Aku tahu rasanya jatuh cinta, aku pun tahu rasanya sakit hati. Tetapi, hidup diantara dua pilihan yang dua-duanya saat ini tak aku pilih katanya aku hanya berdalih.
Lalu datang orang-orang yang memilih menjadi orang sinting seakan mulut mereka lebih penting untuk berbicara lalu terpontang-panting seperti bajing.
"Orang-orang gila." kataku berkali-kali seperti penyanyi akapela.
Seolah-olah langkah kaki untuk sampai sini tak cukup membuatku pusing setengah lelah kemudian mereka datang tak mau kalah.
Benar, aku ciut tetapi bagiku mereka pengecut.
Aku tahu bagaimana masalah yang disimpan terlalu lama menyebabkan emosi yang tak berkesudahan. Tetapi, aku tak ingin masalahku dibagi dua dan aku minta maaf diatas kertas diperbanyak dengan hektograf.
Harapanku banyak pergi jauh setelah itu kembali tak pernah kemana-mana.
Walaupun kami semua tahu beberapa harapan yang kami punya tak pernah benar-benar kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rehat
Short StorySetengah perjalanan yang kau tempuh. Belum cukup. Belum sampai. Masih ada setengahnya lagi, untuk kau raih. Kita ada untuk tetap bertahan meski semuanya rumit. Kita ada tanpa pernah tahu jalan yang dituju amat penat. Kita tahu, kalau sebuah perasaa...