Sudah dua tahun aku di rumah.
Dua puluh empat jam penuh yang dulu hanya terjadi ketika tanggal merah, itupun terkadang aku pergi keluar.
Sudut rumah yang dulu tak pernah kuperhatikan, kini sudah kutelusuri semuanya.
Aku jadi tahu air tiba-tiba mati saat jam lima sore, tukang sayur yang dulu tak pernah kulihat ia ternyata lewat rumahku jam setengah sembilan, dan satu fakta yang kutahu bakso yang datang jam sebelas siang, sejak dulu langganan keluargaku, pantas rasanya familiar.
Ternyata adikku begini, kakakku juga.
Banyak hal tentang sekitar rumah yang tak pernah kuperhatikan sampai sedetail itu.
Walaupun datang hari dimana aku bingung bagaimana cara berbicara dengan orang-orang baru.
Ini benar-benar berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rehat
Short StorySetengah perjalanan yang kau tempuh. Belum cukup. Belum sampai. Masih ada setengahnya lagi, untuk kau raih. Kita ada untuk tetap bertahan meski semuanya rumit. Kita ada tanpa pernah tahu jalan yang dituju amat penat. Kita tahu, kalau sebuah perasaa...