24 | terpontang-panting.

22 3 0
                                    

Aku tahu rasanya jatuh cinta, aku pun tahu rasanya sakit hati. Tetapi, hidup diantara dua pilihan yang dua-duanya saat ini tak aku pilih katanya aku hanya berdalih.

Lalu datang orang-orang yang memilih menjadi orang sinting seakan mulut mereka lebih penting untuk berbicara lalu terpontang-panting seperti bajing.

"Orang-orang gila." kataku berkali-kali seperti penyanyi akapela.

Seolah-olah langkah kaki untuk sampai sini tak cukup membuatku pusing setengah lelah kemudian mereka datang tak mau kalah.

Benar, aku ciut tetapi bagiku mereka pengecut.

Aku tahu bagaimana masalah yang disimpan terlalu lama menyebabkan emosi yang tak berkesudahan. Tetapi, aku tak ingin masalahku dibagi dua dan aku minta maaf diatas kertas diperbanyak dengan hektograf.

Harapanku banyak pergi jauh setelah itu kembali tak pernah kemana-mana.

Walaupun kami semua tahu beberapa harapan yang kami punya tak pernah benar-benar kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang