15

375 34 3
                                    

Persiapan pernikahan beta kerajaan Wonderland hampir selesai, acara tersebut akan dilaksanakan 3 hari lagi bertempat di aula istana sebab Wooyoung hanya ingin mengundang keluarga dekat dan kerabat, ia rasa ia takkan sanggup jika terbuka di publik seperti rencana awal yang akan digelar di gedung serbaguna di tengah kota.

Awalnya Wooyoung hanya ingin acaranya diadakan di rumah orangtuanya, namun Jongho menyarankan untuk di istana sebab akan menjadi perhatian publik ketika nanti Yeosang turut hadir di acara, bukan tidak mungkin akan membawa pengawal kesana.

"Aku terlihat seperti seorang pengecut, Nuna"

"Apa? Hanya karena acara pernikahanmu tertutup? Kurasa itu hal yang wajar, tidak semua orang ingin mengadakan acara besar"

"Kau benar, astaga pikiranku" Wooyoung menghela nafasnya, ia harus berpikir lebih positif.

"Mau memancing? Sepertinya ikan bakar enak" Wooyoung tersenyum lalu beranjak dari ranjangnya untuk keluar rumah, menghabiskan waktu dengan memancing mungkin akan menjernihkan pikirannya.

.

.

.

"San, Wooyoung ada bersamamu?"

"Tidak, Ibu. Aku saat ini masih di istana"

"Aduh Wooyoung kemana ya? Di kamarnya tidak ada, ini ada orangtuanya ke rumah juga"

"Aku akan mencarinya"

Pip.

"Semoga tak terjadi hal buruk" San langsung menutup seluruh laporannya dan keluar istana mencari Wooyoung.

Di sisi lain..

"Wahh kita dapat yang besar!" Wooyoung dengan bangga melihat tangkapannya saat ini, ukurannya sepanjang lengannya. Berbeda dengan ikan-ikan sebelumnya yang hanya sesikunya.

"Aku tak menyangka ada ikan sebesar ini di sungai, ayo kita kembali" Wooyoung mengangguk usai mendengar ajakan Odette dengan satu ember berisi ikan tangkapannya juga alat pancing.

"WOOYOUNG! WOOYOUNG!" Ia bergidik, melihat ke atas tapi langit masih oranye, dan ia mendengar teriakan San.

"Kamu nggak bilang San ya?" Tanya Odette membuat Wooyoung terperanjat, "Astaga iya!"

"Woo---Kamu habis darimana?!" Wooyoung belum jawab karna yang di hadapannya saat ini sang terkasih yang habis berlari.

"Aku mancing ikan, nih hasilnya" Wooyoung nunjukin embernya pada San, "Maaf, aku lupa bilang. Ponselku juga di rumah"

"Orangtuamu datang, mereka panik saat Ibu bilang kamu nggak dirumah. Lain kali bilang ke aku atau Ibu ya kalau pergi-pergi?" San meluk dia erat, takut banget dia nggak nemuin Wooyoung sore itu.



Masalah selesai, dan keluarga besar itu menikmati hasil tangkapan Wooyoung. Walau ada sesi mengomeli Wooyoung, tapi semuanya kembali seperti semula.

"Jangan suka bikin panik deh, kamu tuh mau nikah sama San" ucap Nyonya Kim pada sang anak sekali lagi, sementara San hanya diam saja memperhatikan. Ia masih menetralkan kepanikannya sejak pulang mendadak dari istana. Ia sampai lupa shift dengan serigalanya saking paniknya.

"San" saat ini mereka berdua sedang di kamar usai orangtua Wooyoung pulang. San sedang melihat progress pemasangan dekorasi di aula yang dikirimkan Mingi padanya, sementara Wooyoung memperhatikan San yang sibuk dengan laptopnya.

"San, tidur ih"

"Sebentar, Sayang. Bentar lagi" tapi bunyi grasak-grusuk mengalihkan fokus San, rupanya Wooyoung menutup seluruh dirinya dengan selimut karna salah tingkah, padahal ia harusnya biasa saja dipanggil seperti itu oleh San.

Our Royal FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang