⭐EMPAT⭐

621 91 2
                                    

Happy reading!!!
















































Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Beberapa siswa ada yang ke kantin ada juga yang bermain di lapangan, seperti yujin dan tiga temannya.

Mereka hanya melempar bola basket seperti biasa. Di tengah terik matahari yang panas mereka bermain hanya empat orang saja. Tubuh mereka penuh dengan keringat.

"Kok panas banget sih hari ini"keluh yena sambil mengipasi wajahnya, mereka mengangguk mengiyakan ucapan yena.

"Neduh dulu lah, kulit gue item nanti"kata hyewon yang langsung berlari ke sisi lapang. Duduk di bawah pohon memang terbaik.

Tiga temannya mengikuti langkah hyewon, merek sedikit membuka kancing atas seragamnya berharap angin masuk. "Tadi siapa yang ngajak main basket?"tanya yena, menatap ketiga temannya.

"Si yujin noh"jawab chaeyeon sambil menunjuk yujin yang tengah menyengir.

"Ya gue gabut banget, minju sibuk sekarang"

"Jadi kita temen buat pelampiasan lo doang kalau minju gak ada gitu?"tanya yena sedikit kesal. Apa yujin hanya menganggap mereka hanya teman biasa?.

"Eh, gak gitu. Lo taukan gue deket sama minju, kalau gak ada dia tuh rasanya beda"jawab yujin cepat. Dia takut mereka salah paham.

"Halah, bacot lo jin! Di kira kita temenan sama lo baru kemarin, kita udah temenan sama lo dari kecil kali"tambah chaeyeon.

"Astaga kenapa jadi ngambek sama gue sih, kan gue udah bilang tadi"

"Udahlah, gue mau beli minum,ikut gak?"tanya yena sambil bergerak berdiri dan berjalan menuju kantin. Mereka semua langsung bangkit dan mengejar yena.

"Kalian mau apaan?"tanya yena ketika sudah sampai di tempat penjual minuman. Mereka menatap minuman yang akan mereka pilih,"lama ! Udah air putih aja empat"

"Lah kok begitu"kata hyewon tidak terima. Baru saja ingin menunjuk minuman yang dia pilih,yena malah sudah mengambil air putih.

"Nih, udah minum aja. Gue traktir nih" yena memberikan tiga botol minuman kepada mereka masing masing.

"Makasih na"yena mengangguk menjawab ucapan terima kasih dari chaeyeon.

"Kelas yuk, bentar lagi masuk" ajak yujin yang dia angguki mereka semua.

Di tempat lain, tepatnya di ruangan belajar khusus untuk para siswa siswi yang ikut olimpiade. Minju tengah menidurkan kepalanya setelah bimbingan selesai beberapa menit yang lalu.

Tring...

Minju mendongakkan kepalanya malas, mengambil ponselnya yang berbunyi. Mata yang sudah lelah itu membaca pesan yang ternyata dari yujin.

YUJIN

|lo dimana? Gak balik lagi ke kelas

|Lo masih di kelas?

|Gue di depan kelas Lo nih, keluar ayo pulang


Minju segera menenggakan tubuhnya. Merapihkan bukunya terburu-buru. Kemudian dia keluar dari rungan menyeramkan itu. Saat membuka pintu, minju melihat yujin yang sudah berdiri tepat di hadapannya.

Tak lupa senyum yang selalu tercetak di wajah yujin,"Lo gak sumpek apa di di dalem, kalau gue mah udah pengen kabur"oceh yujin setelah minju keluar.

"Berisik, ayo pulang"

"Siap tuan putri"


***



"Pagi om Suho, udah ganteng aja pagi pagi begini" sapa yujin kepada lelaki yang tengah bersiap pergi ke kantornya. Suho yang melihat anak tetangganya itu hanya tersenyum.

"Om, kok hari Minggu ke kantor, nggak libur apa?!"tanya yujin yang masih sedikit berteriak.

"Kamu kira kantor kaya sekolah apa? Beda lah!"jawab Suho yang juga berteriak menjawab pertanyaan yujin.

"Padahal om bosnya, suruh aja karyawan minggu libur biar bisa liburan"

"Enggak bisa yujin, kerjaan kantor itu lebih banyak dari pada tugas sekolah"

"Om , kalau Yujin udah lulus, boleh lah kerja di kantor om"yujin nyengir kuda. Suho tertawa mendengar ucapan yujin, anak tetangganya ini memang bisa saja membuatnya tertawa.

"Nanti datang aja ke kantor, nanti om masukin ke bagian OB"ledek Suho kemudian dia masuk kedalam mobilnya, dia membuka kaca mobilnya setengah,"om berangkat dulu jin, minju ada di rumah tuh "

"Iya om, hati hati. Nanti yujin main sama minju" yujin melambaikan tangannya, lagi lagi Suho hanya tersenyum sambil menaikkan kaca mobilnya kemudian pergi ke kantor.

Setelah kepergian Suho. Yujin segera masuk kedalam rumahnya untuk mandi dan bermain dengan minju. Beberapa menit dengan kegiatannya, akhirnya sudah selesai.

"makan dulu jin"suruh Yoona ketika melihat anak jangkungnya itu keluar dari kamar dengan penampilan yang sudah rapih.

"Nanti aja Bun, mau ke rumah minju dulu" yujin segera berlari keluar menuju rumah minju. Dia berlari mengelilingi rumah minju masuk lewat pintu belakang tempat rumah pohon berada.

Dengan lincah yujin naik ke tangga rumah pohon itu, duduk santai sambil menatap rumah minju. Dia celingak-celinguk mencari keberadaan minju.

Jadi rumah minju area belakangnya itu kaca, jadi kegiatan di luar kamar pasti terlihat." Minju mana sih, jangan bilang masih tidur"kesal yujin.

Dia merogoh ponselnya kemudian menekan nomor minju- berdering.karena tidak di jawab, yujin mencabik kesal. Dia turun dari rumah pohon untuk mencari minju.

Dia berjalan cepat menuju kamar minju.mengetuk pintu terburu-buru karena masih kesal,"minju! Lo di dalem?!"

"Kemana nih anak"

Karena sudah biasa , Yujin segera membuka pintu kamar minju. Gelap, satu kata untuk keadaan kamar minju sekarang,"astaga ,pantes gak di angkat. Masih molor ternyata"

Dengan cepat, Yujin membuka gorden membuat sinar matahari langsung menyorot ke wajah cantik minju yang masih tidur terlelap .

"Gordenya tutup lagi yah, minju masih ngantuk" minju berbicara masih dengan mata tertutup, dia bergerak membalikan badannya.

"Gue bukan ayah Lo, bangun Kim minju!" Yujin memukul badan minju pelan dengan bantal guling. "Bangun, ayo bangun!!"

"Haish...berisik tau gak Lo! Lo gak tau gue  capek!!"

Yujin membeku mendengar teriakan prutasi minju, dia meletakan kembali bantal gulingnya. Dengan kesal minju bangun dari tidurnya, dia menatap yujin dengan wajah marahnya.

"Lo bisa gak sih jangan ganggu gue dulu, gue capek jin! Gue baru tidur jam empat pagi tadi!"

"Maaf, gue gak tau" yujin menundukkan kepalanya.

Minju menghela nafasnya,"sekarang Lo pergi deh, gue mau istirahat"

Dengan masih menunduk yujin berjalan keluar dari kamar minju menuju rumah pohon. Dia merebahkan tubuhnya menatap langit-langit rumah pohon.

"Minju capek banget kayanya sampe gue di bentak"

"Gak papa deh, gue ngerti. Besok juga udah baikan"

Friendzone °Jinjoo° |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang