Suasana dapur istana seketika tegang sebab sang Luna tiba-tiba ada disana pukul 5 pagi, tak ada yang bisa menyentuh alat dapur ketika istri sang Raja berada disana.
"Suatu insiden terjadi" Jongho duduk dengan menyilangkan kakinya secara elegan, "Sasaran kalian aku, atau suamiku?"
Jongho refleks menahan sesuatu di genggamannya ketika melihat seluruh pelayan dan koki disana menjerit melihat apa yang terjadi, "Ada yang ingin kau bicarakan? Nona Stella?"
Orang itu dengan mata merah yang panik berusaha untuk melepas genggaman pisau kecilnya dari tangan Jongho, tapi ya bahkan Jongho tak bergerak satu inci dari posisi duduknya saat ini walaupun telapak tangannya mulai mengeluarkan darah dan menetes di lantai dapur.
"Kau tahu bukan apa hukumannya mencelakai sang Raja?"
"Aku tidak mencelakainya! Sejak dulu ketika aku disini bersama orangtuaku, aku telah dipilih untuk disandingkan bersama Yang Mulia. Tapi Yang Mulia justru menikah dengan seseorang yang bahkan tak memiliki kekuatan healer dalam dirinya, aku hanya berusaha mengambil hak ku kembali dengan membuat Yang Mulia hanya menatapku dengan cinta, dan membuangmu beserta anak-anak tak bergunamu itu. Itu hanyalah ramuan supaya Yeosang hanya melihatku sebagai orang yang dicintainya"
"Stella! Beraninya kau dengan Luna Queen!" Kepala dapur tak menyangka jika salah satu anggotanya berkata seperti itu, dan bertindak sejauh itu.
"Well, aku tak perlu repot-repot menjelaskan apa yang kutemukan pada cemilan sore Yang Mulia Raja. Pelakunya sudah bilang sendiri, bukankah itu bagus?" Jongho tertawa pelan namun sekian detik kemudian terdiam sebab lehernya tiba-tiba mengeluarkan darah.
Tergores oleh pisau yang sengaja didorong Stella,
Sret
"Hah!" Yeosang terbangun sebab merasakan sisi lehernya terasa perih, anak-anaknya masih tertidur lelap karna memang baru disusui Jongho, sementara sang istri tak ada di samping anak-anak mereka.
"Apa yang terjadi?"
Kembali ke dapur, efek goresan tersebut ternyata membuat kesadaran Jongho terkikis sedikit demi sedikit.
"Kesalahanmu fatal, Stella. Suamiku takkan suka melihat ini"
"Kau harus enyah!" Anggota dapur yang lain akhirnya menarik paksa Stella yang semakin berani menggoreskan pisaunya lebih dalam, "Sejak awal pasangannya adalah aku! Bukan dirimu dasar beban! Lepaskan aku!" Berontaknya Stella dari tarikan teman kerjanya.
"Bibi Chae, tolong panggil Yunho Hyung kemari. Bilang padanya untuk menginspeksi seluruh peralatan dapur yang digunakan ataupun hendak digunakan oleh Stella, ramuan itu pasti disembunyikan di dapur"
"LUNA!"
.....
.....
.....
BRAK.
"Dimana istriku?!" Yeosang tersentak melihat 3 healer sedang mengobati Jongho yang terbaring pucat di kamar tamu mansionnya, ia mendekat dan melihat jelas goresan luka di leher dan tangan Jongho yang mengeluarkan darah hitam, darah yang bercampur dengan racun.
"A-apa yang terjadi?"
"Salah satu anggota dapur melukainya karna tertangkap basah hendak melukai Yang Mulia melalui cemilan sore kemarin" Yeosang tak menyadari itu, sebab ia tak memakan cemilannya sama sekali dan memilih tidur bersama anak-anaknya, itupun langsung makan malam dan kembali beristirahat.
"Siapa namanya?"
"Stella Yoo, perempuan yang dulu disandingkan dengan Yang Mulia sebelum bertemu Luna Queen Jongho" Yeosang duduk berlutut, melihat wajah sang istri dari dekat.
"Sayang?"
"Ung? Yang Mulia?" Gumamnya pelan namun matanya tak bisa terbuka, "Aku tak apa, hanya terluka sedikit" dan senyumnya terulas di hadapan Yeosang.
"Apa yang kau rasakan?"
"Serigalaku tak bisa meresponku, Yang Mulia. Tolong"
"Racunnya berpengaruh kepada serigala Luna, kami sudah mengeluarkan 50% racunnya agar serigala Luna Queen bisa kembali merespon, setelahnya ia akan membantu kami agar Luna bisa membuka matanya" ujar tabib istana,
"Aku akan membantu—"
"Yang Mulia, mohon izin anak-anak anda saat ini sedang menangis" potong salah satu pelayan yang ditugasi Yeosang untuk mengawasi anak-anaknya,
"Tolong prioritaskan triplets dulu, Yang Mulia. Tabib istana dan healer cukup untukku"
"Sayang—"
"Tolong, Hyung. Aku akan baik-baik saja"
Akhirnya Yeosang menurut lalu keluar dari sana, anak-anaknya pasti rewel karna merasakan sesuatu terjadi pada ibu mereka. Yeosang akan menghukum siapapun yang melukai istrinya dengan hukuman yang sangat pedih.
Kabar ini membuat Seonghwa langsung ikut ke mansion bersama Hongjoong juga membawa Lisa yang masih tidur, Yunho juga menahan tangisnya selama inspeksi dapur apalagi ketika menemukan barang yang dimaksud Jongho. Wooyoung dan San sedang dalam perjalanan menuju mansion bersama orangtua Jongho.
"Darimana ia bisa mendapatkan segini banyak?!" Racun itu ada di dalam sebuah guci kecil yang tertutup tumpukan wajan, dengan segera ia memusnahkan racun itu dan mensterilkan seluruh area dapur dari sisa-sisa racun yang mungkin sudah terserap di tempat lain.
Inilah mengapa Yunho yang dipanggil Jongho di saat seperti ini, karna Yunho adalah salah satu omega yang mampu mendeteksi racun dan tau cara memusnahkannya. Sementara Jongho mengetahui sesuatu janggal pada cemilan suaminya karna ia sensitif terhadap bau racun.
"Bagaimana? Sudah selesai?" Yunho mengangguk merespon pertanyaan Mingi, ada pasangan Joonghwa dengan anaknya, juga Sanwoo. Orangtua Jongho dan Orangtua Yeosang ada di kamar tempat Jongho memulihkan diri.
"Jenis racun yang terkena Jongho itu bisa didapat jika pemohon menumbalkan jiwa serigalanya pada penunggu hutan terlarang di Pack seberang, jika ia berhasil maka jiwa Jongho akan turut menjadi tumbal, dan jika gagal maka pemohon akan kehilangan second gendernya dalam waktu 2 hari sejak racun itu digunakan" jelas Yunho memberitahu semua orang yang ada di ruang keluarga itu,
"Jongho bisa sembuh kan?" Tanya Wooyoung, "Bisa, karna kita gerak cepat. Tapi seingatku Jongho tak bisa menyusui anak-anaknya selama satu bulan, jadi suka tidak suka, triplets harus mengonsumsi susu formula"
"Kurasa triplets takkan lama mengonsumsi itu, aku ingat betul Jongho setiap hari memompa ASI nya dan itu dalam jumlah yang banyak" ucap Seonghwa, mengingat sebanyak apa stok ASI yang disimpan Jongho untuk anak-anaknya.
Hongjoong segera berdiri begitu tim Tabib istana keluar dari kamar, "Bagaimana keadaan Luna?"
Sang tabib tersenyum, "Luna sudah bersih dari racun, lukanya sudah kami perban. Juga serigalanya sudah merespon namun masih lemah, saat ini ia sedang beristirahat" semua orang disana menghela nafas lega mendengarnya.
Jongho membuka matanya perlahan, orang pertama yang dilihatnya adalah sang ibu. "Apa kau butuh sesuatu, nak?"
"Haus, Bu" sang ibu bergerak mengambil minum beserta sedotannya, membiarkan Jongho minum dengan perlahan.
"Berapa lama aku tidur, Bu?"
"3 jam, sebentar kok" Jongho menghela nafas pelan,
"Anak-anakku, Bu... Dimana mereka?"
"Mereka ada bersama teman-temanmu, Yeosang sedang menemui pelaku yang melukaimu"
"Pelaku itu juga hendak mencelakai Yeosang Hyung, Bu. Aku ingin diriku sendiri yang mengeksekusinya" sang ibu tersenyum, mengerti dengan perasaan anaknya ini.
"Nanti ketika kamu sudah lebih baik, Ibu yakin Yeosang akan menunggumu, nak"
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Royal Family
FanfictionUpdate suka-suka tergantung mood penulis, hehe Top : Hj, Mg, Sn, Ys Bottom : Sh, Yh, Wy, Jh