10

537 33 4
                                    

"H-Hongjoong, aku.. aku.."

"Kamu yang mulai, Sayang" melayani Hongjoong yang sedang rut memang membutuhkan niat yang kuat dan energi yang besar, Seonghwa sebagai manusia biasa cuma punya salah satunya. Tapi dia tak ingin membiarkan suaminya terus-terusan menahan sakitnya hanya karna supaya Seonghwa tidak kesakitan, Seonghwa ingin tetap berbakti sebagaimana yang lain yang sama-sama dari kalangan bangsa alpha-beta-omega.

"Aku akan sampai, Seonghwa"

"D-di dalam.. keluarkan di dalam!" Erangnya ketika merasa Hongjoong akan mengeluarkan pelepasannya dari lubangnya seperti beberapa pelepasan sebelumnya.

"Kau yakin?"

"Sangathh, kumohon hnghh" Hongjoong memagut bibir Seonghwa yang sudah terlihat bengkak sambil mempercepat gerakannya, menghela nafas berat begitu pelepasannya keluar.

Seonghwa merasakan penuh dan hangat, dengan sisa tenaganya ia menahan Hongjoong yang sepertinya sadar bahwa ia melakukan knotting padanya. Ia tak masalah jika jarak anak pertama dan keduanya berdekatan, yang penting ia menunaikan kewajibannya melayani suami.

"Seonghwa, kau tahu resikonya ini? Aku sudah memberikan pilihan"

"Aku.. hhh.. aku tahu... Kau puas dengan baktiku?" Hongjoong menggeser surai Seonghwa yang basah dengan keringat agar wajah cantik istrinya terlihat jelas, "Tentu saja, Sayang. Kamu yang terbaik, istriku, ibu dari anakku, hidup dan matiku"

Kecupan ringan Hongjoong bubuhkan di seluruh wajah Seonghwa yang tersenyum senang walau wajahnya terlihat lelah,

"Apa serigalamu sudah puas juga?"

"Sayang jangan bertanya tentang itu—"

"Pakai aku kalau serigalamu butuh untuk memuaskan hasratnya" Hongjoong menggeram tak suka karna serigalanya bersorak senang di kepalanya, sementara Seonghwa malah mengalungkan tangannya di leher Hongjoong dan mengecup bibirnya sekali.

"Mari tuntaskan rut-mu, Alpha"

--------------

San yang sedang sibuk membaca beberapa dokumen kerajaan melirik Wooyoung yang tengah memegangi botol susu Lisa, ini sudah hari keempat anak pasangan Joonghwa itu berada bersama mereka dan rencananya sore nanti Seonghwa akan datang untuk menjemput Lisa.

"Kau terlihat cocok menjadi seorang ibu, tidakkah ingin memiliki satu?" Wooyoung mendesis menatap San yang menggodanya,

"Ingat, San. Acaranya masih lama, Jongho belum lahiran"

"Ya siapa tahu ingin mencoba kan? Aku dengan senang hati akan mengabulkannya" lalu San kembali fokus pada dokumennya.

Tuk tuk.

Cklek.

"Ada Wooyoung hyung?" Seseorang menyembulkan kepalanya dibalik pintu,

"Aduh bumil ini sibuk wara wiri terus, sini cepat masuk dan duduk" Jongho cengengesan lalu masuk dan duduk di samping Wooyoung, iseng menusuk pelan pipi gembul Lisa yang masih semangat menyusu.

"Yeosang?"

"Lagi beli sandwich buah, aku kepengen soalnya hehe"

"Anakmu nanti alpha semua ya?" Jongho mengangguk menanggapi pertanyaan Wooyoung,

"Kata orangtuanya Yunho hyung sih begitu, tapi tetap tes nanti, oh ya hyung... Waktu Yunho hyung lahiran itu, ada kayak sobek begitu tidak?"

"Hah sobek apa?" San jadi ikutan noleh lagi pas Jongho nanya,

"Ituloh, kalau lahiran normal. Paham kan?" Wooyoung buffering dulu, San naikin sebelah alisnya bingung,

"Oh itu... Ya aku mana lihat, aku emang disana waktu dia lahiran, tapi Mingi yang nemenin dia. Aku cuma duduk di depan ruangannya saja, wait jangan bilang—"
Jongho mengangguk semangat,

Our Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang