANNYA!!"

anak kelas yang tengah asik bermain langsung berhenti ketika suara nyaring masuk kedalam telinga mereka. Yujin yang tengah berdiri di meja langsung turun, dia duduk di tempatnya.

Ketika anak muridnya sudah duduk rapih, sang guru langsung tersenyum,"bapak mau kasih tahu pengumuman buat kalian"

"Pengumuman apa pak Baek?"celetuk Yujin dari belakang. Baekhyun yang memang sudah tahu kelakuan Yujin hanya tersenyum sambil menyuruh Yujin untuk diam.

"Kelas dua dan tiga akan mengadakan kemah untuk Minggu depan"

Belum selesai berbicara, anak didiknya itu langsung bereaksi begitu heboh. Baekhyun hanya bisa tersenyum sambil memijit pelipisnya.

"Tenang tenang!!! Saya belum selesai!"

Mereka kembali diam," sebagai wali kelas kalian, saya harap kalian ikut semua termasuk anak olimpiade. Kalian akan berangkat jam delapan dari sekolah"

"Saya akan membagi kelompok untuk tenda, jangan ada yang protes!"

Baekhyun segera mengambil spidol di meja, dia menuliskan nama nama kelompok di sana. Semuanya ada empat kelompok termasuk anak olimpiade.

"Pak, kok saya sama si yeji sih!"protes Yujin. "Sama minju aja!"

"Sembarangan kamu, minju itu cewek. Mau saya pukul hah!" Melihat Baekhyun yang sudah emosi, Yujin hanya menyengir. Dia lupa Kalau dia beda sama minju.

"Bucin banget Lo!"sewot Yuri membuat Yujin berdecih.

"Sudah sudah! Ada yang di tanyakan tidak?"tanya Baekhyun kepada anak didiknya itu. Salah satu murid mengangkat tangannya.

"Iya ningning, apa yang mau kamu tanyakan?"

"Anak OSIS ikut pak?"

"Tentu ikut, mereka yang akan bertanggungjawab sama acara ini di bawah kepala sekolah. Jadi kalian nurut deh sama OSIS"

Mereka semua mengangguk. Setelah tugasnya selesai Baekhyun langsung pamit untuk kembali ke kantor. Dan suasana kelas langsung rusuh kembali.

"Eh eh, Lo naksir anak OSIS yang namanya Ryujin kan?"tanya Yujin kepada adik chaeyeon. Chaeryeong hanya menunduk malu, "wah kesempatan tuh"

"Halah, dia mana mau ketemu si Ryujin"celetuk yeji dari belakang sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. Wajahnya julid.

"Halah bilang aja cemburu"ledek Yuri dengan wajah meledeknya. "Eh iya, berarti minju nanti nyusul dong sama anak OSIS?" Sekarang Yuri beralih menatap Yujin.

Yujin hanya mengangkat bahu tidak tahu,"ya mungkin aja sih, masa minju ke sana sendiri. setidaknya ada satu anak OSIS yang ngasih tau jalan"

"Anak olimpiade berapa sih?"tanya yeji penasaran. Wajar , dia hanya tahu minju yang ikut olimpiade.

"Kalau yang gue tau sih dari Abang , kalau gak salah lima orang"jawab chaeryeong dengan wajah berpikirnya, dia takut salah.

"Lumayan juga ya. kalau gue jadi anak olimpiade, nanti Olimpiade apa yang gue ikutin ya?" yeji mulai berpikir.

"Olimpiade julid, Lo pasti juara satu sih"ledek yujin membuat Yuri dan chaeryeong tertawa. Mata yeji yang memang sudah sipit tambah sipit karena menatap kesal yujin.

"Bacot aja kalian..awas aja kalau gue jadi anak olim gue bakalan sombong sama kalian"yeji merajuk. Dia mengalihkan pandangannya dengan wajah cemberutnya.

Mereka tidak ada yang peduli, mereka malah kembali mengobrol mengabaikan yeji yang sudah sudah kesal karena tidak di pedulikan.


***


Anak OSIS dan anak olimpiade tengah bersiap-siap untuk menyusul yang lain ke tempat kemah. Mereka menggunakan mobil milik yena yang lumayan besar .

Anak OSIS yang menyusul hanya yena dan chaewon, yang lain sudah berada di sana semalam. Minju memasukan tasnya di bagasi di bantu oleh yena, begitu juga yang lainnya.

Setelah semuanya selesai, barulah mereka masuk. Sebagai supir yang taat peraturan, yena langsung menyuruh mereka menggunakan sabuk pengaman.

Mobil yena langsung meluncur. Perjalanan cukup lama, jadi mereka pasti akan berhenti terlebih untuk istirahat.mobil yena cukup tenang, karena manusia manusia ini adalah anak pendiam kecuali yena.

Andai saja yang ikut adalah hyewon atau chaeyeon pasti situasi canggung ini tidak akan terjadi. Yena menatap kearah kaca, dia melihat anak olimpiade yang tengah tertidur kecuali minju.

Yena melirik kearah samping tempat chaewon duduk, ketua OSIS itu pun ikut tidur. "Ju"

Panggilan itu membuat minju menatap yena dari kaca, dia tersenyum,"kenapa kak?"

"Kamu gak ikutan tidur kaya mereka?"

Minju menggeleng,"aku gak ngantuk sih kak"

Yena hanya mengangguk ngangguk,"mau kopi gak? Kita mampir sebentar"

"Boleh"

Mobil yena berhenti tepat di depan cafe. Dia dan minju keluar, sebelum itu dia membangunkan anak yang lainnya untuk istirahat sebentar.

Yena dan minju duduk berdua setelah memesan kopi yang mereka inginkan. Tak berselang lama, chaewon ikut duduk di samping yena.

"Masih jauh gak sih dari sini?"tanya chaewon setelah meminum kopinya.

"Bentar lagi sih, paling tiga puluh menit lagi dari sini"

"Ju, nanti Lo duduk di depan ya, soalnya gue takut yang nyetir nabrak mobil saking seringnya liat ke belakang"kata chaewon sambil melirik yena.

Mendengar itu minju tersenyum canggung sedangkan yena menyengir,"gak papa kak?"

"Gak papa lah, demi keberlangsungan hidup gue soalnya"chaewon melirik yena dengan wajah kesalnya membuat yena tertawa.

"Tau aja yang gue mau, thanks bestie"bisik yena sambil terkekeh. Sedangkan chaewon ingin segera menendang wajah yena.

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang