8

512 33 3
                                    

San menahan dirinya mati-matian untuk tidak menerkam Wooyoung saat pria itu sibuk mendusel di bantal miliknya, yap setelah beberapa saat lalu Tuan Choi dan Nyonya Choi pergi berlibur Wooyoung langsung ke kamar San dan mengunci pintunya. Walaupun ia seorang beta namun siapa yang tidak tergoda jika diberi pemandangan seperti itu, syukur Wooyoung berpakaian lengkap.

"San, mau cuddle" San menghampiri Wooyoung lalu mengambil tempat di sebelah sang omega, Wooyoung memeluk San dan menyamankan posisi berbaringnya.

"Aku sudah membaca suratnya dan melihat hadiah kecil darimu, itu sungguhan?" San mengangguk,

"Aku mencintaimu" ucap Wooyoung gamblang, sembari berusaha meredam nafsu karna heatnya.

"Aku juga mencintaimu" akhirnya San memberanikan diri mengecup bibir Wooyoung, mendusel leher omega itu dan berujung pada dirinya menandai Wooyoung sebagai belahan jiwanya.

Wooyoung mendapatkan matenya, batasan umur itu tak lagi berlaku baginya. Hanya tinggal menunggu kapan pasangan ini akan menyebarkan undangan pernikahan, yang pasti setelah Jongho melahirkan anak-anaknya.

Ngomong-ngomong soal Jongho, Luna Queen yang akan menjadi calon ibu itu betah berlama-lama di ruangan kerja Yeosang. Syukurlah Yeosang dan Seoho dapat menyelesaikan pekerjaannya sebelum makan malam ditemani snack dan minuman yang dibawa Jongho.

"Aku langsung balik ya, mau jemput Keonhee dan Jun di daycare. Titip salam untuk Jongho ya" ucap Seoho seraya melirik Jongho yang tidur pulas dengan perut besarnya.

"Eh lupa aku nanya" Seoho berbalik sambil memegang gagang pintu,

"Dia ngidamnya aneh-aneh tidak?" Hanya sekedar penasaran sih..

"Tidak juga, cuma kalau mengidam seperti menginginkan makanan itu jumlahnya jadi 3 kali lipat. Efek bawaan triplets kayaknya" Seoho mengangguk paham,

"Tak kusangka kau akan jadi ayah anak tiga, sudah ya aku pamit"



"Aku masih mengantuk" ujar Jongho ketika Yeosang membawanya ke meja makan untuk makan malam bersama orangtua dan mertuanya, Jongho bersandar pasrah sambil memejamkan mata karena rasa kantuk masih melanda.

"Ayo bangun dulu, nak. Habis ini minum susu terus tidur lagi" ucap Nyonya Choi pada sang anak,

Gerakan refleks Jongho sukses mengagetkan seluruh orang di ruang makan itu, bahkan pelayan segera menahan kursi Jongho.

"Kenapa sayang? Ada apa?" Tanya Yeosang panik,

"Tidak apa-apa, mereka menendang tadi aku kaget. Maaf anak-anak tadi Eomma ngantuk" ucap Jongho seraya mengusap perutnya.

"Mereka sangat aktif ya, Jongho?" Tanya sang Ibu

"Hehe iya, Ma. Mungkin karna efek lapar juga jadinya ngebangunin aku buat makan, udah lumayan segar kok ini" Yeosang dengan lembut ikut mengusap perut Jongho, "Mau aku suapi?" Jongho menggeleng pelan.

Suasana makan malam itu berlangsung khidmat, sesekali Jongho bertanya penasaran mengenai kelahirannya dan tentang cara mengurusi bayi. Pelayan di sana juga turut memberi pendapat sebab ia juga memiliki anak kembar dua, Jongho lumayan terbantu akan hal itu. Terkadang ia masih suka amaze terhadap dirinya sendiri sebab mampu mengandung ketiga buah hatinya ini, dokterpun mengatakan bahwa kandungannya sangat sehat dan kuat setiap check up sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja Jongho masih belum memilih antara ingin melahirkan secara normal atau caesar, Yeosang menyarankannya untuk caesar tetapi ia sedikit banyak termakan omongan orang bahwa jika mampu melahirkan secara normal akan bisa dianggap sebagai ibu seutuhnya dan perjuangannya benar-benar terasa.

Jongho tentunya belum membicarakan hal itu pada Yeosang, takutnya dikejar oleh sang alpha siapa-siapa yang mengatakan hal itu. Biarkan itu menjadi pendapat untuk pertimbangannya sendiri, sang Raja Wonderland pack di sebelahnya ini tak perlu ikut campur.

Our Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang